Tan Liok Tiauw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
Ia lahir pada tahun 1872 di [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Batavia]], dan adalah putra sulung baba bangsawan Tan Tiang Po, Luitenant der Chinezen.<ref>Regeerings-almanak voor Nederlandsch-Indie., 1881., p. 125
</ref><ref>Kolff, G., Indisch weekblad van het recht, Issues 1488-1539., 1892., pp. 132-136</ref><ref>De Indische gids, Volume 24, Issue 2, 1902.</ref> Kakeknya,Ia adalah cucu [[Tan Kang Soey|Tan Kang Soey, Luitenant der Chinezen]], menjadidan cicit [[BatuceperTan Leng]], Tangerang[[Pacht|LandheerHoofdpachter vander Batoe-TjepperAmfioen]], yangpemegang [[Pasar monopoli|monopoli]] [[madat]] pemerintah Belanda di Batavia pada pertamaawal abad ke-19.</span><ref>Lange & Co, Het Regt in Nederlandsch-Indië, Part 6, 1851.</ref><ref>Chen, Menghong., De Chinese Gemeenschap Van Batavia, 1843-1865: Een Onderzoek Naar Het Kong Koan-archief., 2011. </ref> Sebagai keturunan [[Kapitan Cina|opsir Tionghoa]], ia menyandang gelar "Sia".<ref>Lands Drukkery., Almanak van Nederlandsch-Indië Volume 41., 1868., pp. 240, 243</ref><ref>Phoa, Kian Sioe, Sedjarahnja Souw Beng Kong: (tangan-kanannja G.G. Jan Pieterszoon Coen), Phoa Beng Gan (achli pengairan dalam tahun 1648), Oey Tamba Sia (hartawan mati ditiang penggantungan), 1956.</ref> <span>Leluhurnya, [[Tan Leng]], [[Pacht|Hoofdpachter der Amfioen]], adalah pemegang [[Pasar monopoli|monopoli]] [[madat]] pemerintah Belanda di Batavia pada awal abad ke-19.</span><ref>Lange & Co, Het Regt in Nederlandsch-Indië, Part 6, 1851.</ref><ref>Chen, Menghong., De Chinese Gemeenschap Van Batavia, 1843-1865: Een Onderzoek Naar Het Kong Koan-archief., 2011. </ref><span> </span>
 
== Pelopor Industri dan Perkebunan ==
 
Karena ayah Tan Liok Tiauw Sia penjudi kelas berat, keuangan keluarga merosot sekali di akhir abad ke-19. Untuk kebaikan bersama, sang ayah menyerahkanmemperoleh warisan keluarga kepada Tan Liok Tiauw Sia saat ia baru berusia 17 tahun. Selain Batoe-Tjepper, ia mewarisiberupa [[Tanah partikelir|tanah-tanah partikelir]] yang, antara lainnya adalahBatoe-Tjepper, [[Rawa Buaya, Cengkareng|Rawa Boeaja]] dan [[Kapuk, Cengkareng|Kapoek]].
 
UntukIa memulihkanjuga kondisi finansial keluarga, ia mendirikanmengembangkan pabrik batu bata dan genteng Tan Liok Tiauw di Batoe-Tjepper. Sebagai saksi sejarah [[Revolusi Industri|cikal-bakal industri]] di [[Tangerang]], beberapa jalanan di [[Batuceper, Tangerang|Batoe-Tjepper]] masih menggunakan nama "Lio" yang berarti pembakaran bata dan genteng. Karena mutunya tinggi, maka banyak gedung-gedung pemerintahan Hindia Belanda di Batavia menggunakan produk Tan Liok Tiauw.<ref>http://nasional.kompas.com/read/2010/01/16/16100479/mengenal.perbankan.masa.lalu</ref><ref>http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/631/Galangan-Kapal-Batavia</ref><ref>http://kotatuaku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=368%3Aescompto&catid=51%3Afoto-jakarta&Itemid=168</ref><ref>http://jakarta45.wordpress.com/2010/01/20/historia-kenangan-tempo-doeloe/</ref>
 
Selain industri berat, Tan juga berkecimpung di dunia perkebunan. IaBersama [[Oen Giok Khouw|O. G. Khouw]] dan D. N. van Stralendorff, ia membeli perkebunan teh dan karet [[Tenjoayu, Cicurug, Sukabumi|Tendjo AyoeAjoe]] - nama yang tetap diabadikan sampai sekarang menjadi nama desa dan jalan raya di [[Sukabumi]].<ref>Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië, Part 1., 1897., p. 276
</ref><ref>Department van Binnenlandsch Bestuur., Lijst van: I. Particuliere ondernemingen in Nederlandsch-Indië op gronden door het gouvernement afestaan in huur (voor landbouwdoeleinden) en erfpacht: II. Landbouw-concessiën in de bezittingen buiten Java en Madoera: III. Europeesche landbouw-ondernemingen (huurlanden) in de vorstenlanden op Java: IV. Ondernemingen in Nederlandsch-Indië werkende op den grondslag van overeenkomsten met de Inlandsche bevelking: V. Specerijperken op Banda., 1915., p. 30</ref><ref>Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel., Korte berichten voor landbouw, nijverheid en handel, Volume 7., 1917., p. 211</ref><ref>http://koloniaal.library.leiden.edu/cgi-bin/ubl.exe?a=d&d=CCDEGH1915.1.22&dliv=none&e=-0-------2nl----10--1----------IN-0&st=1&l=en</ref> Sebagai pemilik perkebunan-perkebunan kelapa dan pala di [[Lampung]], Tan juga mempelopori industri perkebunan di [[Sumatera]].
 
Baris 19:
== Keluarga ==
 
Tan Liok Tiauw Siaadalah menikah dengan Thio Hoo Nio. Putri mereka,ayah Corry Tan, yang kelak menikah dengan [[Loa Sek Hie]], seorang politikus, anggota [[Volksraad]] dan tokoh masyarakat di akhir era Hindia Belanda.<ref name=":0" /> Kakak perempuannya, Tan jugaHim adalahNio, adikmenikah ipardengan [[Khouw Yauw Kie|Khouw Yauw Kie, Kapitein der Chinezen]], pejabat Tionghoa dan kepala keluarga [[Candra Naya]], yang adalah pendahulu sekaligus sepupu [[Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]].
 
Tan menunjuk [[Liem Bwan Tjie]] sebagai arsitek kediamannya di Batavia, yaitu Villa Tan Liok Tiauw di Jalan Kramat Raya yang sekarang menjadi [[Tentara Nasional Indonesia|Balai Media TNI]].<ref>http://zoeken.nai.nl/CIS/project/16592</ref><ref>http://www.bonas.nl/tud/sites/liem_bwan_tjie/projectenjakarta.html</ref><ref>http://www.bonas.nl/tud/sites/liem_bwan_tjie/projectenoverzicht.swf</ref>