Lembaga Kebudayaan Rakyat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dewikhami (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 42:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Hendra Gunawan.jpg|thumbjmpl|rightka|280px|[[Hendra Gunawan (pelukis)|Hendra Gunawan]] ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Hindia Belanda]]|11|6|1918|[[Bali]], [[Indonesia]]|17|7|2001}}) adalah seorang pelukis eskponen Lekra yang mendapat penghargaan Tanda Kehormatan [[Bintang Budaya Parama Dharma]]. Acara penyematan berlangsung di Istana Negara. Jakarta, 13 Agustus 2015. {{refn|group=note|name=hendra|Keputusan Presiden nomor 86/TK/tahun 2015 tanggal 7 Agustus 2015 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma kepada 8 orang. Terdiri atas: 1. KH. [[Mustofa Bisri]] ([[Gus Mus]]), pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Lteteh, Rembang. 2. [[Goenawan Mohamad|Goenawan Soesatyo Mohamad]], sastrawan budayawan. 3. Alm. [[Petrus Josephus Zoetmulder]], ahli sastra Jawa Kuno dan Penyusun Kamus Jawa Kuno Inggris. 4. Alm. [[Wasi Jolodoro]] ([[Ki Tjokrowasito]]), komposer musik karawitan Jawa dan pendukung utama Sedra Tari Ramayana. 5. Alm. [[Hoesein Djajadiningrat]], pelopor tradisi keilmuan. 6. Alm. [[Iwan Tirta|Nursjiwan Tirtaamidjaja]], perancang busana dan batik. 7. Alm. [[Hendra Gunawan]], pelukis dan pematung. 8. Alm. [[Soejoedi Wiroatmojo]], arsitek.<ref>{{cite web|url=http://news.detik.com/berita/2990828/jokowi-beri-tanda-kehormatan-ke-46-orang-dari-paloh-sampai-goenawan-mohamad|first = Moksa |last = Hutasoit|year = 2015|title = Jokowi Beri Tanda Kehormatan ke 46 Orang, dari Paloh Sampai Goenawan Mohamad|date=Kamis 13 Aug 2015, 11:18 WIB|accessdate= 13 Agustus 2015|publisher = News.detik.com|location = Jakarta|isbn =}}</ref>}}]]
Lekra didirikan pada bulan Agustus 1950 sebagai respons terhadap Gerakan Gelanggang sosial-nasionalis, dengan A.S. Dharta sebagai sekretaris jenderal pertama. Dengan menerbitkan Mukadimah, yang berarti "pengantar", sebagai panggilan nyata bagi orang-orang muda, terutama seniman dan penulis, untuk membantu dalam membangun republik rakyat demokratis.{{sfn|Cribb|Kahin|2004|pp=241–242}} Upaya tersebut dilakukan di ibukota Sumatera Utara [[Medan]] dan berhasil di bawah [[Bakri Siregar]].{{sfn|Bodden|2010|p=53}}