Kesepadanan (filsafat ilmu): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
laman baru
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 15 November 2017 19.37

Kesepadanan (Inggris: commensurability, dari bahasa Latin: commēnsūrābilis, dapat disetarakan dengan standar umum),[1][2] dalam epistemologi filsafat ilmu, adalah sebuah konsep yang menggambarkan bahwa teori-teori ilmiah dapat dipadankan (dibandingkan) untuk diuji yang mana yang lebih valid atau bermanfaat. Gagasan tersebut mengandaikan teori-teori tersebut memakai bahasa, tata nama, dan nilai-nilai yang sama dan secara khusus memiliki pola dan interpretasi yang sama untuk menggambarkan fakta ilmiah.[3] Sedangkan, suatu kondisi dikatakan tidak sepadan (Inggris: incommensurable) jika perandaian-perandaian tersebut tidak terpenuhi. Teori-teori dikatakan tidak sepadan jika terdapat kerangka konseptual dan bahasa yang berbeda sehingga membatasi teori yang ada untuk secara valid dibandingkan.[3][4]

Referensi

  1. ^ Lihat commensurable, bandingkan dengan commensurate. Lihat pula mēnsūra. Bandingkan pada entri "Commensurable". Dictionary.com. Random House. 
  2. ^ Istilah (in)commensurability dalam diskursus komunitas ilmiah dicatut langsung dari gagasan Kuhn mengenai struktur teori pada kegiatan ilmiah dalam Kuhn, Thomas S. (1996). The Structure of Scientific Revolution (edisi ke-3). University of Chicago Press.  Beberapa penulis mengulas bahwa penggunaan istilah tersebut dipopulerkan oleh Kuhn dan diperkuat oleh percakapan antara Kuhn dan Feyerabend berdasar pada naskah dan komentar Feyerabend atas The Structure of Scientific Revolution. Lihat Hacking, Ian (1983). Representing and Intervening: Introductory Topics in the Philosophy of Natural Science. Cambridge University Press. hlm. 67. ; Hoyningen-Huene, P. (1993). Levin, A., ed. Reconstructing Scientific Revolutions: Thomas S. Kuhn's Philosophy of Science. Chicago University Press. ; Preston, J.M. (1997). Feyerabend: Philosophy, Science and Society. Polity Press. hlm. 102–104, 216–217.  Istilah ini berdasar pada ide Ludwik Fleck mengenai ketidaksepadanan (niewspółmierność) epistemologis mengenai gaya berpikir dan natur atas kebenaran. Lihat Fleck, Ludwik (1979) [1935]. Bradley, F.; Trenn, T.J.; Merton, R.K., ed. Genesis and Development of a Scientific Fact. Chicago University Press. hlm. IV.5. 
  3. ^ a b Chalmers, Alan (1999). What is This Thing Called Science? (edisi ke-3). Hackett. 
  4. ^ Ladyman, James (2002). "Incommensurability". Understanding Philosophy of Science. Routledge. hlm. 115–117.