Universitas Islam As-Syafiiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Heydari (bicara | kontrib)
Perapihan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 21:
Perguruan As-Syafi'iyah berkembang dan mendapat tempat di hati ummat karena berhasil memadukan antara bentuk tradisi pendidikan Islam yang konvensional dan pendidikan formal dengan standard sekolah pemerintah sampai kepada tingkat menengah. Oleh keberhasilan itu kemudian K.H. Abdullah Syafi'ie merasa tertuntut untuk memikirkan dan mewujudkan pengembangan pendidikan formal pada jenjang yang lebih tinggi.
 
== Sejarah ==
Keberadaan AKPI As-Syafi'iyah pada awalnya didorong oleh dua hal. Pertama, hasrat untuk meningkatkan kualifikasi ilmiah para guru agama lulusan madrasah dan pesantren. Kedua, hasrat untuk mendidik cendekiawan agama yang memiliki integritas ilmiah dalam disiplin ilmu yang dipilihnya. Untuk mewujudkan hasrat itu K.H. Abdullah Syafi'ie mengumpulkan kawan-kawannya yang dinilai mampu mendukung terwujudnya Perguruan Tinggi yang akhirnya melahirkan kesepakatan mendirikan Yayasan Pendidikan Islam As-Syafi'iyah yang diharapkan akan mengelola Perguruan Tinggi tersebut.
 
Baris 34:
Selanjutnya, pasang surut perkembangan UIA dapat digambarkan sebagai berikut :
 
=== Periode Pembentukan (1965 - 1977) ===
Bersamaan dengan ulang tahun Radio Dakwah ke II, 12 Maret 1969 AKPI ditingkatkan menjadi Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA) dengan membuka Fakultas Adab, Fakultas Perdagangan, Fakultas Dakwah dan Fakultas Tarbiyah. Dengan peningkatan tersebut, Yayasan Pendidikan Islam As-Syafi’iyah mengorganisir diri dan menentukan susunan Pimpinan Universitas sebagai berikut :
* Rektor: Prof. Osman Ralliby
Baris 45:
Pada periode ini bahkan sempat mengalami kefakuman yang berkepanjangan dan boleh dikatakan hanya Fakultas Dakwah yang masih punya aktivitas-aktivitas yaitu menampung lulusan yang berasal dari madrasah, pesantren, SMTA dan para karyawan (terutama guru dan karyawan Perguruan As-Syafi'iyah) dengan menggunakan gedung SMA As-Syafi'iyah di Bukit Duri. tersebut. Yayasan Pendidikan Islam As-Syafi'iyah tidak aktif lagi, sementara itu sudah pula lahir Yayasan Perguruan As- Syafi'iyah dengan pengurusnya K.H. Abdullah Syafi'ie, H. Tutty Alawiyah AS, H. Abdul Rasyid AS, Drs. Nurulhuda, H.M.Djaelani dan H. Zulfahmi Marjohan dan lain-lainnya yang membawahi lembaga-lembaga As-Syafi'iyah.
 
=== Periode Pencarian Jatidiri (1977-1981) ===
Pada tahun 1977 Universitas Islam As-Syafi'iyah melakukan reorganisasi dan menentukan pimpinan sebagai berikut:
* Rektor: Prof. Osman Ralliby
Baris 83:
Untuk menghargai dosen-dosen yang selama ini ikut membantu keberadaan UIA ini, Ketua Presidium mengadakan acara perpisahan dan kepada para dosen diberi sedikit pesangon serta penghargaan sambil diharapkan bisa membantu apabila UIA bisa diwujudkan pada masa depan dan memerlukan tenaga mereka.
 
=== Periode Perubahan dan Pengembangan UIA ===
Pada tahun 1979 K.H. Abdullah Syafi'ie membangun Kampus UIA di Jatiwaringin, di atas tanah seluas 1,3 Ha yang tanggung jawabnya diserahkan kepada Ketua Presidium. Selanjutnya ketua Presidium memulai tanggung jawabnya dengan melakukan pendekatan- pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat membuka dan memberikan inspirasi untuk mewujudkan sebuah universitas besar (UIA) dan punya perspektif ke masa depan.