Żul Qarnain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
{{dablink|Artikel ini membahas seorang tokoh [[Al-Qur'an]]. Untuk nama yang sama, lihat [[Zulkarnain (disambiguasi)]].}}
 
'''Żul Qarnain''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: ذو القرنين '''Dzū al-Qarnayn''') adalah julukan seorang [[raja]] yang disebutkan di dalam kitab Al-[[Qur'an]], ia digambarkan sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Dikisahkan bahwa ia telah membangun tembok besi yang tinggi untuk melindungi kaum lemah dari serangan [[Ya’juj dan Ma’juj]]. Menurut [[Ibnu Abbas]], Żul Qarnain adalah seorang raja yang shalihsholih dan suka mengembara.
 
==Etimologi==
Secara harfiah ''Żul Qarnain'' memiliki arti "pemilik dua tanduk" atau "ia yang memiliki dua tanduk."
''Dzu'' ([[Bahasa Arab|Arab]]: ذو, ḏżū) berarti "pemilik." Beberapa pendapat mengenai etimologi dari Żul Qarnain adalah sebagai berikut:.<ref name="Żul Qarnain">[http://www.alhassanain.com/english/articles/articles/history_library/various_articles/zulqarnain/001.html Zulqarnain di Alhassanain.com]</ref>
* Ia pernah meninggal dan hidup kembali setelah mendapat pukulan tepat di kepala bagian kanan dan kiri.<ref>''Al-Bidayah Wan Nihayah'' karya [[Ibnu Katsir]] lebih jauh menjelaskan, Żul Qarnain adalah nama gelar atau julukan seorang penglima penakluk sekaligus raja saleh. Karena kesalehannya ia selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah. Namun mereka ingkar, malah memukul tanduknya (''Qarnun,'' yaitu rambut kepala yang diikat) sebelah kanan, hingga ia mati. Lalu Allah menghidupkannya kembali, dan ia pun kembali berdakwah. Tetapi sekali lagi tanduknya yang kiri dipukul, sehingga ia mati lagi. Kemudian Allah menghidupkannya kembali dan menjulukinya Żul Qarnain, pemilik dua tanduk, serta memberinya kekuasaan.</ref>
* Rancangan [[helm tempur|ketopong besinya]] memiliki [[tanduk]].
Baris 15:
 
==Genealogi==
Menurut kisah dari [[Ubaid bin Umair]] (tokoh dari kalangan [[tabi'in]]) bahwa Żul Qarnain adalah [[sepupu]] [[Khidir|Khidr]] dari pihak ibu, bertepatan dengan masa nabi [[Ibrahim]] dan nabi [[Luth]],. dikatakan pula bahwa Khidr menjadi penasehat spiritualnya.
 
Sedangkan menurut sejarawan Muslim yang lain, Żul Qarnain memiliki nama asli '''Abu Bakr Al-Himyari''' atau '''Abu Bakar bin Ifraiqisy''' dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M) dan kerajaannya disebut ''At-Tababi’ah.''<ref>[http://www.oaseimani.com/yajuj-dan-majuj-dan-dzulqornain.html Ya’juj Ma’juj & Dzulqornain ditulis oleh Budi Yahya di Oaseimani.com].</ref>
 
Dalam buku yang berjudul Jejak Yakjuj dan Makjuj karya [[Wisnu Sasongko]] di [[Google Books|''Books.google.com'']], Dzul Qarnain seorang raja Arab memiliki nama asli '''Abdullah bin adh Dhahhak''', catatan lain mengisahkan namanya '''Mush'ab bin Abdullah''' keturunan dari Kahlal bin [[Saba']].<ref>[http://books.google.co.id/books?id=EGhiZpqzEnIC&pg=PA85&lpg=PA85&dq=dzulqarnain+bertemu+dengan+ibrahim&source=bl&ots=K63BW4UzY5&sig=jCSP_D1oDkcWtbxhBbfPvMLJfFw&hl=id&sa=X&ei=Pv64T-XBO4mIrAfqhJ3eBw&ved=0CFMQ6AEwBQ#v=onepage&q=dzulqarnain%20bertemu%20dengan%20ibrahim&f=false Jejak Yakjuj Dan Makjuj oleh Wisnu Sasongko hal.85 di Google Books.]</ref>
 
== Kisah Żul Qarnain ==
=== Pertemuan dengan Nabi Ibrahim ===
Al-Azraqi menyebutkan bahwa Żul Qarnain beragama Islam atas ajakan Khalilullah [[Ibrahim]] dan melakukan tawaf di [[Ka'bah|Ka’bah al-Mukarramah]] bersama nabi [[Ismail]], diriwayatkan dari Ubaid bin Umair dan anaknya Abdullah dan lainnya bahwa Żul Qarnain melakukan ibadah Haji dengan jalan kaki, tatkala Ibrahim mengetahui kehadirannya, ia menemuinya, mendoakanmendoakannya dan meridainyameridhoinya. Kemudian Allah menundukkan untuknya awan yang bisa membawanya kemana ia mau.
 
Menurut [[Ibnu Katsir]] Żul Qarnain hidup di masa Nabi Ibrahim, 2.000 tahun sebelum masa [[Aleksander Agung]] orang [[Macedonia]], [[Yunani]]. Ibnu Katsir juga menuliskan dalam ''Kitab [[Al-Bidayah wa an-Nihayah]]'', bahwa Nabi Khadr adalah menterinya dan pergi haji dengan berjalan kaki. Ketika Ibrahim mengetahui bahwa kedatangannya, maka ia keluar dari Mekkah untuk menyambutnya. Ibrahim juga mendoakan dan memberikan nasihat-nasihat yang baik kepadanya.<ref>''Al-Bidayah wa an-Nihayah'', hal. 108, jilid 3.</ref>
Baris 31:
=== Petualangan Żul Qarnain ===
{{Utama|Surah Al-Kahf}}
Kisah perjalanan-perjalanan Żul Qarnain berikut ini terdapat pada kitab [[Al-Qur'an]] surah Al-Kahfi 18:83-98. Berikut adalah kisah-kisah yang ditanyakan oleh Rabi [[Yahudi]] kepada Nabi Muhammad yang di wahyukan melalui malaikat [[Jibril]] kepadanya.
 
==== Menemukan umat tak beragama ====
Ketika Żul Qarnain sedang melakukan perjalanan kearah barat ia melihat [[matahari]] terbenam di dalam laut yang memiliki lumpur berwarna hitam, ia melihat sekelompok umat yang tidak memiliki [[agama]], sehingga ia diperintahkan oleh Allah swt. boleh untuk menyiksa atau mengajarkan agama kepada umat ini.
 
{{Cquote|Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Żul Qarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya." Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka bumi), maka diapun menempuh suatu jalan. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat.
Baris 49:
[[Berkas:Iranischer Meister 001.jpg|thumb|Dzu al-Qarnain dilukiskan sedang dalam perundingan pembangunan dinding besi [[Ya’juj dan Ma’juj]], (lukisan miniatur abad ke-16 dari [[Persia]].]]
 
Kemudian Żul Qarnain melakukan perjalanan kembali hingga ia sampai didaerah pegunungan. Di antara dua [[gunung]] ia menemukan suatu kaum yang tidak ia mengerti bahasanya. Umat tersebut meminta tolong kepada Żul Qarnain untuk membuat pembatas untuk menghalau dua kelompok umat perusak, yaitu Ya'juj dan Ma'juj,. mereka juga menjanjikan akan memberikan bayaran kepada Żul Qarnain, jika telah selesai pembuatan dinding pembatas tersebut. Akan tetapi Żul Qarnain menolak diberikan bayaran oleh mereka, pada akhirnya Żul Qarnain memberikan syarat kepada mereka untuk membantu Żul Qarnain dan pasukannya dalam membangun dinding pembatas tersebut.
 
Dikisahkan Żul Qarnain berhasil membangun dinding berupa potongan-potongan besi yang ditumpuk sama rata dengan kedua gunung, kemudian dituangkan tembaga panas ditumpukkan besi tersebut. Kemudian ia pun mengatakan kepada umat itu, bahwa kaum perusak itu tidak akan bisa mendaki atau melubanginya, sampai waktu yang dijanjikan oleh Allah akan berlubang dan runtuh, kemudia Ya'juj dan Ma'juj akan keluar dari celah tersebut seperti air bah.
Baris 123:
Berkata Ishaq bin Basyar dari Ustman bin as-Syaj dari Khusoif dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata: “Żul Qarnain adalah seorang raja yang sholeh, Allah meridhoi amalnya” dan memuji dalam kitabnya. Dia adalah orang yang ditolong, [[Khidir]] adalah menterinya, dan disebutkan bahwa Khidir adalah pemimpin tentaranya, dia orang yang diajak bermusyawarah oleh sang raja sebagai menterinya dalam rangka memperbaiki masyarakat saat itu.
 
Berkata sebagian [[ahli kitab]], karena dia raja [[Persia]] dan [[Romawi]], dan dikatakan: Karena dia sampai pada dua ujung matahari barat dan timur dan menguasai keduanya, dan ini menyerupai kesalahannya yaitu perkataan az-Zuhri. Berkata Hasan al-Bashri: Dia memiliki dua jalinan rambut yang melingkar maka dinamakan Żul Qarnain. Berkata Ishaq bin Abdillah bin Basyar dari Abdillah bin Ziyad bin Sam’an dari Umar bin SyuaibSyu'aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata: Dia memanggil raja yang zalim kepada Allah kemudian memukul tanduknya, mematahkanya dan meremukkannya, maka dinamakan Żul Qarnain.
 
<!--