Influenza: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya)
Baris 123:
== Mekanisme ==
=== Penularan ===
''Shedding'' virus influenza (waktu di mana seseorang dapat menularkan virus pada orang lain) dimulai satu hari sebelum gejala muncul dan virus akan dilepaskan selama antara 5 sampai 7 hari, walaupun sebagian orang mungkin melepaskan virus selama periode yang lebih lama. Orang yang tertular influenza paling infektif pada hari kedua dan ketiga setelah infeksi.<ref name=Carrat>{{cite journal |author=Carrat F, Luong J, Lao H, Sallé A, Lajaunie C, Wackernagel H |title=A 'small-world-like' model for comparing interventions aimed at preventing and controlling influenza pandemics |pmc=1626479 |journal=BMC Med |volume=4 |issue=|page=26 |year=2006|pmid=17059593 |doi=10.1186/1741-7015-4-26}}</ref> Jumlah virus yang dilepaskan nampaknyatampaknya berhubungan dengan demam, jumlah virus yang dilepaskan lebih besar saat temperaturnya lebih tinggi.<ref>{{cite web|publisher=Centers for Disease Control and Prevention|title = CDC H1N1 Flu : Updated Interim Recommendations for the Use of Antiviral Medications in the Treatment and Prevention of Influenza for the 2009-2010 Season|url=http://www.cdc.gov/h1n1flu/recommendations.htm}}</ref> Anak-anak jauh lebih infeksius dibandingkan orang dewasa dan mereka melepaskan virus sebelum mereka mengalami gejala hingga dua minggu setelah infeksi.<ref name=Carrat/><ref>{{cite journal |author=Mitamura K, Sugaya N |title=[Diagnosis and Treatment of influenza—clinical investigation on [[viral shedding]] in children with influenza] |journal=Uirusu |volume=56 |issue=1 |pages=109–16 |year=2006 |pmid=17038819 |doi=10.2222/jsv.56.109}}</ref> Penularan influenza dapat [[model matematis penyakit menular|dimodelkan secara matematis]], yang akan membantu dalam prediksi bagaimana virus menyebar dalam populasi.<ref>{{cite journal |author=Grassly NC, Fraser C |title=Mathematical models of infectious disease transmission |journal=Nat. Rev. Microbiol. |volume=6 |issue=6 |pages=477–87 |year=2008 |month=June |pmid=18533288 |doi=10.1038/nrmicro1845}}</ref>
 
influenza dapat disebarkan dalam tiga cara utama:<ref name=Weber>{{cite journal |author=Weber TP, Stilianakis NI |title=Inactivation of influenza A viruses in the environment and modes of transmission: a critical review |journal=J. Infect. |volume=57 |issue=5 |pages=361–73 |year=2008 |month=November |pmid=18848358 |doi=10.1016/j.jinf.2008.08.013}}</ref><ref>{{cite journal |author=Hall CB |title=The spread of influenza and other respiratory viruses: complexities and conjectures |journal=Clin. Infect. Dis. |volume=45 |issue=3 |pages=353–9 |year=2007 |month=August |pmid=17599315 |doi=10.1086/519433 |url=http://www.journals.uchicago.edu/doi/full/10.1086/519433}}</ref> melalui penularan langsung (saat orang yang terinfeksi bersin, terdapat lendir hidung yang masuk secara langsung pada mata, hidung, dan mulut dari orang lain); melalui udara (saat seseorang menghirup aerosol (butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah), dan melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tangan-ke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari kontak personal langsung seperti bersalaman. Moda penularan mana yang terpenting masih belum jelas, namun semuanya memiliki kontribusi dalam penyebaran virus.<ref name=Brankston>{{cite journal |author=Brankston G, Gitterman L, Hirji Z, Lemieux C, Gardam M |title=Transmission of influenza A in human beings |journal=Lancet Infect Dis |volume=7 |issue=4 |pages=257–65 |year=2007 |month=April |pmid=17376383 |doi=10.1016/S1473-3099(07)70029-4}}</ref><ref>{{cite journal |author=Tellier R |title=Review of aerosol transmission of influenza A virus |journal=Emerging Infect. Dis. |volume=12 |issue=11 |pages=1657–62 |year=2006 |month=November |pmid=17283614 |doi=|url=http://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol12no11/06-0426.htm}}</ref> Pada rute penularan udara, ukuran droplet yang cukup kecil untuk dihirup berdiameter 0,5 sampai 5 [[Mikrometer|μm]] dan inhalasi satu droplet mungkin cukup untuk menimbulkan infeksi.<ref name=Weber/> Walaupun satu kali bersin dapat melepaskan sampai 40.000 droplet,<ref name=Cole_1998>{{cite journal |author=Cole E, Cook C |title=Characterization of infectious aerosols in health care facilities: an aid to effective engineering controls and preventive strategies |journal=Am J Infect Control |volume=26 |issue=4 |pages=453–64 |year=1998 |pmid=9721404 | doi=10.1016/S0196-6553(98)70046-X}}</ref> sebagian besar dari droplet tersebut cukup besar dan akan hilang dari udara dengan cepat.<ref name=Weber/> Seberapa lama virus influenza dapat bertahan dalam droplet udara nampaknyatampaknya dipengaruhi oleh kadar kelembaban dan [[Ultraungu|radiasi ultraviolet]]: kelembaban rendah dan kurangnya cahaya matahari pada musim dingin membantu kebertahanan virus ini.<ref name=Weber/>
 
Karena virus influenza dapat bertahan di luar tubuh, virus ini juga dapat ditularkan lewat permukaan yang terkontaminasi seperti lembaran uang,<ref name=Thomas>{{cite journal |author=Thomas Y, Vogel G, Wunderli W, ''et al.'' |title=Survival of influenza virus on banknotes |journal=Appl. Environ. Microbiol. |volume=74 |issue=10 |pages=3002–7 |year=2008 |month=May |pmid=18359825 |pmc=2394922 |doi=10.1128/AEM.00076-08}}</ref> gagang pintu, saklar lampu, dan benda-benda rumah tangga lainnya.<ref name=Merck/> Lamanya waktu virus dapat bertahan pada suatu permukaan beragam, virus dapat bertahan selama satu atau dua hari pada permukaan yang keras dan tidak berpori seperti plastik atau metal, selama kurang lebih lima belas menit pada kertas tissue kering, dan hanya lima menit pada kulit.<ref name=Moore>{{cite journal |author=Bean B, Moore BM, Sterner B, Peterson LR, Gerding DN, Balfour HH |title=Survival of influenza viruses on environmental surfaces |journal=J. Infect. Dis. |volume=146 |issue=1 |pages=47–51 |year=1982 |month=July |pmid=6282993}}</ref> Namun, apabila virus terdapat dalam mukus/lendir, lendir tersebut dapat melindungi virus sehingga bertahan dalam waktu yang lama (sampai 17 hari pada uang kertas).<ref name=Weber/><ref name=Thomas/> Virus flu burung dapat bertahan dalam waktu yang belum diketahui saat berada dalam keadaan beku.<ref name=cfsph>{{cite web |url=http://www.cfsph.iastate.edu/Factsheets/pdfs/influenza.pdf |title=Influenza Factsheet|publisher=Center for Food Security and Public Health, Iowa State University}} hal. 7</ref> Virus mengalami inaktivasi oleh pemanasan sampai 56&nbsp;°C (133&nbsp;°F) selama minimun 60 menit, dan juga oleh asam (pada pH <2).<ref name=cfsph/>
Baris 170:
Orang yang menderita flu disarankan untuk banyak beristirahat, meminum banyak cairan, menghindari penggunaan [[alkohol]] dan [[rokok]], dan apabila diperlukan, mengonsumsi obat seperti asetaminofen ([[parasetamol]]) untuk meredakan gejala demam dan nyeri otot yang berhubungan dengan flu.<ref>{{cite web |url=http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000080.htm |title=Flu: MedlinePlus Medical Encyclopedia |publisher=U.S. National Library of Medicine |accessdate=7 February 2010}}</ref> Anak-anak dan remaja dengan gejala flu (terutama demam) sebaiknya menghindari penggunaan [[aspirin]] pada saat infeksi influenza (terutama influenza tipe B), karena hal tersebut dapat menimbulkan [[Sindrom Reye]], suatu penyakit [[hati]] yang langka namun memiliki potensi menimbulkan kematian.<ref>{{cite journal |last=Glasgow |first=J |coauthors=Middleton B |title=Reye syndrome — insights on causation and prognosis |url=http://adc.bmj.com/content/85/5/351.full.pdf |journal=Arch Dis Child |volume=85 |issue=5 |pages=351–3 |year=2001 |pmid=11668090 |doi=10.1136/adc.85.5.351 |pmc=1718987}}</ref> Karena influenza disebabkan oleh virus, antibiotik tidak memiliki pengaruh terhadap infeksi; kecuali diberikan untuk [[infeksi sekunder]] seperti [[pneumonia]] bakterialis. Pengobatan antiviral dapat efektif, namun sebagian galur inflenza dapat menunjukkan resistensi terhadap obat-obat antivirus standar.<ref>{{cite journal |author=Hurt AC, Ho HT, Barr I |title=Resistance to anti-influenza drugs: adamantanes and neuraminidase inhibitors |journal=Expert Rev Anti Infect Ther |volume=4 |issue=5 |pages=795–805 |year=2006 |month=October |pmid=17140356 |doi=10.1586/14787210.4.5.795}}</ref>
 
Dua kelas obat antivirus yang dipergunakan terhadap influenza adalah inhibitor neuraminidase dan inhibitor [[protein M2]] (derivat [[adamantane]]). Inhibitor neuraminidase saat ini lebih disukai terhadap infeksi virus karena kurang toksik dan lebih efektif.<ref name=Beigel>{{cite journal |author=Beigel J, Bray M |title=Current and future antiviral therapy of severe seasonal and avian influenza |journal=Antiviral Res. |volume=78 |issue=1 |pages=91–102 |year=2008 |month=April |pmid=18328578 |pmc=2346583 |doi=10.1016/j.antiviral.2008.01.003}}</ref> CDC merekomendasikan untuk tidak mempergunakan inhibitor M2 pada musim influenza 2005-06 karena tinginya tingkat [[resistensi obat]].<ref>Centers for Disease Control and Prevention. [http://www.cdc.gov/flu/han011406.htm CDC Recommends against the Use of Amantadine and Rimantadine for the Treatment or Prophylaxis of Influenza in the United States during the 2005–06 Influenza Season.] 14 January 2006. Diakses 1 Januari 2007</ref> Karena wanita hamila nampaknyatampaknya akan terkena dampak yang lebih besar dibandingkan dengan populasi umum oleh virus influenza H1N1 2009, pengobatan segera dengan obat-obat anti influenza telah direkomendasikan.<ref>{{cite doi|10.1016/S0140-6736(09)61304-0}}</ref> Pada Konferensi Pers influenza H1N1 November 2009, WHO merekomendasikan orang pada kelompok risiko tinggi, termasuk wanita hamil, anak berusia kurang dari dua tahun dan orang dengan masalah pernapasan, agar mulai mengkonsumsi obat-obat antivirus segera setelah mereka mengalami gejala flu.<ref name=WHOpressconf12Nov2009>[http://www.who.int/mediacentre/vpc_transcript_12_november_09_nikki_shindo.pdf Transcript of virtual press conference with Gregory Hartl, Spokesperson for H1N1, and Dr Nikki Shindo, Medical Officer, Global Influenza Programme, World Health Organization], 12 November 2009. " . . . persistent or rapidly worsening symptoms should also be treated with antivirals. These symptoms include difficulty breathing and a high fever that lasts beyond 3 days. . . [page 1]" " . . . The pandemic virus can cause severe pneumonia even in healthy young people . . . [page 2]"</ref> Obat antiirus yang dipergunakan termasuk oseltamivir (Tamiflu) dan zanamivir (Relenza).
 
=== Inhibitor neuraminidase ===
Baris 191:
influenza mencapai prevalensi puncak pada musim dingin, dan karena [[belahan bumi utar]]a dan [[belahan bumi selatan|selatan]] mengalami musim dingin pada waktu yang berbeda tiap tahunnya, terdapat dua musim flu tiap tahunnya. Itulah mengapa WHO (dibantu oleh National Influenza Centers) membuat rekomendasi bagi dua formulasi vaksin tiap tahunnya; satu untuk belahan bumi utara, dan satu untuk selatan.<ref name=WHOrecommendation>[http://web.archive.org/20060528111237/www.who.int/csr/disease/influenza/2007northreport.pdf Recommended composition of influenza virus vaccines for use in the 2006–2007 influenza season] WHO report 2006-02-14. Diakses 19 Oktober 2006.</ref>
 
Telah lama menjadi pertanyaan mengapa wabah flu terjadi secara musiman, bukan terjadi secara musiman sepanjang tahun. Satu penjelasan yang mungkin adalah karena orang berada dalam ruangan lebih sering pada musim dingin, mereka berada dalam kontak dekat lebih sering, dan hal tersebut meningkatkan penularan dari orang-ke-orang. Peningkatan tingkat perjalanan karena liburan musim dingin pada belahan bumi bagian utara mungkin juga memegang peranan.<ref name="NPR2003-12-17">[http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=1551913 Weather and the Flu Season] NPR Day to Day, 17 December 2003. Diakses 19 Oktober 2006</ref> Faktor yang lain adalah suhu yang dingin menyebabkan udara lebih dingin, yang dapat mengeringkan mukus/lendir, mencegah tubuh untuk mengusir partikel virus secara efektif. Virus juga bertahan lebih lama pada permukaan pada temperatur yang lebih dingin dan transmisi aerosol dari virus paling tinggi pada lingkungan yang dingin (kurang dari 5&nbsp;°C) dengan kelembaban relatif yang rendah.<ref>{{cite journal | title = Influenza virus transmission is dependent on relative humidity and temperature | last1 = Lowen | first1 = AC | last2 = Mubareka | first2 = S | last3 = Steel | first3 = J | last4 = Palese | first4 = P | authorlink4 = Peter Palese | journal = PLoS Pathogens | volume = 3 | issue = 10 | page = e151 | url = http://www.plospathogens.org/article/fetchObjectAttachment.action?uri=info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.ppat.0030151&representation=PDF | format = PDF | doi = 10.1371/journal.ppat.0030151 | pmc = 2034399 | pmid = 17953482 | year = 2007 | month = October }}</ref> Kelembaban udara yang rendah pada musim dingin nampaknyatampaknya merupakan penyebab utama dari transmisi influenza musiman pada iklim sedang.<ref>{{cite journal |author=Shaman J, Kohn M |title=Absolute humidity modulates influenza survival, transmission, and seasonality |journal=Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A. |volume=106 |issue=9 |pages=3243–8 |year=2009 |month=March |pmid=19204283 |pmc=2651255 |doi=10.1073/pnas.0806852106}}</ref><ref>{{cite journal |author=Shaman J, Pitzer VE, Viboud C, Grenfell BT, Lipsitch M |editor1-last=Ferguson |editor1-first=Neil M. |title=Absolute humidity and the seasonal onset of influenza in the continental United States |journal=PLoS Biol. |volume=8 |issue=2 |pages=e1000316 |year=2010 |month=February |pmid=20186267 |pmc=2826374 |doi=10.1371/journal.pbio.1000316}}</ref>
 
Namun, perubahan musiman pada tingkat infeksi juga terjadi pada wilayah tropis, dan pada beberapa negara puncak infeksi terlihat terutama pada musim hujan.<ref>{{cite journal | doi = 10.1016/S1526-0542(03)00024-1 | last1 = Shek | first1 = LP | last2 = Lee | first2 = BW | title = Epidemiology and seasonality of respiratory tract virus infections in the tropics. | journal = Paediatric respiratory reviews | volume = 4 | issue = 2 | pages = 105–11 | year = 2003 | pmid = 12758047 }}</ref> Perubahan musiman dalam tingkat kontak yang berhubungan dengan musim sekolah (semester) merupakan faktor utama dalam penyakit anak lainnya seperti [[campak]] dan [[pertussis]], mungkin juga memegang peranan dalam kombinasi penyakit flu. Kombinasi dari efek musiman kecil ini dapat diperbesar dengan resonansi dinamis siklus endogen penyakit.<ref>{{cite journal | last1 = Dushoff | first1 = J | last2 = Plotkin | first2 = JB | last3 = Levin | first3 = SA | last4 = Earn | first4 = DJ | title = Dynamical resonance can account for seasonality of influenza epidemics. | journal = Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America | volume = 101 | issue = 48 | pages = 16915–6 | year = 2004 | pmid = 15557003 | pmc = 534740 | doi = 10.1073/pnas.0407293101 }}</ref> H5N1 menunjukkan pola musiman baik pada manusia dan unggas.<ref name=WHOH5N1data>[http://web.archive.org/20040218103733/www.who.int/csr/disease/avian_influenza/country/en/ WHO Confirmed Human Cases of H5N1] Data published by WHO Epidemic and Pandemic Alert and Response (EPR). Diakses 24 Oktober 2006</ref>
Baris 209:
 
=== Pandemi ===
Gejala influenza manusia dikemukakan dengan jelas oleh [[Hippocrates]] kurang lebih 2.400 tahun lalu.<ref>{{cite journal |last=Martin |first=P |coauthors=Martin-Granel E |title=2,500-year evolution of the term epidemic |url=http://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol12no06/05-1263.htm#cit |journal=Emerg Infect Dis |year=2006 |month=June |volume=12 |issue=6 |pmid=16707055 |pages=976–80}}</ref><ref>{{cite web |author=Hippocrates |coauthors=[[Francis Adams (translator)|Adams, Francis]] (transl.) |title=Of the Epidemics |url=http://classics.mit.edu/Hippocrates/epidemics.html |date=400 BCE |accessdate=2006-10-18}}</ref> Walaupun virus nampaknyatampaknya menyebabkan epidemi sepanjang sejarah manusia, data historis mengenai influenza sulit untuk diinterpretasikan, karena gejalanya dapat serupa dengan gejala penyakit pernapasan lain.<ref>{{Cite journal| pmid = 1724803| volume = 13| issue = 2| pages = 223–234| last = Beveridge| first = W I| title = The chronicle of influenza epidemics| journal = History and Philosophy of the Life Sciences| year = 1991}}</ref><ref name=Potter/> Penyakit ini mungkin telah menyebar dari Eropa ke Amerika pada waktu kolonisasi Amerika oleh orang-orang Eropa; karena hampir seluruh penduduk [[Antilles]] terbunuh oleh epidemi yang mirip dengan influenza yang menyebar pada tahun 1493, setelah kedatangan [[Christopher Columbus]].<ref>{{cite journal|doi=10.2307/1171451|author=Guerra, Francisco |title=The Earliest American Epidemic: The Influenza of 1493 |year=1988 |journal=Social Science History |volume= 12 |issue= 3 | pages=305–325|pmid=11618144|jstor=1171451 }} (only the first page can be read for free, but that has enough information about influenza being the main disease brought by Columbus killing 90 % of the indiginous population)</ref><ref>{{Cite journal| pmid = 7529930| volume = 15| issue = 3| pages = 313–327| last = Guerra| first = F| title = The European-American exchange| journal = History and Philosophy of the Life Sciences| year = 1993| doi = 10.1016/S1471-0846(02)80108-1}}</ref>
 
Laporan pertama yang meyakinkan mengenai pandemi influenza adalah wabah pada tahun 1580, yang bermula di Rusia dan menyebar ke Eropa lewat Afrika. Di [[Roma]], lebih dari 8.000 orang meninggal, dan beberapa kota spanyol hampir seluruhnya musnah. Pandemi terus berlanjut secara sporadis sampai abad ke 17 dan 18, dengan pandemi 1830-1833 yang terutama menyebar dengan luas; pandemi tersebut menginfeksi kurang lebih seperempat dari penduduk yang terpapar.<ref name=Potter>{{cite journal |author=Potter CW