Daftar produser film Hindia Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Emma malika (bicara | kontrib)
penambahan kata tahun, menambahkan tanda baca
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
20 orang diketahui pernah [[produser film|memproduksi film fiksi]] di [[Hindia Belanda]] antara tahun 1926, ketika L. Heuveldorp merilis ''[[Loetoeng Kasaroeng]]'', film yang pertama kali dibuat di koloni ini,{{sfn|Biran|2009|pp=61, 68}} dan tahun 1949, ketika Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia pasca-[[Revolusi Nasional Indonesia|revolusi empat tahun]] yang membubarkan Hindia Belanda.{{efn|Belanda menduduki Hindia selama lebih dari 300 tahun. Setelah [[pendudukan Jepang di Indonesia|tiga tahun diduduki Jepang]] sepanjang Perang Dunia II, Indonesia [[proklamasi kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan kemerdekaannya]] tahun 1945, suatu tindakan yang tidak disambut hangat oleh Belanda {{harv|Kahin|1952|pp=29, 101, 136}}.}}{{sfn|Kahin|1952|p=445}} Bersama-sama, mereka memproduksi sekitar 93 film pada masa itu. Empat di antaranya masih aktif pada tahun-tahun setelah merdeka. Semua produsernya laki-laki; produser film wanita pertama di Indonesia, [[Ratna Asmara]], membuat film pertamanya tahun 1953.{{sfn|Swestin|2009|p=104}}
 
Produser film pertama di koloni ini, Heuveldorp dan [[G. Kruger]], adalah keturunan Eropa atau [[orang Indo|campuran]].{{sfn|Biran|2009|p=55}} Jejak mereka diikuti oleh pebisnis [[etnis Tionghoa Indonesia|Cina]] Tjan Tjoen Lian dan Liem Goan Lian pada tahun 1928, yang mulai mengerjakan ''[[Lily van Java]]'' namun segera dibatalkan, dan digantikan oleh David Wong.{{sfn|Biran|2009|pp=79–82}} Pada tahun 1930, produser Cina telah mendominasi industri film di koloni ini. Produser paling aktif, [[The Teng Chun]], merilis film perdananya tahun 1931 yang berjudul ''[[Boenga Roos dari Tjikembang]]''; ia kemudian memproduksi 27 film lain sebelum merdeka.{{sfn|Filmindonesia.or.id, The Teng Chun}} Tidak ada produser film [[pribumi Indonesia]] yang tercatat pada masa ini, meski sejumlah film mencantumkan nama perusahaan sebagai produsernya.{{sfn|Biran|2009|pp=379–386}}
 
Produser film di Hindia Belanda biasanya merangkap beberapa jabatan, seperti sutradara dan sinematografer. Saat jabatan tersebut diisi secara terpisah, produser memegang kendali kreatifnya.{{sfn|Said|1982|p=30}} Sejarawan film Indonesia [[Misbach Yusa Biran]] menulis bahwa film-film yang diproduksi pada masa itu bersifat komersial dan tidak menyampaikan nilai-nilai nasionalis atau estetis.{{efn|{{Harvtxt|Biran|2009|p=45}} menyebut ''[[Darah dan Doa]]'' karya [[Usmar Ismail]] sebagai film "nasional" Indonesia pertama.}}{{sfn|Biran|2009|p=45}} Akan tetapi, pengamat film Thomas Barker dan Charlotte Setijadi-Dunn, berpendapat bahwa film-film buatan produser Cina dari Hindia Belanda bisa saja mengangkut identitas nasional yang heterogen.{{sfn|Setijadi-Dunn|Barker|2011|pp=36, 48}}
 
Daftar berikut diurutkan sesuai abjad dan dilengkapi tombol pengurutan di setiap kolom. Daftar ini hanya mencakup film-film fiksi yang mereka sutradarai dan tidak mencakup film yang berasal dari genre lain. Nama yang digunakan adalah nama lengkap (jika ada).
__NOTOC__
 
== Produser film ==
{| class="wikitable"