Muhammad Hasyim Asy'ari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nafinasyr (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nafinasyr (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 68:
Muslim tradisionalis juga menggunakan istilah Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah untuk membedakan dengan Muslim modernis, walaupun yang terakhir ini juga menerima formulasi al-Ash'ari dan al-Maturidi dalam bidang teologi. Namun, tidak seperti kaum modernis, Muslim tradisionalis mengikuti salah satu empat mazhab sunni dan mengakui keabsahan sufi ortodoks sebagaimana yang diajarkan oleh Junaid al-Baghdadi dan al-Ghazali. <ref>Khuluq, Lathiful. Fajar Kebangunan Ulama, Yogyakarta: LKiS, 2000, 47.</ref>
 
Ahl al-sunnah wa al-jama'ah dalam pandangan K.H. Hasjim Asy'ari tidak memiliki makna tunggal, tergantung perspektif yang digunakan. Paling tidak terdapat dua perspektif yang digunakan untuk mendefinisikan Ahl al-sunnah wa al-jama'ah, yaitu teologi dan fiqh. Namun, jika ditelusuri lebih lanjut melalui karya-karya K.H. Hasjim Asy'ari, maka sebenarnya dapat diambil sebuah kesimpulan yaitu
Ahl al-sunnah wa al-jama'ah pada dasarnya lebih mengandaikan pola keberagaman bermadzhab kepada generasi Muslim masa lalu yang cukup otoritatif secara religius. <ref>Khuluq, Lathiful. Fajar Kebangunan Ulama, Yogyakarta: LKiS, 2000, 49-50.</ref>
 
K.H. Hasjim Asy'ari banyak membuat tulisan dan catatan-catatan. Sekian banyak dari pemikirannya, setidaknya ada empat kitab karangannya yang mendasar dan menggambarkan pemikirannya; kitab-kitab tersebut antara lain: