Perang Saudara Tiongkok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kucing air (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Kucing air) dan mengembalikan revisi 12246882 oleh HsfBot |
||
Baris 79:
'''Perang Saudara Tiongkok'''{{efn|Di Tiongkok daratan dewasa ini, tiga tahun terakhir perang (1947–1949) umumnya dikenal sebagai '''Perang Pembebasan''' ({{lang|zh-hans|解放战争}}), dengan nama lengkap resmi '''Perang Pembebasan Rakyat Tiongkok''' ({{lang|zh-hans|中国人民解放战争}}), atau nama alternatif '''Perang Revolusioner Internal Ketiga''' ({{lang|zh-hans|第三次国内革命战争}}). Di Taiwan, perang ini dikenal dengan nama '''Perang Menumpas Pembertontakan dan Melawan Komunis''' ({{lang|zh-hant|反共戡亂戰爭}}) sebelum tahun 1991 atau umumnya dikenal dengan nama '''Perang Sipil Nasionalis-Komunis''' (國共內戰/国共内战) di kedua belah pihak}} ({{zh |s = 国共内战 |t = 國共內戰 |p = Guó-Gòng Nèizhàn}}) adalah [[perang sipil]] di [[Tiongkok]] dengan pertempuran antara pasukan yang loyal kepada [[Pemerintahan Nasionalis di Tiongkok|pemerintah]] [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]] pimpinan [[Kuomintang]] (KMT), dan pasukan yang loyal kepada [[Partai Komunis Tiongkok]] (PKT).<ref name="gk">Gay, Kathlyn. [2008] (2008). 21st Century Books. Mao Zedong's China. ISBN 0-8225-7285-0. pg 7</ref> Perang ini dimulai pada bulan Agustus 1927, bersamaan dengan [[Ekspedisi Utara]] [[Chiang Kai-Shek]], dan secara esensial berakhir ketika pertempuran aktif utama berhenti pada tahun 1950.<ref name="Hutchings">Hutchings, Graham. [2001] (2001). Modern China: A Guide to a Century of Change. Harvard University Press. ISBN 0-674-00658-5.</ref> Konflik ini pada akhirnya menghasilkan dua negara ''de facto'', [[Republik Tiongkok]] di [[Taiwan]] dan [[Republik Rakyat Tiongkok]] di [[Tiongkok daratan]], masing-masing secara resmi mengklaim sebagai pemerintahan Tiongkok yang sah.
Perang ini merepresentasikan perpecahan [[Ideologi|ideologis]] antara pihak [[Komunisme|Komunis]] PKT dan KMT yang mengusung [[Nasionalisme]], yang berlangsung terputus-putus sampai akhir tahun 1937, ketika kedua belah pihak bersatu untuk membentuk [[Front Persatuan Kedua]] untuk melawan [[Perang Tiongkok-Jepang|invasi Jepang]] dan mencegah Jepang memperluas invasi yang sudah masuk sebelumnya ke Manchuria pada tahun 1931. Perang Saudara Tiongkok dalam skala penuh berlanjut kembali pada tahun 1946,
Sampai saat ini tidak ada [[gencatan senjata]] atau perjanjian damai yang pernah ditandatangani, dan terdapat perdebatan mengenai apakah perang saudara ini telah berakhir secara resmi.<ref>{{Cite book |title = The Contemporary Law of Armed Conflict |author = Leslie C. Green |page = 79}}</ref> [[Hubungan Lintas Selat]] telah terhalang oleh [[ancaman militer]] dan tekanan politik dan ekonomi, khususnya atas [[status politik Taiwan]], dengan kedua pemerintahan secara resmi berpegang pada "[[kebijakan Satu Tiongkok]]". Republik Rakyat Tiongkok secara aktif masih mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan terus mengancam Republik Tiongkok dengan invasi militer jika Republik Tiongkok secara resmi mendeklarasikan [[Gerakan kemerdekaan Taiwan|kemerdekaan]] dengan mengganti namanya dan mendapatkan [[pengakuan diplomatik|pengakuan internasional]] sebagai "[[Gerakan kemerdekaan Taiwan|Republik Taiwan]]". Sebaliknya, Republik Tiongkok membalas dengan mengklaim Tiongkok daratan, dan mereka berdua melanjutkan pertarungan atas [[pengakuan diplomatik]]. Saat ini perang sepertinya terjadi pada front politik dan ekonomi dalam bentuk hubungan lintas selat; namun, kedua [[negara berdaulat|negara]] ''de facto'' terpisah ini memiliki hubungan ekonomi yang erat.<ref name="so">So, Alvin Y. Lin, Nan. Poston, Dudley L. Contributor Professor, So, Alvin Y. [2001] (2001). The Chinese Triangle of Mainland China, Taiwan and Hong Kong. Greenwood Publishing. ISBN 0-313-30869-1.</ref>
|