Kabupaten Boyolali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Railfans daop 8 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks semi otomatis (-Obyek, +Objek; -obyek, +objek)
Baris 121:
==== Waduk Cengklik ====
 
ObyekObjek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Kecamatan [[Ngemplak]] ± 20 km, ke arah timur laut Kota [[Boyolali]], Bila dari Bandara [[Adi Sumarmo]] ± 1,5 KM (di sebelah barat bandara tepatnya). waduk dengan luas genangan 300 ha ini dibangun pada zaman Belanda, tujuannya untuk mengairi lahan sawah seluas 1.578 ha, bisa untuk latihan sky air.
 
Letaknya sangat strategis, berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, [[Asrama Haji Donohudan]], Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. Fasilitas: wisata air (water resort), pemancingan (fishing area), rumah makan lesehan (floating restaurant).
Baris 127:
==== Waduk Kedung Ombo ====
 
ObyekObjek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan [[Kemusu]], sekitar ± 50 km ke arah utara Kota [[Boyolali]] menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan serta pemancingan. Fasilitas: bumi perkemahan, hutan wisata, tempat pemancingan, rumah makan apung, wisata air.
 
==== Waduk Sidorejo ====
Baris 134:
==== Gunung Merapi dan Gunung Merbabu ====
 
Terletak 25 km dari Kota [[Boyolali]] kearah barat. ObyekObjek Wisata Gunung [[Merapi]] salah satu gunung yang teraktif di dunia, selain itu pemandangan alamnya sangat indah serta panorama alam masih asli. Bagi pecinta alam yang senang berpetualang merupakan jalur terpendek untuk mencapai puncak gunung [[Merapi]] 4 jam dan untuk mencapai puncak gunung [[Merbabu]] 8 jam. Dengan mendaki puncak [[Merapi]] para pendaki dapat melihat matahari terbit "Sun Rise."
 
Setiap malam 1 Suro diadakan Upacara Tradisional Sedekah Gunung sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lonjakan wisata pendakian pada menjelang tgl 1 Suro, Tahun Baru, 17 Agustus (Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak [[Merapi]]).reog jathilan campursari MEGO MENDUNG ds.Randukuning Lampar Musuk Boyolali
Baris 144:
==== Umbul Tlatar ====
 
[[Umbul Tlatar]] Terletak di Dukuh [[Tlatar]], Desa Kebonbimo, Kecamatan [[Boyolali]] dengan jarak tempuh dari kota kira-kira 4 km ke arah utara. Nuansa pesona alam terhampar dengan latar belakang budaya desa dan air yang melimpah, aroma kelezatan masakan ikan air tawar yang disajikan baik secara goreng maupun bakar sambil memancing dan duduk santai sungguh merupakan rekreasi menyegarkan di ObyekObjek Wisata [[Tlatar]].
 
Pemandian ini adalah pemandian untuk keluarga dengan sumber air berasal dari mata air. Ada 2 buah pemandian de, yaitu Pemandian Umbul Pengilon dan Pemandian Umbul Asem. Selain itu ada beberapa kolam renang rekreasi, termasuk kolam renang berstandar olimpiade.
Baris 229:
==== Makam Prabu Handayaningrat ====
 
ObyekObjek wisata ini terletak di dukuh Malang, desa [[Dukuh, Banyudono, Boyolali|Dukuh]], kecamatan [[Banyudono, Boyolali|Banyudono]]. Makam ini merupakan trah dari majapahit. Prabu Handayaningrat adalah ayah [[Ki Ageng Pengging|Ki Ageng Kebo Kenanga]] dan Ki Ageng Kebo Kanigara (Kebo Kanigoro), dan beberapa anak lainnya ([http://en.rodovid.org/wk/Person:26351 referensi]). Prabu Handayaningrat dikenal dengan nama [[Ki Ageng Pengging Sepuh]]. Dalam cerita fiksi [[Nagasasra dan Sabukinten|Nagasasra Sabukinten]] karya [[Singgih Hadi Mintardja|S. H. Mintardja]], tokoh fiktif [[Mahesa Jenar]] merupakan murid [[Ki Ageng Pengging Sepuh]].
 
==== Makam Ki Ageng Kebo Kenanga ====
 
ObyekObjek wisata ini terletak di dukuh [[Pengging]], desa Jembungan, kecamatan [[Banyudono]]. Banyak oranga yang berkunjung dengan berbagai tujuan. Ki Ageng Kebo Kenanga dikenal sebagai [[Ki Ageng Pengging]]. [[Joko Tingkir]] yang kemudian menjadi Sultan Hadiwijaya pendiri Kasultanan Pajang adalah putra Ki Ageng Kebo Kenanga. Kebo Kenongo berteman dengan [[Syekh Siti Jenar]], dan kemudian terlibat dalam konflik dengan Kasultanan Demak, sebagaimana diceritakan dalam [[Babad Tanah Jawi]].
 
==== Petilasan Kebo Kanigara ====
Baris 240:
==== Gunung Tugel dan Makam Ki Ageng Singaprana ====
 
ObyekObjek wisata ini terletak di Desa [[Nglembu, Sambi, Boyolali|Nglembu]], Kecamatan Sambi, sekitar ± 15 km ke arah timur laut Kota [[Boyolali]]. Lokasi ini lebih dekat ditempuh dari kota kecamatan [[Simo, Boyolali|Simo]] yang berjarak hanya sekitar 3 km dari pusat kota. Tempat ini menjanjikan rekreasi perbukitan dan ratusan tangga menuju makam Ki Ageng Singaprana (Singoprono) di puncak Gunung Tugel. ObyekObjek Wisata Khasanah yang di kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono yang menarik dengan letaknya yang sangat indah. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Menyepi dan Tempat Berdoa di puncak Gunung Tugel. Nama Ki Ageng Singaprana dan penamaan daerah Simo disebutkan ketika [[Sunan Kudus]] hendak menemui [[Ki Ageng Pengging]] ketika terjadi konflik antara [[Kesultanan Demak]] dan Pengging ([http://eprints.ums.ac.id/17411/2/BAB_I.pdf rujukan]).
 
==== Candi Lawang ====