Sulpicius Severus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya)
Baris 20:
Sebagai otoritas untuk zaman sebelumnya, Severus tidak punya banyak waktu. Hanya beberapa poin ia dapat memperbaiki atau melengkapi catatan-catatan lain. Jakob Bernays berpendapat bahwa Severus mendasarkan catatan penghancuran [[Yerusalem]] oleh [[Titus Flavius Vespasianus|Titus]] pada tulisan Tacitus, ''Historiae'' ("Sejarah"), yang sebagiannya sekarang telah hilang. Dalam catatan mengenai penguasa bukan-Yahudi yang berhubungan dengan orang Yahudi dari zaman [[Kaum Makabe|Makabe]] dan seterusnya, Severus mengungkapkan beberapa poin yang penting.
 
Minat sesungguhnya pada karya ini terletak, pertama-tama, dalam sekilas info insidental mengenai sejarah pada zamannya; berikutnya dan secara khusus, dalam informasi yang dilestarikannya mengenai pergumulan menghadapi heresi Priscillianisme, yang merusak dan mendegradasi gereja-gereja di Spanyol dan Perancis, terutama juga mempengaruhi Aquitaine. Simpati yang ditunjukkan oleh Severus di sini sepenuhnya adalah dari St. Martin. Uskup ini telah bertahan menghadapi [[Magnus Maximus|Maximus]], yang memerintah selama beberapa tahun di sebagian besar bagian barat kekaisaran, meskipun ia tidak pernah menaklukkan Italia. Dia telah mencelanya karena menyerang dan menggulingkan pendahulunya, di atas takhta, dan dalam hal berurusan dengan gereja. Severus tidak kehilangan kesempatan untuk meletakkan tekanan pada kejahatan dan kebodohan para penguasa, dan kekejaman mereka, meskipun ia pernah menyatakan bahwa, betapa kejamnya seorang penguasa, imam-imam bisa jadi lebih kejam. Pernyataan terakhir ini merujuk kepada para uskup yang tidak membiarkan Maximus tenang sampai ia mencurahkan darah Priscillian dan para pengikut-nya. Martin juga mengecam keduniawian dan keserakahan uskup dan pendeta Galia. Karenanya Severus, dalam menceritakan pembagian [[Kanaan|tanah Kanaan]] di antara suku-suku Israel, memberi perhatian khusus pada fakta bahwa tidak ada bagian tanah yang diberikan kepada [[suku Lewi]], supaya mereka harus terhalang dalam pelayanan mereka kepada Allah. Katanya, "Para imam kami nampaknyatampaknya tidak hanya lupa tapi juga mengabaikan pelajaran itu, sehingga gairah untuk memiliki harta pada zaman ini melekat seperti penyakit pada jiwa mereka". Di sini terlihat sekilas keadaan membuat orang tertarik kepada [[monastisisme]] di Barat, meskipun bukti-bukti antusias kelebihan hidup soliter, seperti Severus, tidak lepas dari pandangan berlebihan. Severus juga sepenuhnya bersimpati dengan aksi St. Martin mengenai Priscillianisme. Bidah misterius Barat ini, cabang dari [[Gnostisisme]], tidak memiliki sifat apapun yang bisa melembutkan permusuhan dari karakter seperti Martin, tapi dia menolak pemberian hukuman sekuler untuk doktrin jahat, dan menarik diri dari persekutuan dengan para uskup di Galia, yang sebagian besar meminta bantuan Maximus untuk menghukum saudara-saudara mereka yang berdosa. Dalam hubungan ini catatan yang diberikan oleh Severus mengenai Konsili Rimini tahun 359 menjadi menarik, di mana muncul pertanyaan apakah para uskup yang menghadiri sidang boleh secara sah menerima uang dari harta kekaisaran untuk mengganti ongkos perjalanan mereka dan biaya lainnya. Severus jelas menyetujui tindakan dari para uskup Inggris dan Galia yang menganggap tidak pantas bahwa mereka harus berada dalam kewajiban keuangan terhadap kaisar. Gereja ideal seharusnya berdiri terpisah dan di atas negara.
 
=== ''Kehidupan St. Martin'', dialog, dan surat-surat ===