Gereja-Gereja Katolik Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 62:
 
==== Usaha memulihkan persekutuan ====
Dalam Gereja-setiap Gereja yang tidak lagi bersekutu dengan Gereja Roma, muncul segolongan umat yang merasa perlu untuk memulihkan persekutuan itu. Pada 1438, diselenggarakan [[Konsili Firenze]] sebagai ajang dialog untuk memahami perbedaan-perbedaan teologi Gereja Timur dan Gereja Barat, yang diharapkan dapat mempersatukan kembali Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks.<ref>{{Cite book|title= Constantinople and the West|last= Geanakoplos|first= Deno John|publisher= University of Wisconsin Press|location= Madison, WI|isbn= 0-299-11880-0}}</ref> Beberapa Gereja Timur menyatakan keberpihakannya pada Gereja Roma dan membentuk Gereja-Gereja Katolik Timur. Takhta Keuskupan Roma menerima mereka dengan tangan terbuka tanpa mewajibkan mereka untuk mengadopsi adat-istiadat Gereja Latin, sehingga semua Gereja Katolik Timur memiliki "warisan liturgi, teologi, kerohanian, dan tata tertib sendiri, yang dibedakan oleh budaya dan keadaan sejarah umatnya, dan yang terwujud dalam cara tiap-tiap Gereja ''{{lang|la|sui iuris}}'' menjalankan imannya".<ref>{{abbr|CCEO|Codex Canonum Ecclesiarum Orientalium&#160;&#61; Kitab Kanon Gereja-Gereja Timur}} [http://www.intratext.com/IXT/ENG1199/__PS.HTM kanon 28 §1]</ref>
 
Pada 1993, [[Panitia Internasional Bersama untuk Dialog Teologis Antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks]] mengajukan dokumen ''Uniatisme, metode persatuan di masa lampau, dan usaha mencapai persekutuan paripurna di masa kini'', atau [[deklarasi Balamand]], "kepada para petinggi Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks untuk disetujui dan diterapkan,"<ref name="Balamand1993">