Tan Liok Tiauw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
Tan Liok Tiauw Sia memperoleh warisan keluarga berupa [[Tanah partikelir|tanah-tanah partikelir]], antara lainnya Batoe-Tjepper, [[Rawa Buaya, Cengkareng|Rawa Boeaja]] dan [[Kapuk, Cengkareng|Kapoek]].
 
Ia juga mengembangkan pabrik batu bata dan genteng Tan Liok Tiauw di [[Batuceper, Tangerang|Batoe-Tjepper]]. Sebagai saksi sejarah [[Revolusi Industri|cikal-bakal industri]] di [[Tangerang]], beberapa jalanan di [[Batuceper, Tangerang|Batoe-Tjepper]] masih menggunakan nama "Lio" yang berarti pembakaran bata dan genteng. Karena mutunya tinggi, makaAda banyak gedung-gedung pemerintahanpemerintah Hindia Belanda di Batavia yang menggunakan produk Tan Liok Tiauw.<ref>http://nasional.kompas.com/read/2010/01/16/16100479/mengenal.perbankan.masa.lalu</ref><ref>http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/631/Galangan-Kapal-Batavia</ref><ref>http://kotatuaku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=368%3Aescompto&catid=51%3Afoto-jakarta&Itemid=168</ref><ref>http://jakarta45.wordpress.com/2010/01/20/historia-kenangan-tempo-doeloe/</ref>
 
Tan juga berkecimpung di dunia perkebunan. Bersama [[Oen Giok Khouw|O. G. Khouw]] dan D. N. van Stralendorff, ia membeli perkebunan teh dan karet [[Tenjoayu, Cicurug, Sukabumi|Tendjo Ajoe]] - nama yang tetap diabadikan sampai sekarang menjadi nama desa dan jalan raya di [[Sukabumi]].<ref>Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië, Part 1., 1897., p. 276