Lin Kualanamu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
| image = Railink-di-stasiun-medan.jpg
| image_width = 300
| caption = Kereta api bandara ARS Kualanamu berjalantiba melintas areadi [[stasiun Araskabu]] menuju [[Stasiun Kualanamu|Stasiun Bandara Kuala NamuMedan]].
| type = Eksekutif
| system = Kereta api bandara (''airport railinkrail link'')
| status = Beroperasi
| locale = Divisi Regional I Medan
| start = [[Stasiun Medan|Medan]]
| end = [[Stasiun Bandara Kuala NamuKualanamu|Kuala NamuKualanaamu]]
| stations = 2
| routes = 20
Baris 36:
| elevation =
| map =
| Image = KERETA API BANDARA KUALANAMU.jpg
| caption = Kereta Bandara Kualanamu melintas daerah [[Stasiun Araskabu]] dengan tujuan [[Stasiun Kualanamu|Kualanamu]]
}}
'''Kereta api Airport Railink Services''' (disingkat '''ARS''') adalah layanan kereta api yang dioperasikan oleh [[Railink]] dengan rute [[Stasiun Medan|Medan]]-[[Bandar Udara Internasional Kualanamu]] di [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]].
 
Kereta api bandara ARS mulai beroperasi pada tanggal 25 Juli 2013 bersamaan dengan beroperasinya Bandara Internasional Kualanamu. Railink merupakan perusahaan patungan antara [[Kereta Api Indonesia]] dan [[Angkasa Pura II]] (Persero). ARS saat ini memiliki frekuensi 20 kali PP perjalanan dari [[Stasiun Medan]] ke [[Stasiun Bandara Kuala NamuKualanamu]], berkapasitas 308 tempat duduk, dengan lama perjalanan 30 menit saat menuju bandara, dan 30-47 menit saat menuju Medan (kereta menuju bandara lebih cepat karena diprioritaskan dalam penggunaan rel tunggal dalam rute ini). Kereta api berangkat dan tiba di peron khusus kereta bandara di Stasiun Medan.
 
Kereta api ini menggunakan 4 set rangkaian kereta rel diesel (KRD) yang dibuat di pabrikan [[Korea Selatan]], Woojin. Pada mulanya layanan ARS ini menggunakan rangkaian KRD eks-KRD Kaligangsa dari Pulau Jawa, namun setelah kedatangan kereta dari Korea Selatan, maka KRD dari Pulau Jawa tersebut dikembalikan dan saat ini digunakan kembali sebagai [[kereta api Sriwedari]]. Sedangkan sebagian yang masih tersisa digunakan sebagai [[kereta api Sri Lelawangsa]].