Silungkang, Sawahlunto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diantara, + di antara)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya); perubahan kosmetika
Baris 12:
|provinsi=Sumatera Barat
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Aanleg spoorlijn Solok-Siloengkang. Halte Si Loenkang. Sumatra west kust TMnr 10022112.jpg|thumbjmpl|300px|Stasiun kereta api Silungkang pada masa [[Hindia Belanda]]]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Landschap met gezicht op het station van Siloengkong Sumatra`s Westkust TMnr 60003630.jpg|thumbjmpl|300px|Pemandangan di sekitar stasiun Silungkang pada tahun 1880-an]]
'''Silungkang''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kota Sawahlunto]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]].
 
Baris 21:
Yang terang di Silungkang memang ada lurah yang bernama Lungkang. Lurah itu airnya mengalir melalui Surau Bingkuang dan bertemu dengan Batang Lasi sebelum Lubuak Nan Godang. Ada yang memperkirakan dari nama lurah Lungkang inilah nama Silungkang.
 
Tetapi ada pula yang memperkirakan bahwa nama Silungkang itu berasal dari Sawah Lungkang. NampaknyaTampaknya perkiraan ini agak jauh dari kemungkinan. Sebab di sekitar mengalirnya air lurah Lungkang sampai bertemu dengan Batang Lasi tak ada tanda-tanda bahwa pada masa lalu tempat itu adalah persawahan. Yang terkenal (dekat pertemuan lurah Lungkang dengan Batang Lasi) ialah Polak Pisang (Ladang Pisang). Sedang di mudieknya ialah Polak Kopi. Tak kelihatan bekas-bekasnya bahwa Polak Piang dan Polak Kopi itu dulunya sawah.
 
Lain pula halnya dengan buku Mambangkik Tareh Tarandam. Nama Lungkang itu dikaitkannya dengan legenda Adu Kerbau<sup>1</sup>. “Lungkang” itulah nasihat yang diberikan pemimpin-pemimpin (3 bersaudara : Nan Tuo, Nan Tongah dan Nan Ketek) Talang Tului Batu Badegui, tatkala utusan Kerajaan Bukit Batu Patah datang mencari ikhtiar guna melawan Kerbau besar dari orang Jawa.
Baris 29:
Keterangan Nan Tuo itu diperkuat oleh Nan Tongah dengan kata-kata : “Itu sebenarnya. Sebab di alam ini terjadi segala dua. Cobalah berguru ke alam Lungkang”. Kemudian Nan Ketek memperkuat pula keterangan Nan Tuo dan Nan Tongah.
 
Utusan pun kembali ke Bukit Batu Patah, setelah ada kepastian dari pemimpin-pemimpin Talang Tului Batu Badegui itu bahwa nasihatnya dapat dipertanggung jawabkan. NampaknyaTampaknya nasihat “Lungkang” itu dapat diterima Bukit Batu Patah. Dan kemudian terjadilah pertarungan kerbau besar dari Jawa dengan anak kerbau yang pakai taji dan pertarungan ini dimenangkan Anak Kerbau.
 
Dan dari nasihat Lungkang inilah asal nama Silungkang.
Baris 130:
* Klinik KB 2
* Dokter 3
* Perawat 21
* Bidan 11
* Apotek 2