Soekarno: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sdavidsubijanto (bicara | kontrib)
k →‎Sakit hingga meninggal: Menyunting pranala internal dari halaman ini ke halaman Roebiono Kertopati
Sdavidsubijanto (bicara | kontrib)
k →‎Masa kecil dan remaja: Mengganti nama "Dharsono" dengan "Darsono" dan menghilangkan pranala ke halaman HR Dharsono
Baris 115:
Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama [[Raden]] [[Soekemi Sosrodihardjo]] dan ibunya yaitu [[Ida Ayu Nyoman Rai]].<ref name="kasenda"/> Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di [[Sekolah Dasar]] Pribumi di [[Singaraja]], [[Bali]].<ref name="kasenda"/> Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama [[Hindu]], sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama [[Islam]].<ref name="kasenda"/> Mereka telah memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir.<ref name="kisah">{{cite book|author=|title=Kisah Istimewa Bung Karno|publisher= Kompas Media Nusantara|year=2010|id=ISBN 978-979-709-503-1}}</ref>{{Rp|4-6, 247-251}} Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, [[Raden]] [[Hardjokromo]] di [[Tulung Agung]], [[Jawa Timur]].<ref name="kasenda"/>
 
Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke [[Mojokerto]], mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut.<ref name="kasenda"/> Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke ''Eerste Inlandse School'', sekolah tempat ia bekerja.<ref name="kisah"/> Kemudian pada [[Juni]] [[1911]] Soekarno dipindahkan ke ''[[Europeesche Lagere School]] ([[ELS]])'' untuk memudahkannya diterima di ''[[Hogere Burger School]] ([[HBS]])''.<ref name="kasenda"/> Pada tahun [[1915]], Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur.<ref name="kasenda"/> Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama [[Oemar Said Tjokroaminoto|H.O.S. Tjokroaminoto]].<ref name="kasenda"/> Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya.<ref name="kasenda"/> Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin [[Sarekat Islam]], organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti [[Alimin]], [[Musso]], [[Hartono Rekso Dharsono|DharsonoDarsono]], [[Haji Agus Salim]], dan [[Abdul Muis]].<ref name="kasenda"/> Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda ''[[Tri Koro Dharmo]]'' yang dibentuk sebagai organisasi dari [[Budi Utomo]].<ref name="kasenda"/> Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi ''Jong Java'' (Pemuda Jawa) pada [[1918]].<ref name="kasenda"/> Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh Tjokroaminoto.<ref name="kisah"/>
 
[[Berkas:Sukarno HBS.jpg|thumb|200px|Soekarno sewaktu menjadi siswa HBS Soerabaja]]