Suku Badui: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Evi Aryati Arbay) dan mengembalikan revisi 13203397 oleh Davin Rusady
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 63:
 
== Asal usul ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Afgevaardigden van de Badui (oftewel Kanekes) bevolking TMnr 60016564.jpg|thumbjmpl|rightka|300px|Delegasi Kanekes sekitar tahun 1920]]
Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang Kanekes mengaku keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus ke bumi. Asal usul tersebut sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama. Menurut kepercayaan mereka, Adam dan keturunannya, termasuk warga Kanekes mempunyai tugas bertapa atau asketik (mandita) untuk menjaga harmoni dunia.
 
Baris 88:
Masyarakat Kanekes mengenal dua sistem pemerintahan, yaitu sistem nasional, yang mengikuti aturan negara Indonesia, dan sistem adat yang mengikuti adat istiadat yang dipercaya masyarakat. Kedua sistem tersebut digabung atau diakulturasikan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi benturan. Secara nasional, penduduk Kanekes dipimpin oleh kepala desa yang disebut sebagai ''jaro pamarentah'', yang ada di bawah [[camat]], sedangkan secara adat tunduk pada pimpinan adat Kanekes yang tertinggi, yaitu "Pu'un".
 
[[Berkas:Struktur pemerintahan baduy.gif|thumbjmpl|centerpus|Struktur pemerintahan Kanekes]]
 
Pemimpin adat tertinggi dalam masyarakat Kanekes adalah "Pu'un" yang ada di tiga kampung ''tangtu''. Jabatan tersebut berlangsung turun-temurun, namun tidak otomatis dari bapak ke anak, melainkan dapat juga kerabat lainnya. Jangka waktu jabatan ''Pu'un'' tidak ditentukan, hanya berdasarkan pada kemampuan seseorang memegang jabatan tersebut.