KRI Dewaruci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
| Ship armament=
}}
'''KRI Dewaruci''' adalah [[kapal]] latih bagi taruna/kadet [[Akademi Angkatan Laut]], [[TNI Angkatan Laut]]. Kapal ini berbasis di [[Surabaya]] dan merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Nama kapal ini diambil dari nama dewa dalam kisah [[Wayang|pewayangan Jawa]], yaitu [[Dewa Ruci]]. Sejak memperkuat jajaran TNI AL tahun 1953, KRI Dewaruci telah dua kali melaksanakan
pelayaran muhibah keliling dunia yaitu tahun 1964 dan 2012. Pada pelayaran KJK 1964 KRI Dewaruci yang dipimpin Letkol Laut (P) Sumantri membawa 78 orang Taruna AAL dan 32 Anak Buah Kapal (ABK) untuk mengarungi tujuh samudra serta lima benua. Pelayaran kedua dilaksanakan 48 tahun kemudian, tepatnya tahun 2012. Pada pelayaran keliling dunia kedua ini, KRI Dewaruci dipimpin oleh Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto dengan membawa 101 orang Taruna AAL dan 77 ABK. Selain menjadi primadona saat pelayaran muhibah, KRI Dewaruci pun kerap meraih
berbagai prestasi bertaraf internasional. Salah satu penghargaan internasional paling bergengsi yang pernah diraih oleh KRI Dewaruci adalah Cutty Shark Thropy saat Tall Ships Race di Australia tahun 1998.
 
== Sejarah ==
Baris 32 ⟶ 34:
Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H. C. Stülcken & Sohn Hamburg, Jerman Barat, pertama diluncurkan pada tanggal [[24 Januari]] [[1953]], dan pada bulan Juli nya dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI. Setelah itu KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai kapal latih yang melayari kepulauan Indonesia dan juga ke luar negeri. KRI Dewaruci juga pernah mengelilingi dunia 2 kali.
 
===KRI DewaDewaruci, RuciKapal Latih Taruna AAL===
Gagasan Kapten Pelaut A.F.H. Rosenow tersebut kemudian disampaikan kepada [[Kepala Staf Angkatan Laut]] (KSAL) Kolonel [[R. Soebijakto]]. KSAL kemudian menindaklanjuti gagasan itu dengan menunjuk Kapten Rosenow bersama Kapten R.M. Oentoro Koesmardjo untuk menjajaki rencana pembelian kapal latih ke Jerman Barat. Kedua perwira tersebut kemudian menemukan kapal yang cocok yaitu sebuah kapal layar tipe Barquentine dengan kondisi belum selesai dibangun di galangan kapal milik Heinrich Christoph Stülcken, yaitu H.C. Stülcken & Sohn, Hamburg. Kapal hasil rancangan Adrian Braun tersebut sesungguhnya telah dibangun sejak tahun 1932 namun terhenti karena meletusnya Perang Dunia Kedua di Eropa (1939 - 1945). Sebelumnya, galangan kapal ini juga telah meluncurkan dua kapal dari tipe yang sama. Karena kapal tipe Barquentine ini diperuntukkan sebagai kapal latih, maka memerlukan beberapa modifikasi sehingga mampu berlayar pada kemiringan 45 derajat. Proses penyempurnaan kapal diawasi langsung oleh Kapten A.F.H. Rosenow. Setelah kapal selesai dibangun, dilakukan serangkaian pelayaran uji coba di sekitar Laut Utara hingga Semenanjung Skandinavia hingga dinyatakan layak berlayar. Kapal kemudian diseberangkan langsung dari Jerman Barat ke Indonesia pada tanggal 24 Januari 1953. Sebagai komandan kapal adalah Kapten Rosenow dan personel pengawaknya direkrut dari ALRI. Hal paling menarik dalam pelayaran perdana tersebut adalah kesertaan para kadet Institut Angkatan Laut (IAL) yang sebelumnya diterbangkan ke Jerman Barat.<ref>KRI Dewaruci, Kapal Latih Pertama, ''"Info Historia Buletin Sejarah TNI AL dan Kemaritiman"'', NO. 1 Edisi Hinstori Pendidikan AL - 1 Januari - Maret 2015, hlm. 12-15.</ref>
Gagasan Kapten Pelaut A.F.H. Rosenow
 
tersebut kemudian disampaikan kepada
Selanjutnya kapal layar tiang tinggi ini diserahkan secara resmi kepada ALRI pada tanggal 2 Oktober 1953. Saat upacara serah terima, pihak Jerman Barat diwakili oleh Kapten Otto von Hattendorf dan dari ALRI diwakili Asisten Personel KSAL (Aspers KSAL) Mayor Pelaut Imam Sutopo. Selanjutnya, kapal ini dinamakan RI Dewa Rutji dan termasuk dalam Satuan Kapal Bantu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan RI Nomor MP/H1254 tanggal 11 Januari 1954. Seiring dengan dinamika yang berlangsung, [[ALRI]] berubah nama menjadi [[TNI Angkatan Laut]] (TNI AL) dan penamaan kapal perang pun turut berubah dari RI menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang berlaku sejak tahun 1971. Perubahan nama juga berlaku pada kapal latih tiang tinggi AAL ini, yaitu menjadi KRI Dewaruci. Salah satu keunikannya, KRI Dewaruci tidak memiliki nomor lambung sebagaimana halnya kapal perang lainnya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Kolonel R.
Soebijakto. KSAL kemudian menindaklanjuti
gagasan itu dengan menunjuk Kapten Rosenow
bersama Kapten R.M. Oentoro Koesmardjo
 
== Kapal ==
Baris 109 ⟶ 108:
# Letkol Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji (2015-2016)
# Letkol Laut (P) Rahardian Rahmadi, S.E., M.Tr.Hanla. (2016-Sekarang)
 
==Lihat Pula==
* [[KRI Bima Suci]]
 
== Referensi ==