Popo Iskandar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5:
Popo memulai pendidikan melukisnya pada zaman [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] [[Pendudukan Jepang di Hindia Belanda|berkuasa]] di Indonesia. Setelah itu, ia masuk [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB). Dia pernah mengajar di [[IKIP Bandung]].
 
Angkama, kakaknya yang berprofesi sebagai guru gambar [[HIS]], sangat memengaruhi minat Popo terhadap seni melukis. Popo pernah mendapat bimbingan dari dua orang guru, yakni [[Hendra Gunawan (pelukis)|Hendra Gunawan]] dan [[Barli Sasmitawinata|Barli Samitawinata]].
 
Lukisan Popo juga banyak dipengaruhi oleh gurunya di Jurusan Seni Rupa [[Institut Teknologi Bandung|ITB]], yang bernama [[Ries Mulder]]. Dia seorang Belanda yang kiblat melukisnya pada mazhab [[Kubisme]] dan Abstrak. Namun, pengaruh [[Realisme (seni rupa)|realisme]] Hendra Gunawan cukup kuat sehingga pada perkembangannya, Popo menemukan gayanya sendiri dalam melukis.
 
Dia merupakan pelukis yang memiliki ciri kekuatan pada gaya melukis ekspresif, terlebih di ekspresi figuratifnya yang telah menjadi panutan bagi generasi pelukis setelahnya. Popo gemar melukis kucing. Dia bahkan mendapat julukan sebagai "pelukis kucing". Karya lukisnya yang terkenal adalah "Cat"<ref>{{Cite web|url=http://galeri-nasional.or.id/collections/381-kucing|title=Lukisan : Kucing (Popo Iskandar - 1975) - Galeri Nasional Indonesia - Website resmi Galeri Nasional Indonesia (GALNAS)|website=galeri-nasional.or.id|access-date=2017-09-21}}</ref> dan "Rooster". Walaupun demikian, dia juga banyak melukis dengan tema lainnya, seperti alam dan makhluk hidup.<ref>{{Cite web|url=http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/popo-iskandar|title=Indonesian Visual Art Archive {{!}} Karya-Karya Popo Iskandar|website=archive.ivaa-online.org|language=en|access-date=2017-09-21}}</ref>
 
Popo sering mengikuti banyak pameran lukisan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun 1976, ia mengadakan pameran tunggal di [[Den Haag]], [[Belanda]]. Tahun 1980, dia memperoleh penghargaan Anugerah Seni.
 
Selain sebagai pelukis dan pendidik di dalam pendidikan seni rupa, Popo Iskandar juga terkenal sebagai pemikir dan kritikus seni. Dia suka menulis esai-esai tentang seni rupa dan kebudayaan di berbagai media massa. Dia terpilih menjadi ketua BPB Kiwari Bandung tahun 1960 dan anggota seumur hidup [[Akademi Jakarta]] pada 1970.
 
Berikut ini tulisan-tulisannya yang dibukukan, antara lain:
* ''[[Affandi]]: Suatu Jalan baru dalam Realisme'' (Jakarta, 1977)<ref>{{Cite web|url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2414/Popo-Iskandar|title=Jakarta.go.id • Detail {{!}} Encyclopedia|website=www.jakarta.go.id|access-date=2017-09-21}}</ref>
* ''Sejarah Seni Rupa Indonesia'' (Jakarta, 1982) diterbitkan oleh Direktorat kebudayaan Depdikbud.
* Naskah ''Seni Lukis Indonesia pra-Persagi''
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia]]