Ritus Antiokhia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya)
Baris 4:
Bentuk tertua yang dapat diketahui dan yang dapat digambarkan sebagai suatu liturgi lengkap adalah yang berasal dari Konstitusi Apostolik. Liturgi ini juga merupakan yang pertama dalam daftar liturgi yang digunakan di Antiokhia. Konstitusi Apostolik terdiri atas delapan kitab yang menurut tradisi ditulis oleh [[Santo Klemens dari Roma]] (wafat 104). Keenam kitab yang pertama merupakan suatu salinan dari kitab ''[[Didascalia Apostolorum]]'' ("Pengajaran para Rasul dan murid-murid" ditulis pada paruh pertama abad ke-3) dengan tambahan-tambahan; kitab yang ketujuh merupakan salinan (juga dengan modifikasi) dari [[Injil Didache|Didakhe]] ("Pengajaran ke-12 Rasul", kemungkinan ditulis pada abad pertama, dan ditemukan oleh Philotheos Bryennios pada tahun 1883) bersama suatu koleksi doa-doa. Kitab yang kedelapan berisi suatu uraian liturgi lengkap dan 85 "Kanon Apostolik." Dalam Kitab ke-2 terdapat pula suatu liturgi yang merupakan modifikasi dari Didascalia.
 
Diperkirakan bahwa penyusun Konstitusi Apostolik adalah orang yang sama dengan penulis lima surat Santo Ignatius dari Antiokhia yang diragukan keasliannya. Bisa jadi dia adalah seorang Kristen Syria, mungkin seorang pengikut ajaran Apollinarisme, tinggal di atau dekat Antiokhia pada akhir abad ke-4 atau awal abad ke-5. liturgi yang digambarkannya adalah liturgi yang digunakan pada masa hidupnya oleh Gereja Antiokhia, dengan modifikasi-modifikasi tertentu yang berasal dari penulis sendiri. Bahwa penulis adalah seorang Syria Antiokhia dan bahwa dia menggambarkan tata cara liturgi di tanah airnya sendiri ditunjukkan dalam berbagai rincian, misalnya keutamaan kehormatan bagi Antiokhia (VII, xlvi, VIII, x, dst.); disebutkannya perayaan Natal (VIII, xxxiii), yang telah dirayakan di Antiokhia sejak kira-kira tahun 375, sementara tak satu pun tempat di Timur yang merayakannya hingga kira-kira tahun 430 (Duchesne, Origines du culte chrétien, 248); kenyataan bahwa [[Pekan Suci]] ditambah [[Masa Prapaskah]] berlangsung selama tujuh minggu (V, xiii) seperti yang dipraktikkan di Antiokhia, [[Palestina]], dan [[Mesir]], sementara di Barat, Pekan Suci merupakan minggu ke-6 dalam masa Prapaskah; sumber utama dari "Kanon Apostolik" yang digunakan penulis adalah Sinode Antiokhia; dan terutama dari kenyataan bahwa liturginya tampaknya disusun menurut garis besar yang sama dengan semua liturgi Syria. Meskipun demikian, ada pula modifikasi-modifikasi pribadi penulis dalam doa-doa, Syahadat, dan Gloria, yang memperlihatkan gaya penulisan dan penggunaan idiom-idiom yang digunakan oleh penulis komentar Didascalia (lihat contoh-contoh dalam Brightman, "Liturgies", I, xxxiii-xxxiv), dan seringkali sangat mirip pula dengan gaya dan istilah penulis Pseudo-Ignatius. Catatan-catatan kaki ditambahkan oleh oleh si penyusun, nampaknyatampaknya berasal dari pengamatan pribadi penyusun.
 
Dengan demikian, liturgi dalam Kitab kedelapan dari Konstitusi Apostolik, mewakili tata cara Antiokhia pada abad ke-4. Urutannya adalah sebagai berikut: