Globalisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Roman Meong (bicara | kontrib)
k Memperbaiki kesalahan ketik.
Baris 521:
Laporan ''[[State of the World (seri buku)|State of the World]]'' tahun 2006 mencantumkan bahwa pertumbuhan ekonomi India dan Tiongkok yang tinggi tidak berkelanjutan. Laporan tersebut menyatakan, "Kapasitas ekologi dunia tidak cukup untuk memuaskan keinginan Tiongkok, India, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat serta keinginan seluruh dunia secara berkelanjutan."<ref name="bbc">"[http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4604556.stm Booming nations 'threaten Earth']" BBC News. 12 January 2006.</ref> Dalam artikel berita tahun 2006, [[BBC]] melaporkan, "...apabila Tiongkok dan India mengonsumsi sumber daya per kapita yang sama seperti Amerika Serikat atau Jepang pada 2030, seisi planet Bumi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka semua."<ref name="bbc"/> Dalam jangka panjang, efek ini dapat mengakibatkan bertambahnya konflik perebutan sumber daya alam<ref>"[http://www.globalissues.org/EnvIssues/Population/Result.asp Effects of Over-Consumption and Increasing Populations]". 26 September 2001. Retrieved on 19 June 2007</ref> dan [[bencana Malthus]]. Investasi langsung internasional di negara berkembang akan memunculkan "[[race to the bottom]]" karena negara-negara tersebut berlomba-lomba melonggarkan hukum perlindungan lingkungan dan sumber daya alamnya untuk menarik modal asing.<ref name="Bridges2002"/><ref>{{cite journal|last=Revesz|first=R.L|title=Federalism and Environmental Regulation: A Normative Critique. The New Federalism: Can the States Be Trusted?|year=1997|publisher=Hoover Institution Press|location= Stanford, CA|pages=97–127|ref=harv}}</ref> Kebalikan teori ini bisa pula terjadi seandainya negara maju mempertahankan aktivitas ramah lingkungan dan membebankan tanggung jawabnya pada negara target investasinya, lantas menciptakan fenomena "race to the top".<ref name="Bridges2002" />
 
[[Berkas:NASAburningbrazil.jpg|thumb|250px|Hutan terbakar di [[Brasil]]. Pembalakan hutan untuk mendirikan [[peternakan]] adalah penyebab utama deforestasi di [[Amazon Brasil]] sejak pertengahan 1960-an. [[Kacang kedelai]] merupakan salhsalah satu kontributor deforestasi terbesar di Amazon Brasil.<ref>"[http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/7206165.stm Brazil Amazon deforestation soars]". BBC News. 24 January 2008.</ref>]]
 
Waktu yang perlu dilalui dalam perjalanan lintas benua dan negara semakin menyusut karena globalisasi, sehingga negara-negara berkembang dan maju perlu mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah dalam skala global, bukan regional lagi.