Bangsa Laut (purba): Perbedaan antara revisi

{{Hiero|Sea Peoples (''n3 ḫ3s.wt n<.t> p3 ym'')|<hiero>N35:G1-N25:t*Z2ss-N35:G40-M17-M17-Aa15:D36-N35A-N36:N21</hiero>|align=right|era=egypt}}

'''Bangsa Laut''' atau '''Orang Laut''' adalah kumpulan pelaut yang menyerbu dan menjarah pada milenium kedua SM. Mereka belayar ke [[Laut Tengah]] [[timur]], menyebabkan kerusuhan politik, dan berupaya memasuki atau menguasai wilayah [[Mesir kuno|Mesir]] pada akhir [[Dinasti kesembilan belas Mesir|diansti ke-19]] dan khususnya selama tahun kedelapan pemerintahan [[Ramses III]] pada [[Dinasti kedua puluh Mesir|dinasti ke-20]]. Firaun Mesir [[Merneptah]] secara eksplisit menyebut mereka "negera (atau 'bangsa') asing<ref>As noted by Gardiner V.1 p.196, other texts have <hiero>N25:X1*Z4</hiero> {{lang|egy|ḫ3sty.w}} "foreign-peoples"; both terms can refer to the concept of "foreigners" as well. Zangger in the external link below expresses a commonly held view that "sea peoples" does not translate this and other expressions but is an academic innovation. The Woudhuizen dissertation and the Morris paper identify [[Gaston Maspero]] as the first to use the term "peuples de la mer" in 1881.</ref>) dari laut" ([[bahasa Mesir]] ''{{lang|egy|n3 ḫ3s.wt n<.t> p3 ym}}''<ref>Gardiner V.1 p.196.</ref><ref>Manassa p.55.</ref>) dalam [[Prasasti Karnak Agung]]nya.<ref>Line 52. The inscription is shown in Manassa p.55 plate 12.</ref> Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Bangsa Laut pernah menyerbu [[Siprus]], [[Bangsa Hatti|Hatti]] dan [[Levant]].