Revolusi Prancis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 13279894 oleh RaymondSutanto (bicara).
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 26:
== Penyebab ==
{{Main|Penyebab Revolusi Perancis}}
[[Berkas:Ludvig XVI av Frankrike porträtterad av AF Callet.jpg|thumbjmpl|Pemerintah Perancis menghadapi krisis keuangan pada tahun 1780-an, dan [[Louis XVI dari Perancis|Louis XVI]] dikritik karena tidak mampu menangani masalah ini.]]
 
Sebagian besar [[sejarawan]] berpendapat bahwa sebab utama Revolusi Perancis adalah ketidakpuasan terhadap ''[[Ancien Régime]]''. Lebih khusus, para sejarawan juga menekankan adanya konflik kelas dari perspektif [[Marxis]]; hal yang umum terjadi pada akhir abad ke-19. Perekonomian yang tidak sehat, panen yang buruk, kenaikan harga pangan, dan sistem transportasi yang tidak memadai adalah hal-hal yang memicu kebencian rakyat terhadap pemerintah. Rentetan peristiwa yang mengarah ke revolusi dipicu oleh kebangkrutan pemerintah karena sistem pajak yang buruk dan utang yang besar akibat keterlibatan Perancis dalam berbagai perang besar. Upaya Perancis dalam menantang [[Inggris]]{{ndash}}kekuatan militer utama di dunia pada saat itu{{ndash}}dalam [[Perang Tujuh Tahun]] berakhir dengan bencana, menyebabkan hilangnya jajahan Perancis di [[Amerika Utara]] dan hancurnya Angkatan Laut Perancis. Tentara Perancis dibangun kembali dan kemudian berhasil menang dalam [[Perang Revolusi Amerika]], namun perang ini sangat mahal dan secara khusus tidak menghasilkan keuntungan yang nyata bagi Perancis. Sistem keuangan Perancis terpuruk dan kerajaan tidak mampu menangani utang negara yang besar. Karena dihadapkan pada krisis keuangan ini, raja lalu memanggil [[Majelis Bangsawan]] pada tahun [[1787]], pertama kalinya selama lebih dari satu abad.
Baris 36:
== Pra-revolusi ==
=== Krisis keuangan ===
[[Berkas:Troisordres.jpg|thumbjmpl|Karikatur ''Etats'' Ketiga yang membawa ''Etats'' Pertama (pendeta) dan ''Etats'' Kedua (bangsawan) di punggungnya.]]
 
[[Louis XVI]] naik takhta menjadi raja Perancis di tengah-tengah [[krisis keuangan]]; negara sudah hampir bangkrut dan pengeluaran negara melebihi pendapatan.<ref>Frey, hal. 3</ref> Krisis ini terutama sekali disebabkan oleh keterlibatan Perancis dalam [[Perang Tujuh Tahun]] dan [[Perang Revolusi Amerika]].<ref>{{cite web|url=http://www.sparknotes.com/history/european/frenchrev/section1.html|title=France's Financial Crisis: 1783–1788|accessdate=26 October 2008}}</ref> Pada bulan Mei [[1776]], menteri keuangan [[Anne Robert Jacques Turgot, Baron de Laune|Turgot]] dipecat setelah ia gagal melaksanakan reformasi keuangan. Setahun kemudian, seorang warga asing bernama [[Jacques Necker]] ditunjuk menjadi Bendahara Keuangan. Necker tidak bisa menjadi menteri keuangan resmi karena ia adalah seorang [[Protestan]].
Baris 61:
 
Pamflet yang disebarkan oleh para bangsawan dan pendeta liberal semakin merebak setelah dicabutnya penyensoran pers.<ref name="Neely 56"/> [[Abbé Sieyès]], seorang teoretikus dan pendeta Katolik, berpendapat mengenai betapa pentingnya keberadaan ''Etats'' Ketiga dalam pamflet ''Qu'est-ce que le tiers état?'' (bahasa Inggris: "[[What is the Third Estate?]]"), yang diterbitkan pada bulan Januari 1789. Ia menegaskan: "Apa itu ''Etats'' Ketiga? Segalanya. Apa posisinya dalam tatanan politik? Tidak ada. Ia ingin menjadi apa? Sesuatu."<ref name="D38"/><ref>Furet, hal. 45</ref>
[[Berkas:Estatesgeneral.jpg|thumbjmpl|rightka|Pertemuan ''Etats-Généraux'' pada tanggal 5 Mei [[1789]] di [[Versailles]].]]
 
''Etats-Généraux'' kembali menggelar pertemuan di Grands Salles des Menus-Plaisirs, [[Versailles]], pada tanggal 5 Mei 1789. Pertemuan ini dibuka dengan pidato tiga jam oleh Necker. ''Etats'' Ketiga menuntut agar verifikasi deputi secara kredensial harus dilakukan bersama oleh semua deputi, bukannya masing-masing ''etats'' memverifikasi anggotanya secara internal; negosiasi dengan ''etats'' lainnya gagal mewujudkan hal ini.<ref name="Neely35"/> Golongan rakyat jelata bersitegang dengan kaum pendeta yang menjawab kalau mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskan. Necker pada akhirnya memutuskan bahwa setiap ''etats'' harus memverifikasi anggotanya masing-masing dan "Raja bertindak sebagai penengah".<ref name="Hib54">Hibbert, hal. 54</ref> Namun, negosiasi dengan dua ''etats'' lainnya tetap tidak berhasil.<ref>Schama 2004, hal.300–301</ref>
Baris 67:
=== Majelis Nasional (1789) ===
{{Main|Majelis Nasional (Revolusi Perancis)}}
[[Berkas:Le Serment du Jeu de paume.jpg|thumbjmpl|rightka|Majelis Nasional mengambil [[Sumpah Lapangan Tenis]] (sketsa oleh [[Jacques-Louis David]]).]]
 
Pada 10 Juni 1789, Abbé Sieyès pindah keanggotaan menjadi ''Etats'' Ketiga, dan sekarang mengikuti pertemuan sebagai ''Communes'' (Rakyat Biasa). Ia mengajak dua ''etats'' lainnya untuk ikut serta, namun ajakannya ini tidak diindahkan.<ref>John Hall Stewart. ''A Documentary Survey of the French Revolution''. New York: Macmillan, 1951, hal. 86.</ref> ''Etats'' Ketiga yang sekarang menjadi lebih radikal mendeklarasikan diri sebagai [[Majelis Nasional (Revolusi Perancis)|Majelis Nasional]], majelis yang bukan berasal dari ''etats'', namun dari golongan "Rakyat". Mereka mengajak yang lainnya untuk bergabung, namun menegaskan bahwa "dengan atau tanpa bantuan, mereka tetap akan mengatasi permasalahan bangsa."<ref>Schama 2004, hal.303</ref>
Baris 84:
 
Kebanyakan warga Paris menganggap bahwa tindakan Louis secara tak langsung ditujukan pada Majelis dan segera memulai pemberontakan terbuka setelah mereka mendengar kabar tersebut pada keesokan harinya. Mereka juga khawatir terhadap banyaknya tentara{{ndash}}kebanyakan tentara asing{{ndash}}yang ditugaskan untuk menutup Majelis Konstituante Nasional. Dalam sebuah pertemuan di Versailles, Majelis bersidang secara non-stop untuk berjaga-jaga jika nanti tempat pertemuan digusur secara tiba-tiba. Paris dengan cepat dipenuhi oleh berbagai kerusuhan, kekacauan, dan penjarahan. Massa juga mendapat dukungan dari beberapa [[Gardes Françaises|Garda Perancis]] yang dipersenjatai dan dilatih sebagai tentara.<ref>Schama 2004, hal.331</ref>
[[Berkas:Declaration of Human Rights.jpg|thumbjmpl|[[Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara]], 26 Agustus 1789.]]
 
Pada tanggal [[14 Juli]], para pemberontak mengincar sejumlah besar senjata dan amunisi di benteng dan penjara [[Bastille]], yang juga dianggap sebagai simbol kekuasaan monarki. Setelah beberapa jam pertempuran, benteng jatuh ke tangan pemberontak pada sore harinya. Meskipun terjadi gencatan senjata untuk mencegah pembantaian massal, Gubernur Marquis [[Bernard de Launay]] dipukuli, ditusuk, dan dipenggal, kepalanya diletakkan di ujung tombak dan diarak ke sekeliling kota. Walaupun hanya menahan tujuh tahanan (empat pencuri, dua bangsawan yang ditahan karena tindakan tak bermoral, dan seorang tersangka pembunuhan), Bastille telah menjadi simbol kebencian terhadap ''[[Ancien Régime]]''. Di [[Hôtel de Ville, Paris|Hôtel de Ville]] (balai kota), massa menuduh ''[[Provost (sipil)|prévôt des marchands]]'' (setara dengan wali kota) [[Jacques de Flesselles]] sebagai pengkhianat, dan membantainya.<ref>Schama 2004, hal.344</ref>
Baris 108:
=== Mars perempuan di Versailles ===
{{Main|Mars perempuan di Versailles}}
[[Berkas:Women's March on Versailles01.jpg|thumbjmpl|264px|Lukisan Mars perempuan di Versailles, 5 Oktober 1789.]]
 
Dipicu oleh rumor telah diinjak-injaknya simpul pita nasional saat penerimaan pengawal Raja pada tanggal 1 Oktober 1789, kerumunan perempuan mulai berkumpul di pasar Paris pada tanggal 5 Oktober 1789. Kerumunan pertama berbaris menuju [[Hôtel de Ville, Paris|Hôtel de Ville]], menuntut agar pejabat kota segera menindak permasalahan mereka.<ref>Doyle 1989, hal.121</ref> Para perempuan ini mencurahkan segala permasalahan ekonomi yang mereka hadapi, terutama masalah kekurangan roti. Mereka juga menuntut agar kerajaan menghentikan upayanya dalam memblokir Majelis Nasional, dan menyerukan agar Raja dan keluarganya segera pindah ke Paris sebagai bentuk itikad baik dalam mengatasi kemiskinan yang semakin meluas.
Baris 116:
=== Revolusi dan Gereja ===
{{Main|Dekristenisasi Perancis selama Revolusi Perancis|Konstitusi Sipil Pendeta}}
[[Berkas:Decret de l'Assemblée National qui supprime les Ordres Religieux et Religieuses.jpg|thumbjmpl|Dalam karikatur ini, biarawan dan biarawati menikmati kebebasan mereka setelah dekret 16 Februari 1790.]]
 
Revolusi ini menyebabkan perubahan besar kekuasaan, dari yang sebelumnya dikuasai oleh [[Gereja Katolik Roma]] menjadi dikuasai negara. Berdasarkan ''[[Ancien Régime]]'', Gereja menjadi pemilik tanah terbesar di Perancis, memiliki sekitar 10% tanah kerajaan.<ref name="ReferenceA">Censer and Hunt, Liberty, Equality, Fraternity: Exploring the French Revolution, 4.</ref> Gereja dibebaskan dari kewajiban membayar pajak kepada pemerintah, dan juga berhak menerima ''dîme'' ([[zakat]]) 10% dari [[pajak penghasilan]], seringkali dikumpulkan dalam bentuk bahan pangan, dan hanya sebagian kecil dari ''dîme'' tersebut yang diberikan kepada masyarakat miskin.<ref name="ReferenceA"/> Kekuatan dan kekayaan Gereja yang begitu besar telah menimbulkan kebencian dari beberapa kelompok. Kelompok minoritas penganut [[Protestan]] yang tinggal di Perancis seperti [[Huguenots]], menginginkan rezim yang anti-Katolik dan berhasrat untuk membalas dendam kepada para pendeta yang melakukan diskriminasi terhadap mereka. Pemikir Pencerahan seperti [[Voltaire]] membantu mengobarkan semangat anti-Katolik dengan merendahkan Gereja Katolik dan mendestabilisasi monarki Perancis.<ref>Censer and Hunt, Liberty, Equality, Fraternity: Exploring the French Revolution, 16.</ref> Menurut sejarawan [[John McManners]], "Pada abad kedelapan belas, takhta Perancis dan altar berhubungan erat; dan hubungan ini runtuh..."<ref>John McManners, The French Revolution and the Church, 5.</ref>
Baris 305:
 
==== Krisis konstitusi ====
[[Berkas:Jacques Bertaux - Prise du palais des Tuileries - 1793.jpg|thumbjmpl|10 Agustus 1792 di Komune Paris]]
{{utama|10 Agustus (Revolusi Perancis)|Pembantaian September}}
 
Baris 313:
 
=== Konvensi ===
[[Berkas:LouisXVIExecutionBig.jpg|thumbjmpl|Eksekusi Louis XVI]]
{{untuk|penjelasan lebih lanjut tentang peristiwa antara [[20 September]] [[1792]]- [[26 September]] [[1795]]|Konvensi Nasional}}
 
Baris 322:
Saat perang bertambah sengit, harga naik dan [[sans-culottes]] (buruh miskin dan Jacobin radikal) memberontak; kegiatan kontrarevolusi mulai bermunculan di beberapa kawasan. Hal ini mendorong kelompok Jacobin merebut kekuasaan melalui ''[[kudeta|kup]]'' parlemen, yang ditunggangi oleh kekuatan yang didapatkan dengan menggerakkan dukungan publik terhadap faksi Girondin, dan dengan memanfaatkan kekuatan khayalak ''sans-culottes'' Paris. Kemudian persekutuan Jacobin dan unsur-unsur ''sans-culottes'' menjadi pusat yang efektif bagi pemerintahan baru. Kebijakan menjadi agak lebih radikal.
 
[[Berkas:Badische Guillotine.JPG|thumbjmpl|leftkiri|[[Guillotine]]: antara 18.000-40.000 jiwa dieksekusi selama [[Pemerintahan Teror]]]]
[[Komite Keamanan Publik]] berada di bawah kendali [[Maximilien Robespierre]], dan Jacobin melepaskan tali [[Pemerintahan Teror]] ([[1793]]-[[1794]]). Setidaknya 1200 jiwa menemui kematiannya dengan [[guillotine]] dsb; setelah tuduhan kontrarevolusi. Gambaran yang sedikit saja atas pikiran atau kegiatan kontrarevolusi (atau, pada kasus [[Jacques Hébert]], semangat revolusi yang melebihi semangat kekuasaan) bisa menyebabkan seseorang dicurigai, dan pengadilan tidak berjalan dengan teliti.