Dewi Songgolangit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
memberikan pranala luar dan kategori
Baris 1:
'''Dewi Songgolangit''' (Dewi Sangga Langit) merupakan salah satu tokoh dalam legenda rakyat [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo.]]
 
Nama Dewi Songgolangit memiliki arti menyangga langit. Sehingga diartikan bahwa jika mendekati Dewi Songgolangit sama halnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Dewi Songgolangit digambarkan sebagai putri kerajaan yang rupawan serta memiliki budi pekerti yang terpuji. Hal ini membuat banyak pangeran dan bangsawan berhasrat untuk menjadikannya istri. Salah satunya adalah [[Klana Sewandana|Klonosewandono]], yaitu salah satu pangeran dari Kerajaan Bantarangin (salah satu kerajaan di dekat daerah Ponorogo), yang ingin mempersunting Dewi Songgolangit.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=ZnYeAgAAQBAJ&pg=PA40&dq=dewi+songgo+langit&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjjiZyoxoHYAhUKto8KHVvSDJ4Q6AEINjAD#v=onepage&q=dewi%20songgo%20langit&f=false|title=The Gay Archipelago: Sexuality and Nation in Indonesia|last=Boellstorff|first=Tom|date=2005-10-17|publisher=Princeton University Press|isbn=9781400844050|language=en}}</ref> Disebutkan bahwa Dewi Songgolangit memberikan syarat bahwa dia mau menikah dengan Prabu [[Klana Sewandana|Klonosewandono]] dengan sebuah syarat. Syarat ini didapatkan Sang Dewi dengan memohon petunjuk dari Sang Hyang Widhi dengan bersemedi. Syarat itu adalah Dewi menginginkan sebuah pertunjukan yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga pada akhirnya Prabu Klonosewandono berhasil mendapatkan hati Dewi Songgolangit dengan mempertontonkan kesenian baru dan hewan berkepala dua sesuai syarat yang telah diucapkannya. 
 
== Catatan kaki ==