Theravāda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks semi otomatis (-Obyek, +Objek; -obyek, +objek)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Indera, +Indra; -indera, +indra); perubahan kosmetika
Baris 110:
 
Di seluruh kanon Pali dua karakteristik dari semua fenomena yang berkondisi dan salah satu karakteristik dari semua dharmma sedang disebutkan. Tradisi Theravada telah mengelompokkannya bersama. Wawasan di dalam tiga karakteristik ini merupakan jalan masuk ke jalan Buddhis:
# '''[[Anicca|Ketidak-kekalan]]''' adalah satu dari Tiga Corak Kehidupan. Istilah ini menggambarkan pendapat Agama Buddha bahwa segala hal atau gejala yang berkondisi (materi atau pengalaman) adalah tidak tetap, senantiasa berubah dan tidak kekal. Segala sesuatu yang kita alami melalui inderaindra kita terbentuk dari bagian-bagian, yang keberadaannya terbentuk dari kondisi-kondisi luar. Segala sesuatu berubah senantiasa, demikian juga dengan kondisi dan hal itu sendiri berubah tanpa henti. Segala hal berubah menjadi sesuatu, dan berhenti. Tidak ada yang abadi.
# '''[[Dukkha|Derita]]''', walaupun ''dukkha'' seringkali diterjemahkan sebagai "penderitaan", arti filosofisnya lebih menyerupai "kegelisahan", selayaknya berada dalam keadaan terganggu. Dengan demikian, "penderitaan" merupakan artian yang terlalu sempit untuk "konotasi emosional yang negatif" (Jeffrey Po),<ref> Jeffrey Po, [http://www.4ui.com/eart/172eart1.htm “Is Buddhism a Pessimistic Way of Life?”] </ref> yang dapat memberikan kesan akan pandangan Buddhis yang kurang yakin, tetapi Agama Buddha bukanlah mengenai keyakinan atau ketidak-yakinan, tetapi kenyataan. Dengan demikian, banyak dari naskah atau tulisan-tulisan Agama Buddha, kata Dukkha dibiarkan demikian adanya, tanpa pemberian arti, guna memberikan arti yang lebih luas.
# '''[[Anatta|Tanpa Inti]]'''; dalam filosofi India, pengertian akan diri disebut ātman (yang lebih mengarah kepada, "Jiwa" atau diri-metafisik), yang merujuk pada keadaan yang tidak berubah, bersifat tetap lewat pemahaman akan keberadaan. Agama Buddha tidak menerima pemahaman akan ātman, pada penekanan ketidak kekalan, tetapi kemampuan untuk berubah. Oleh karena itu, seluruh pemahaman akan diri secara keseluruhan adalah tidak benar dan terbentuk di alam ketidak-tahuan.
Baris 226:
 
== Kehidupan awam dan kehidupan biara ==
[[Berkas:Buddhist Monk.JPG|thumbjmpl|Seorang bhikkhu di [[Sri Lanka]].]]
=== Perbedaan antara kehidupan awam dan kehidupan biara ===
Secara tradisional, Buddhisme Theravada telah mengamati perbedaan antara praktik-praktik yang cocok untuk orang awam dan praktik yang dilakukan oleh para bhikkhu yang telah ditahbis (di zaman kuno, ada lembaga praktik yang terpisah untuk para bhikkhuni). Sementara kemungkinan pencapaian signifikan oleh orang awam tidak sepenuhnya diabaikan oleh Theravāda, umumnya menempati posisi kurang menonjol dibandingkan dengan yang ada pada tradisi Mahayana dan Vajrayana, dengan kehidupan monastik yang dielu-elukan sebagai suatu metode unggul untuk mencapai Nirwana.<ref>[http://www.asiasocietymuseum.org/buddhist_trade/glossary.html#Theravāda "Glossary of Buddhism".] ''Buddhist Art and the Trade Routes''. Asia Society. 2003. </ref> Pandangan bahwa Theravada, tidak seperti aliran Buddha lainnya, terutama sekali yang dimiliki tradisi monastik, bagaimanapun, telah diperdebatkan.<ref>Epstein, Ron (1999–02). [http://online.sfsu.edu/~rone/Buddhism/Misconceptions%20about%20Buddhism.htm "Clearing Up Some Misconceptions about Buddhism".] ''Vajra Bodhi Sea: A Monthly Journal of Orthodox Buddhism'' (Dharma Realm Buddhist Association): 41–43.</ref>