Radu cel Frumos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
Dalam waktu singkat, Ottoman berbalik memerangi Vlad III, dengan Radu memimpin pasukan jannisary pelindung Sultan. Ini menjadi kesempatan bagi Sultan untuk memberikan penghargaan kepada Radu, yang kini akan mendapat tahta rebutan dari kakaknya sendiri. Ia begitu percaya diri karena pasukan pelindungnya saja lebih besar dari keseluruhan pasukan Wallacia.
 
Pada tahun 1462, pasukan masif Ottoman memasuki Wallachia, dengan Radu sebagai pemimpin pasukan janissary. Vlad III mundur ke [[Transylvania]]. Ia menerapkan strategi bumi hangus. Saat pasukan Ottoman mencapai Târgoviște, mereka emnemukanmenemukan 20.000 pasukan mereka disula dengan kejam oleh Vlad III, menciptakan hutan mayat. Pemandangan ini begitu mengerikan hingga pasukan Ottoman mundur untuk berkumpul kembali.
 
Vlad III meneruskan taktik gerilya melawan pasukan Ottoman yang berada di bawah komando Mahmud Pasha pada Mei 1462, memaksa mereka mundur hingga ke [[Danube]]. Vlad III kembali menang melawan pasukan yang lebih besar pada 16 hingga 17 Juni, dalam [[Serangan malam]] yang menyebabkan korban besar di pihak Ottoman dan hilangnya sebagian besar logistik.
 
Setelah kekalahan Mehmed II dalam Serangan Malam, Radu dan pengikutnya menerukan kampanye di dataran Danubian untuk mencari dukungan penggantian kakaknya. Tidak sulit meyakinkan mereka, karena ia hanya harus meyakinkan bahwa para pangeran di sana akan dikembalikan keistimewaannya, dan pengkhianat Vlad III tidak akan dihukum apapun. Namun di atas janji ini, ia menjamin kedamaian, pemerintahan yang lembut, dan tidak ada pembalasan untuk kesalahan di masa lalu. Radu mengirimkan utusan ke kota-kota Saxon yang paling hancur akibat perbuatan Vlad III, menggoda mereka dengan regulasi dagang yang menguntungkan dan kemuliaan bagi keluarga mereka. Sikapnya yang baik mendatangkan banyak sekutu, termasuk warga Bukares dan Târgoviște yang sudah muak dengan Vlad III.
 
Radu mengejar Vlad III hingga istananya di utara Curtea de Arges, dan akhirnya, hingga keluar dari Romania, yang sudah berada dalam kontrol Ottoman. Ia mendapat keuntungan dengan hubungan komersial yang baik dengan Ottoman, melawan pengaruh dan intervensi Hungaria di daerah tersebut.
 
Sementara Vlad III sendiri kehilangan pengaruh terhadap para pangeran, dan dikhianati oleh mereka. Vlad III berjalan ke Hungaria untuk meminta bantuan sekutunya, Matthias Corvinus. Tapi permintaan tersebut ditolak dan ia malah dijebloskan ke penjara untuk tuduhan pengkhianatan.