Lawrence of Arabia (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 36:
 
Memadukan diplomasi dan penyuapan, Lawrence berhasil menyatukan dua tokoh Arab yg saling bermusuhan, [[Faisal]] dan [[Auda Abu Tayi]] ([[Anthony Quinn]]), namun tetap dipertahankan sebagai pion penting dalam menjamin persekutuan dgn pemimpin-pemimpin Arab oleh atasannya, Panglima Pasukan Sekutu di Timur Tengah, [[General Allenby]] ([[Jack Hawkins]]) dan Mr. Dryden ([[Claude Rains]]). Ketika sedang dalam misi mengintai [[Daraa]], Lawrence tertangkap dan disiksa oleh perwira Ottoman yg sadis, [[Hacim Bey]] ([[Jose Ferrer]]). Setelah dibebaskan dari tahanan Ottoman, Lawrence menjadi makin kejam dan selalu memerintahkan pasukannya untuk tidak mengambil (baca: membunuh) tawanan dari pasukan musuh.
[[Berkas:T.E. Lawrence With Lawrence in Arabia.jpg|thumbjmpl|T.E. Lawrence dalam baju tradisional Arab]]
Film yg diangkat dari autobiografi TE Lawrence: [[The Seven Pillars of Wisdom]], terbagi dalam 2 bagian. Bagian pertama menggambarkan perjalanan Lawrence menjalin hubungan aliansi dengan mitra-mitra Arabnya, menghasut mereka untuk merebut [[Aqaba]], kota pelabuhan Ottoman di [[Laut Merah]] (sekarang jadi satu-satunya pelabuhan laut yg dimiliki [[Yordania]]), setelah menempuh perjalanan hidup mati menembus [[Gurun Nefud]] yg tidak ada oasisnya sama sekali. Penyerbuan ini berhasil karena Lawrence dgn cerdas memanfaatkan lemahnya pertahanan garis belakang Ottoman di Aqaba, yg fokus menghadapkan meriam-meriamnya ke Laut Merah. Bagian pertama yg dimulai dgn prolog berupa musik klasik sajian [[London Philharmonic Orchestra]] ini diakhiri dengan kedatangan Lawrence ke markas besar Inggris di Kairo untuk melaporkan kemenangan di Aqaba ini kepada General Allenby dan Mr. Dryden.
[[Berkas:Peter OToole in Lawrence of Arabia.jpg|thumbjmpl|Peter O'Toole sebagai T.E. Lawrence dalam film Lawrence of Arabia (1962)]]
Bagian ke-2 berkisah perjuangan gerilya Lawrence, yg dipromosi sebagai Major, bersama sekutu2nya menyerang kota-kota basis Ottoman di [[Jerusalem]] dan [[Damaskus]]. Di bagian inilah muncul adegan kontroversial Lawrence yg memerintahkan anak buahnya membunuh semua tawanan (take no prisoner order) akibat trauma penyiksaan oleh Hacim Bey sebelumnya. Pasukannya direkrut dari kriminal, tentara bayaran dan tentara yg dibuang dari pasukan reguler dan sedikit prajurit Arab yg tak mau bergeming di luar perintah pemimpinnya masing-masing. Strategi ini berjalan dengan baik hingga pasukan Lawrence mampu mendahului pasukan Allenby yg lebih terorganisir, disiplin dan bersenjata lengkap dalam merebut Damaskus.