Seno Gumira Ajidarma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wonxxi (bicara | kontrib)
Whisperwind12 (bicara | kontrib)
Baris 44:
Setelah lulus SMP, Seno tidak mau melanjutkan sekolah. Terpengaruh cerita petualangan [[Old Shatterhand]] di rimba suku [[Apache]], karya pengarang asal Jerman [[Karl May]], dia pun mengembara mencari pengalaman. Seperti di film-film: ceritanya seru, menyeberang sungai, naik kuda, dengan sepatu mocasin, sepatu model boot yang ada bulu-bulunya. Selama tiga bulan, ia mengembara di [[Jawa Barat]], lalu ke [[Sumatera|Sumatra]]. Sampai akhirnya jadi buruh pabrik kerupuk di [[Medan]]. Karena kehabisan uang, dia meminta uang kepada ibunya. Tapi, ibunya mengirim tiket untuk pulang. Maka itu, Seno pulang dan meneruskan sekolah.
 
Ketika SMA, ia sengaja memilih SMA Kolese De Britto yang boleh tidak pakai seragam. Komunitas yang dipilih sesuai dengan jiwanya. Bukan teman-teman di lingkungan elite perumahan dosen Bulaksumur (UGM), rumah orang tuanya. Tapi, komunitas anak-anak jalanan yang suka tawuran dan ngebut di [[Malioboro]]. Dia juga ikut teater Alam pimpinan [[Azwar A.N]] selama dua tahun.
 
Tertarik puisi-puisi karya [[Remy Sylado]] di majalah ''Aktuil'' Bandung, Seno pun mengirimkan puisi-puisinya dan dimuat. Teman-teman Seno mengatakan Seno sebagai penyair kontemporer. Seno tertantang untuk mengirim puisinya ke majalah sastra [[Horison|''Horison'']]. Kemudian, Seno menulis cerpen dan esai tentang teater.