99 Cahaya di Langit Eropa (novel): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rudyindarto (bicara | kontrib)
Rudyindarto (bicara | kontrib)
Baris 31:
 
== Alur ==
Buku [[autobiografi]] ini mengkisahkan kehidupan [[Hanum Salsabiela Rais]] saat dia menemani suaminya, Rangga Almahendra, mengikuti kuliah di [[ViennaWina]], [[Austria]] selama tiga tahun. Hanum merasakan untuk pertama kali bagaimana hidup di wilayah dimana penduduk beragama Muslim membentuk minoritas, dimana agama dipandang sebelah mata, serta bagaimana agama Islam sesungguhnya pernah berjaya di benua Eropa selama beberapa abad.
 
Perjalanan pertama Hanum dimulai ketika ia mengikuti kursus [[bahasa Jerman]] di ViennaWina. Di sana, ia bertemu dan berteman dengan Fatma Pasha, wanita imigran asal [[Turki]] yang bersama dengan putri batitanya, Ayşe, menemani suaminya bekerja di ViennaWina. Selain mengajarkan mengenai sejarah kota ViennaWina yang hampir direbut oleh umat Islam pada abad ke-1617, Fatma juga mengajarkan Fatma untuk menyikapi dengan baik orang yang memandang rendah agama Islam. Hanum dan Fatma kemudian merencanakan perjalanan keliling Eropa untuk mengunjungi situs-situs berserajah Islam. Namun, justru pada batas waktu yang ditentukan, Fatma menghilang secara tiba-tiba. Ia tidak membalas surel-surel Hanum, sementara rumah kontrakannya juga telah dikosongi. Ia bahkan tidak hadir dalam pelantikan kursus bahasa Jermannya.
 
Tidak putus asa, Hanum memutuskan untuk melanjutkan rencana mereka seorang diri. Kunjungan pertamanya adalah ke [[Paris]], [[Perancis]]. Ditemani dengan wanita pemandu wisata, Marion Latimer, Hanum menyusuri tengara-tengara populer di Paris, seperti [[Museum Louvre]], Panthéon, dan [[Notre Dame de Paris]]. Marion adalah seorang [[mualaf]] Perancis dan selain memberi gambaran umum, ia juga memberitahukan Hanum sejarah tersembunyi Islam di Paris. Umat Islam ternyata memiliki hubungan dekat untukdengan raja-raja Perancis sejak zaman Pertengahan. Islam menjadi tonggak cahaya yang menerangi Eropa ketika benua tersebut dilanda kegelapan, kebodohan, dan ketidaktahuan, dan buktinya dapat dilihat seperti manik-manik dan karya seni di Paris yang terinspirasi oleh peradaban Islam.
 
Setelah perjalanan di Paris, Hanum menunggu beberapa bulan sehingga Rangga dapat mengambil cuti dan menemaninya dalam perjalanan keduanya ke [[Kordoba, Spanyol]]. Mereka mengunjungi [[Masjid Kordoba]] dan mempelajari sejarah Islam di sana. Kordoba adalah ibukota dari [[Keamiran Kordoba]], sebuah negara pecahan [[Kekhalifahan Umayyah]] yang pernah menguasai keseluruhan [[Iberia]]. Meskipun mereka bermusuhan, kerajaan-kerajaan Kristen Eropa juga mengagumi peradaban maju Kordoba, baik dalam segi pengetahuan maupun arsitektur. Kordoba adalah satu dari sedikit wilayah dimana tiga [[agama Abrahamik]]: Kristen, Islam, dan Yahudi, dapat hidup berdampingan.
 
Setahun setelah perjalanannya di Kordoba, Hanum terkejut ketika ia secara mendadak mendapatkan surel dari Fatma. Ternyata Fatma dan sanak keluarga telah kembali ke kampung halamannya. Ia berjanji akan menjelaskan Hanum yang sebenarnya bila ia mengunjungi [[Istanbul]], Turki, tujuan ketiga rencana perjalanan mereka. Di sana, Fatma mengantarkan Hanum dan Rangga mengunjungi situs-situs terkenal seperti [[Hagia Sophia]] dan [[Masjid Sultan Ahmed]]. Karena tidak melihat Ayşe, Hanum menanyakan perihalnya. Dengan berat hati, Fatma mengungkapkan bahwa Ayşe telah meninggal dunia. Alasan Fatma menghilang dan tidak menghubungi Hanum lagi adalah karena ia harus menanggung pengobatan Ayşe yang sakit parah secara tiba-tiba. Ketika Ayşe wafat, ia merasa tidak dapat lagi tinggal di ViennaWina sehingga memutuskan untuk pulang dan menenangkan diri bersama suaminya. Saat ini, Fatma sudah memulihkan dirinya dan telah dikarunai seorang putra sebagai pengganti Ayşe.
 
Ketika masa pendidikan Rangga berakhir, Hanum dan Rangga kembali ke [[Indonesia]]. Namun Hanum masih memiliki tujuan terakhir perjalanannya, sebuah titik awal pencarian makna dan tujuan hidup dimana ia dapat didekatkan dengan Yang Maha Sempurna. Ia dan Rangga bertolak ke [[Mekkah]] untuk melakukan ibadah [[haji]].