Enau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 115.178.212.18 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 24:
 
== Pemerian ==
[[Berkas:Aren pinna 070612 042 stgd.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Pohon enau {{br}}[[Situgede, Bogor Barat, Bogor|Situgede]], [[Bogor]], [[Jawa Barat]]]]
Palma yang besar dan tinggi, dapat mencapai 25 [[meter|m]]. Berdiameter hingga 65 [[sentimeter|cm]], batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ''ijuk'', ''injuk'', ''juk'' atau ''duk''. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari [[pelepah daun]] yang menyelubungi batang.
 
Baris 36:
 
=== Nira dan gula ===
[[Berkas:Aren pinna 080814 2157 Fl srna.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Tongkol bunga jantan (kanan) dan yang disadap niranya (sebelah kiri)]]
[[Gula aren]] diperoleh dengan menyadap tandan bunga jantan yang mulai mekar dan menghamburkan [[serbuk sari]] yang berwarna kuning. Tandan ini mula-mula dimemarkan dengan memukul-mukulnya selama beberapa hari, hingga keluar cairan dari dalamnya. Tandan kemudian dipotong dan di ujungnya digantungkan tahang [[bambu]] untuk menampung cairan yang menetes.
 
Baris 50:
 
=== Kolang-kaling ===
[[Berkas:Aren pinna 080813 1988 K srna.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Buah aren dan kolang-kaling]]
Buah aren (dinamai ''beluluk'', ''caruluk'' dan lain-lain) memiliki 2 atau 3 butir inti biji (''[[endosperma]]'') yang berwarna putih tersalut batok tipis yang keras. Buah yang muda intinya masih lunak dan agak bening. Buah muda dibakar atau direbus untuk mengeluarkan intinya, dan kemudian inti-inti biji itu direndam dalam air [[kapur]] beberapa hari untuk menghilangkan getahnya yang gatal dan beracun.<ref name="heyne_447-455"/>. Cara lainnya, buah muda dikukus selama tiga jam dan setelah dikupas, inti bijinya dipukul gepeng dan kemudian direndam dalam air selama 10-20 hari. Inti biji yang telah diolah itu, diperdagangkan di pasar sebagai ''buah atep'' (''buah atap'') atau ''[[kolang-kaling]]''.
 
Baris 81:
2. '''Pengambilan biji dari buah'''
:Pengambilan biji dari dalam buah aren harus menggunakan sarung tangan karena buah aren mengandung asam oksalat yang akan menimbulkan rasa gatal apabila kena kulit. Cara lain, yaitu dengan memeram buah-buah aren yang telah dikumpulkan sampai kulit buah menjadi busuk sehingga biji terpisah dengan sendirinya dari daging buah. Dengan cara ini, biji dapat diambil dengan mudah dan kulit buah aren tidak gatal lagi.
[[Berkas:Aren pinna 080814 2152 S srna.jpg|thumbjmpl|200px|Anakan (semai) pohon aren]]
3. '''Perkecambahan'''
:Benih disemaikan dalam tempat persemaian dengan media campuran pasir dan serbuk gergaji dengan perbandingan 2:1. Untuk mempercepat perkecambahan, tempurung biji dapat digosok dengan kertas pasir (ampelas) di bagian punggungnya, tempat keluar apokol, selebar kira-kira 3 mm kemudian biji direndam dalam air agar air meresap ke dalam endosperm sampai jenuh, lalu disemaikan. Benih disiram setiap hari untuk mempertahankan kelembaban yang tinggi sekitar 80%.