Tarsius tangkasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maria diana (bicara | kontrib)
Maria diana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 41:
Pada saat tidur, tarsius menempati bagian bawah rumpun bambu. Satwa ini keluar dari tempat tidurnya pada pukul 6 sore hari, kemudian mereka mencari makan dan kembali ke tempat tidur/sarang sekitar pukul 5 dinihari. Tempat tidur tarsius dapat diketahui dengan mudah karena ketika keluar dari sarang, tarisus mengeluarkan suara sebagai penanda teritori, dan hal yang sama dilakukan ketika kembali ke sarang pagi hari. Sesekali suara tarsius dapat terdengar ketika mereka sedang mencari makan (foraging), memebritahu keberadaan dari pasangan masing-masing. Selain itu, keberadaan tarsius di suatu pohon atau rumpun bambu dapat diketahui dari bau urinenya yang sangat khas. <ref name=":2" />
 
==== '''Perilaku'''<ref name=":2" /> ====
Seseorang yang masuk ke hutan, lebih sering mendengar suara tarsius daripada melihat satwanya itu sendiri, karena itu hanya beberapa orang yang betul-betul kenal tarsius, apalagi suara satwa ini sepintas seperti suara serangga (nada crit-crit-crit……., berulangkali) atau suara kelelawar kecil yang terbang malam hari. Tarsius aktif mencari makan pada malam hari (''nocturnal''), makanan utamanya adalah berbagai jenis serangga yang aktif pada malam hari. Selain serangga, tarsius juga makan berbagai jenis reptilia kecil serta burung berukuran kecil dinataranya burung kacamata (''Zosterops'' sp.).
 
Baris 48:
Tarsius hidup berpasangan atau membentuk kelompok kecil dimana dalam satu kelompok hanya terdapat satu ekor jantan dan betina dewasa. Apabila dalam satu kelompok terdapat lebih dari dua individu, maka dapat dipastikan bahwa kelompok tersebut terdiri dari jantan dan betina dewasa serta anak yang sudah beranjak dewasa dan anak yang masih kecil yang masih disapih oleh induknya. Setiap kelompok tarsius memiliki daerah teritori yang jelas, dimana teritori dapat ditandai dengan air seni dan kotorannya serta bau badannya. Teritori dijaga secara ketat dari masuknya kelompok tarsius yang lain, dimana pelanggaran teritori dapat menyebabkan perkelahian antar kelompok.
 
==== '''Reproduksi''' ====
Mayoritas tarsius adalah monogami; Namun, tarsius spektral mungkin mempraktekkan monogami fakultatif atau poligini. Monogami tampaknya merupakan sistem kawin yang lazim di spesies ini karena terbatasnya jumlah situs tidur bermutu tinggi. Masing-masing betina membutuhkan tempat tidur berkualitas tinggi untuk dirinya dan anak-anaknya. Pohon ara dengan diameter besar lebih disukai tapi jarang, yang umumnya dijadikan oleh Tarsius jantan dan betina untuk berbagi tempat tidur dan dengan demikian membentuk pasangan monogami.
 
Baris 57:
Laktasi umumnya berlangsung hingga 80 hari. Penyapihan terjadi antara usia 4 dan 10 minggu, dan kemandirian terjadi secara langsung setelah disapih karena keturunan mampu memburu sendiri. Tarsius spektral mencapai kematangan seksual pada usia 17 bulan. Betina memiliki rahim bicornuate dan plasenta haemochorial.<ref name=":0" group="Gursky-Doyen, 2010; MacDonald, 2006" />
 
==== '''Behaviors''' <ref group="Gron, 2010; Gursky, 2002; Gursky-Doyen, 2011; MacKinnon and MacKinnon, 1980">Behaviors</ref> ====
Selama ini, mereka sering merawat dirinya sendiri dengan menjilati dan menggaruk bulunya dengan cakar toilet mereka. Jika terjadi hujan deras, tarsius menemukan daerah kering dan tetap tidak aktif. Mereka bergerak melalui pepohonan dan bisa melompati lebih dari 40 kali panjang tubuhnya. Saat mendekati pagi, tarsius spektral "bernyanyi" saat mereka kembali ke tempat tidur mereka, baik sebagai duet dengan pasangan mereka atau dalam paduan suara keluarga. Lagu-lagu ini memberi isyarat kepada kelompok tetangga yang wilayahnya ditempati. ''Tarsius tarsier'' sangat teritorial dan terlibat dalam sengketa dengan kelompok tetangga yang memasuki batas-batas mereka. Mereka menandai wilayah mereka dengan urin dan sekresi kelenjar.
 
''Tarsius tarsier'' juga terlibat dalam perilaku bermain, meringkuk, allogrooming, dan berbagi makanan. Persaingan untuk pangan menghasilkan peningkatan waktu mencari makan. Individu tampaknya mendapat keuntungan dari kehidupan kelompok, terutama saat tekanan predasi tinggi, ketika perempuan menerima secara seksual, dan bila ada kemungkinan besar menghadapi laki-laki yang berpotensi infantis.
 
==== '''Makanan'''<ref group="Gron, 2010; Gursky, 2002; MacDonald, 2006; MacKinnon and MacKinnon, 1980; Shekelle and Salim, 2008">Makanan</ref> ====
Mereka terutama memangsa serangga terbang seperti ngengat, belalang, kumbang dan jangkrik. Mereka kadang-kadang makan vertebrata kecil, seperti kadal atau kelelawar. ''Tarsius tarsier'' mendengarkan dengan telinga mereka yang bergerak secara mandiri untuk menemukan mangsa potensial. Begitu item mangsa ditargetkan, seekor tarsius menyergap mangsanya dengan serangan mendadak, menangkapnya dengan jari-jarinya yang panjang dan ramping, dan gigitan untuk membunuhnya. Tarsius kemudian kembali ke tempat bertenggernya untuk mengkonsumsi mangsanya. Bentuk berburu penyergapan ini membutuhkan koordinasi mata-tangan yang bagus. ''Tarsius tarsier''dapat mengumpulkan mangsa mereka dari udara, di tanah, atau di lepas daun dan dahan. Tarsius bisa makan 10% dari berat tubuh mereka sendiri setiap 24 jam, dan mereka minum air beberapa kali sepanjang malam.