Muktazilah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 3:
'''Aliran Muktazilah''' (''i'tazala anna''; "memisahkan diri") muncul di [[Basra]], [[Irak]], pada abad 2 H. Kelahirannya bermula dari tindakan [[Wasil bin Atha']] (700-750 M) berpisah dari gurunya Imam [[Hasan al-Bashri]] karena perbedaan pendapat. [[Wasil bin Atha']] berpendapat bahwa muslim berdosa besar bukan mukmin bukan kafir yang berarti ia [[fasik]]. [[Wasil bin Atha']] berpendapat mukmin berdosa besar masih berstatus mukmin.
 
https://id.wikipedia.org/wiki/Muktazilah?wprov=sfla1
== Ajaran utama ==
Ajaran Mu'taziliyah kurang diterima oleh kebanyakan ulama [[Sunni]] karena aliran ini beranggapan bahwa akal manusia lebih baik dibandingkan tradisi. Oleh karena itu, penganut aliran ini cenderung menginterpretasikan ayat-ayat Alquran secara lebih bebas dibanding kebanyakan umat muslim.
Muktazilah memiliki lima ajaran utama yang disebut ''ushul al-khamsah'', yakni :
 
# [[Tauhid]]. Mereka berpendapat :
#* Sifat Allah adalah zat-Nya itu sendiri.
#* [[Alquran]] adalah makhluk.
#* [[Allah]] di alam akhirat kelak tak terlihat mata manusia. Yang terjangkau mata manusia bukanlah Ia.
# Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi imbalan pada manusia sesuai perbuatannya.
# Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji: memberi pahala pada muslimin yang baik dan memberi siksa pada muslimin yang jahat.
# Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan [[Wasil bin Atha']] yang membuatnya berpisah dari gurunya, bahwa mukmin berdosa besar, statusnya di antara mukmin dan kafir, yakni fasik.
# Amar ma’ruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan yang tercela). Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/[[fikih]].
 
Aliran Muktazilah berpendapat dalam masalah [[qada]] dan [[qadar]], bahwa manusia sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan perbuatannya, sebab ia sendirilah yang menciptakannya.
 
== Sejarah ==