Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24:
[[J.T. Cremer]], manajer [[Deli Maatschappij]], adalah penginisiatif pengembangan jalur kereta api di [[Tanah Deli]]. Ia menyarankan agar pembangunan jalur kereta api dibuat sesegera mungkin untuk memperlancar perdagangan ekspor di lingkungan perkebunan Deli, serta mengembangkan jalan yang menghubungkan [[Medan]]-[[Berastagi]]. Selain itu, dilatarbelakangi pula dengan berlakunya [[Undang-Undang Agraria]] [[1870]] yang mengizinkan penguasa kolonial [[Belanda]] menyewa tanah dalam jangka waktu yang lama dan tidak hanya diprioritaskan pada sektor perkebunan. Adanya [[Belawan]] sebagai pelabuhan ekspor komoditas ke [[Eropa]] juga turut andil dalam percepatan pembangunan jaringan jalur kereta api di Sumatera Utara dan Timur. Kecuali itu, [[angkutan sungai]] dinilai cukup lambat dalam pengeksporan.
Pada tanggal [[23 Januari]] [[1983
Rupanya, ekspansi pengusaha perkebunan telah turut andil dalam pengembangan perkeretaapian di Tanah Deli. Pada tahun [[1888]], kawasan Deli, Belawan, dan Binjai telah terhubung dengan rel kereta api. Tercatat [[Tjong A Fie]]—miliarder Medan saat itu—sebagai donatur dalam pembangunan jalur Medan-Belawan. Tahun [[1902]]-[[1904]] jalur Lubukpakam-Bangunpurba telah dibangun. Berikutnya, [[1916]], dibangun jalur Medan-Siantar dalam rangka pengangkutan [[teh]] dari perkebunan teh Siantar. Sementara itu, jalur Kisaran-Rantauprapat dibangun tahun [[1929]]-[[1937]].
Maju dari kereta apinya, DSM berinisatif menghubungkan jalurnya itu ke jalur milik [[Atjeh Tram]] di [[Aceh]], serta ke jalur milik [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] di [[Sumatera Barat]] yang keduanya dikuasai oleh negara. Selain itu ada ide untuk mengembangkan jalur Trans-Sumatera, namun tidak terealisasi seiring memanasnya hubungan Indonesia-Belanda pada tahun [[1940]].
=== Pasca-kemerdekaan ===
Pada tanggal [[28 September]] [[1945]], [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia]] berhasil dibentuk. Padahal, di Sumatera Utara DSM masih mempergunakan namanya dan sempat pula ada istilah '''Kereta Api Soematra Oetara'''<ref>[http://www.bglconline.com/2014/09/sejarah-kereta-api-indonesia/ Sejarah Kereta Api Indonesia]</ref> yang merupakan operator terpisah. DSM dan
== Daftar stasiun ==
Baris 94 ⟶ 86:
* [[Jalur kereta api Tebingtinggi-Siantar]]
# '''[[Stasiun Tebing-Tinggi]] (TBI)'''
# [[Stasiun
# [[Stasiun Dolok Merangir]] (DMR)
# '''''[[Stasiun Siantar]] (SIR)'''''
Baris 111 ⟶ 103:
* [[Jalur kereta api Binjai-Besitang]]
# '''''[[Stasiun Binjai]] (BIJ)'''''
# ''[[Stasiun Stabat]]
# ''[[Stasiun
# ''[[Stasiun
# ''[[Stasiun
* [[Jalur kereta api Krueng Geukueh-Krueng Mane]]
Baris 121 ⟶ 112:
# ''[[Stasiun Bungkaih]] (BKH)''
# ''[[Stasiun Krueng Mane]] (KRM)''
{{endDiv}}
Baris 151 ⟶ 134:
=== Kereta barang ===
* [[Kereta api ketel|KA ketel minyak]] tujuan [[Stasiun Labuhan|Labuhan]]-[[Stasiun Siantar|Siantar]] dan [[Stasiun Labuhan|Labuhan]]-[[Stasiun Kisaran|Kisaran]].
* KA ''crude palm oil''
* KA kontainer
* KA kontainer
== Lihat Pula ==
|