Tapir asia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Tapirus menggunakan HotCat
yang saya ubah pada bagian deskripsi, siklus hidup dan reproduksi, perilaku serta habitat, pemangsa dan kerentanan.
Baris 22:
Tapir asia mudah dikenali dari cirinya berupa "pelana" berwarna terang dari bahu hingga pantat. Bulu-bulu di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung telinganya yang berwarna putih seperti jenis tapir lain. Pola warna ini berguna untuk [[kamuflase]]: warna yang membuat kacau membuatnya tidak nampak seperti tapir, binatang lain mungkin mengiranya batu besar dan bukannya [[mangsa]] saat tapir ini berbaring atau tidur.<ref>[http://www.zoo.org/factsheets/malayan_tapir/malayanTapir.html Woodland Park Zoo Animal Fact Sheet: Malayan Tapir ''(Tapirus indicus)'']</ref> [[Berkas:TapirSkelLyd2.png|left|thumb|Kerangka]]
 
Tapir asia tumbuh hingga sepanjang antara 1,8 sampai 2,4 m (5 kaki 11 inci sampai 7 kaki 10 inci), dengan tingginya mencapai antara 90 sampai 107 cm (2 kaki 11 inci sampai 3 kaki 6 inci). Hewan ini biasanya mempunyai berat antara 250 sampai 320 kg (550 sampai 710 pon), meskipun beberapa yang dewasa ada yang beratnya dapat mencapai 540 kg (1.190 pon).<ref>Wilson & Burnie, Animal: The Definitive Visual Guide to the World's Wildlife. DK ADULT (2001), ISBN 978-0-7894-7764-4</ref> Tapir asia betina biasanya lebih besar daripada Tapir asia jantan. Seperti jenis tapir lain ekornya pendek gemuk serta [[belalai]] yang panjang dan lentur. Di tiap kaki depannya terdapat empat kuku dan di tiap kaki belakangnya ada tiga kuku.Telinga Inderaberbentuk penglihatanoval Tapirdan tegak lurus dengan ujung telinga berwarna putih. Hewan ini memiliki mata yang kecil denga indera penglihatan asiayang agak buruk namun indera pendengarannya dan penciuman sangat tajam.<ref>Nash S. 2009. The Malayan Tapir ''(Tapirus indicus)''. ''<nowiki>http://www.tapirs.org/</nowiki> tapirs/malay.html''</ref>
 
Bentuk hidungnya memanjang seperti belalai pada gajah, tetapi pada tapir lebih pendek. Belalai tersebut merupakan gabungan dari hidung dan bibir atas yang terdiri dari otot dn jaringan ikat lunak yang berfungsi untuk mengambil daun muda atau buah dan pepohonan. Hidung ini didekatkan ke tanah saat hewan ini berjalan.<ref name=":0">Tapir Specialist Group. 2007. Tapir Field Veterinary Manual. ''<nowiki>http://www.tapirs.org/Downloads/standards/TSG-tapir-vet-manual-eng</nowiki>. pdf''.</ref>Tapir memiliki empat jari di tiap kaki depan dan tiga jari di tiap kaki belakangnya yang dilengkapi dengan kuku. Jari kaki keempat pada kaki depan tapir tidak menyentuh tanah saat berjalan, sehingga hanya terlihat tiga bentukan jari pada jejak kakinya. Jejak kaki depan individu dewasa memiliki panjang antara 155-220 mm dan lebar sekitar 139-240 mm, sedangkan kaki belakang memiliki panjang sekitar 127-220 mm dan lebar 113-180 mm. Bentuk tubuh yang membulat dan kaki depan yang lebih pendek memungkinkan tapir untuk berlari dengan cepat diantara rerimbunan semak.<ref name=":1" />
== Siklus Hidup ==
 
== Siklus Hidup dan Reproduksi ==
[[Berkas:Tapirus indicus juvenile asleep.jpg|left|thumb|Tapir muda, masih dengan pola bergaris-garisnya, tidur di belakang induknya]]
Tapir akan mengalami kematangan seksual pada umur sekitar 2 tahun.<ref>Barongi RA. 1992. Husbandry and conservation of tapirs. ''Int Zoo Year'' 32:7-15.</ref>Siklus estrus pada tapir betina dapat diketahui berdasarkan kadar progesteron dan estradiol dalam plasma.<ref>Schaftenaar W, de Boer AM, Glatston AR. 2006. Monitoring of the oestrus cycle in a captive Malayan tapir (Tapirus indicus). ''Vet Rec'' 159:421-422.</ref>Pada umumnya, tapir betina mengalami siklus estrus yang berulang tiap kurang lebih 43 hari dengan estrus yang terjadi selama 1-4 hari.<ref name=":0" />Tapir jantan akan mengawini betina satu kali dalam periode tersebut dengan kopulasi yang dapat terjadi selama 15-20 menit. Tapir betina akan menunkukkan estrus postpartum dan memungkinkan untuk kembali bunting pada waktu 1-3 bulan setelah melahirkan.<ref>Grzimek, B. 1990. ''Tapirs. In: Grzimek's Encyclopedia of Mammals''. Ed ke-2. USA:McGraw-Hill 4:598-608.</ref>Kebuntingan pada tapir betina di alam bebas dapat didagnosa terhadap kadar estrogen dalam feses menggunakan metode ''enzyme immunoassay''. Perkawinan ditandai dengan ritual saling berkejaran dan bercumbu terlebih dahulu. Setelah tertarik secara seksual, hewan ini akan membuat suara menciut dan bersiul kemudian mencoba untuk saling mencium bagian genital sambil berputar-putar. Mungkin juga hewan ini akan saling menggigit daerah telinga, kaki ataupun panggul.<ref>Huffman B. 2004. ''Tapirus Indicus''. <nowiki>http://www.ultimateungulate.com/perissodactyla/tapirus_indicus.html</nowiki>.</ref>
Masa [[hamil]] tapir Asia sekitar 400 hari, dimana setelahnya seekor anak lahir dengan berat 6,8 kg (15 pon). Tapir asia merupakan yang terbesar saat lahir dibanding jenis-jenis tapir lainnya dan tumbuh lebih cepat dari jenis tapir lain.<ref>Fahey, B. 1999. [http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Tapirus_indicus.html "Tapirus indicus"] (On-line), Animal Diversity Web. Accessed June 16, 2006.</ref> tapir muda dari semua jenis berbulu cokelat dengan garis-garis dan bintik-bintik putih, pola yang memungkinkannya bersembunyi dengan efektif di dalam bayangan-bayangan hutan. Pola pada bayi ini berubah menjadi pola warna tapir dewasa antara empat hingga tujuh bulan setelah kelahiran. Anak tapir disapih antara umur 6 dan 8 bulan dan binatang ini menjadi [[dewasa]] pada umur tiga tahun. [[perkembangbiakan]] basanya terjadi pada bulan April, Mei Atau Juni. Tapir betina biasanya melahirkan satu anak tiap dua tahun. Tapir asia dapat hidup hingga 30 tahun baik di alam liar maupun di kurungan.
 
Masa [[hamil]] tapir Asia sekitar 400 hari, dimana setelahnya seekor anak lahir dengan berat 6,8 kg (15 pon). Tapir asia merupakan yang terbesar saat lahir dibanding jenis-jenis tapir lainnya dan tumbuh lebih cepat dari jenis tapir lain.<ref name=":1">Fahey B. 1999. ''Tapirus indicus, Animal Diversity Web''.
 
<nowiki>http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Tapirus_indicus.html</nowiki>
Masa [[hamil]] tapir Asia sekitar 400 hari, dimana setelahnya seekor anak lahir dengan berat 6,8 kg (15 pon). Tapir asia merupakan yang terbesar saat lahir dibanding jenis-jenis tapir lainnya dan tumbuh lebih cepat dari jenis tapir lain.<ref>Fahey, B. 1999. [http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Tapirus_indicus.html "Tapirus indicus"] (On-line), Animal Diversity Web. Accessed June 16, 2006.</ref> tapir muda dari semua jenis berbulu cokelat dengan garis-garis dan bintik-bintik putih, pola yang memungkinkannya bersembunyi dengan efektif di dalam bayangan-bayangan hutan. Pola pada bayi ini berubah menjadi pola warna tapir dewasa antara empat hingga tujuh bulan setelah kelahiran. Anak tapir disapih antara umur 6 dan 8 bulan dan binatang ini menjadi [[dewasa]] pada umur tiga tahun. [[perkembangbiakan]] basanya terjadi pada bulan April, Mei Atau Juni. Tapir betina biasanya melahirkan satu anak tiap dua tahun. Tapir asia dapat hidup hingga 30 tahun baik di alam liar maupun di kurungan.
 
Ketertarikan baru-baru ini mendorong para perekayasa biologi mencoba menciptakan versi kerdil dari tapir. Mereka percaya bahwa ada pasar untuk tapir kerdil sebagai binatang peliharaan di Amerika Serikat.
Baris 34 ⟶ 41:
Tapir asia terutama merupakan hewan penyendiri, menandai jalur-jalur besar di darat sebagai [[teritori]] atau daerah kekuasaannya, meski daerah ini biasanya bertumpang tindih dengan daerah kekuasaan individu lain. Tapir menandai teritorinya dengan mengencingi tetumbuhan dan mereka sering mengikuti jalur lain dari yang telah mereka buat yang telah ditumbuhi tumbuhan.
 
Binatang ini [[herbivora]], ia mencari makan berupa umbi empuk dan daun-daunan dari lebih dari 115 jenis tumbuhan (ada kira-kira 30 yang terutama disukainya), bergerak lambat di hutan dan berhenti untuk makan dan memperhatikan [[bau]] yang ditinggalkan tapir lain di daerah itu.<ref>bin Momin Khan, Mohd Khan. [http://www.tapirback.com/tapirgal/iucn-ssc/tsg/action97/ap97-01.htm "Status and Action Plan of the Malayan Tapir ''(Tapirus indicus)''"] ''Tapirs: Status Survey and Conservation Action Plan'' published by IUCN Tapir Specialist Group, 1997, page 1</ref> Pisang dan buah-buahan lunak lainnya merupakan makanan yang disukai oleh tapir. Buah-buahan tersebut juga dapat digunakan untuk membantu penanganan perilaku tapir, misalnya untuk pelatihan dan administrasi standar perawatan medis.<ref>Nowak RM. 1999. ''Tapirs. In: Walker's Mammals of the World''. John Hopkins University Press 6:1025-1028.</ref>Akan tetapi, bila merasa terancam, tapir dapat lari dengan cepat meskipun bertubuh besar, dan mereka juga dapat membela diri dengan rahang kuat serta gigi tajamnya. Tapir-tapir Asia berkomunikasi satu sama lain dengan cicitan dan siulan bernada tinggi. Mereka suka tinggal di dekat air dan sering mandi dan berenang. Mereka juga bisa memanjat tempat yang curam. Tapir aktif terutama malam hari, walaupun mereka tidak benar-benar [[nokturnal]]. Mereka cenderung makan begitu matahari terbenam dan sebelum matahari terbit, mereka juga sering tidur siang sebentar. Tingkah laku ini menandai mereka sebagai satwa [[krepuskular]].
 
== Habitat, Pemangsa dan Kerentanan ==
[[Berkas:Malayan Tapir Habitat 2003.png|right|thumbnail|250px|Peta penyebaran tapir di alam liar, data sekitar tahun 2003]]
 
Dahulu, tapir Asia dapat ditemukan diseluruh [[hutan hujan]] dataran rendah di [[Asia Tenggara]] termasuk [[Kamboja]], [[Indonesia]], [[Laos]], [[Malaysia]], [[Myanmar]] [[Burma]], [[Thailand]], dan [[Vietnam]]. Namun populasinya menurun tahun-tahun belakangan ini, dan seperti jenis-jenis tapir lainnya juga terancam [[kepunahan]].<ref>{{IUCN2006|assessors=Kawanishi ''et al''|year=2003|id=21472|title=Tapirus indicus|downloaded=11 May 2006}} Database entry includes justification for why this species is vulnerable</ref> Karena ukurannya, tapir memiliki sedikit pemangsa alami, bahkan tapir jarang dimangsa oleh harimau. <ref>bin Momin Khan, Mohd Khan. [http://www.tapirback.com/tapirgal/iucn-ssc/tsg/action97/ap97-02.htm "Status and Action Plan of the Malayan Tapir ''(Tapirus indicus)''"] ''Tapirs: Status Survey and Conservation Action Plan'' published by IUCN Tapir Specialist Group, 1997, page 2</ref>Ancaman utama bagi tapir Asia adalah kegiatan manusiatermasuk penebangan hutan untuk pertanian, banjir akibat dibendungnya sungai untuk membuat pembangkit listrik tenaga air, dan perdagangan ilegal.<ref>[http://www.unep-wcmc.org/index.html?http://www.unep-wcmc.org/species/data/species_sheets/malayan.htm~main Fact sheet on Malayan Tapir - ''Tapirus indicus''], [[World Conservation Monitoring Centre|UNEP World Conservation Monitoring Centre]], in association with the [[World Wide Fund for Nature|World Wildlife Foundation]]</ref>. Di Thailand, sebagai contoh, penangkapan dan penjualan seekor tapir muda dapat bernilai US$5500.<ref>bin Momin Khan, Mohd Khan. [http://www.tapirback.com/tapirgal/iucn-ssc/tsg/action97/ap97-02.htm "Status and Action Plan of the Malayan Tapir ''(Tapirus indicus)''"] ''Tapirs: Status Survey and Conservation Action Plan'' published by IUCN Tapir Specialist Group, 1997, page 2</ref> Di daerah seperti Sumatra, dimana populasinya kebanyakan [[Muslim]] , tapir jarang diburu untuk dimakan karena kemiripan tubuhnya dengan babi membuat daging tapir tabu, namun di beberapa daerah mereka diburu untuk olahraga atau tidak sengaja tertembak karena dikira binatang lain.<ref>Simon, Tamar. [http://www.exn.ca/Stories/1999/07/22/53.asp “The Tapir: A Big Unknown”] article from [http://discoverychannel.ca/_home/index.shtml Discovery Channel Canadian website], July 22, 1999.</ref> Status dilindungi di Thailand, Malaysia dan Indonesia, yang ditujukan pada pembunuhan tapir dengan sengaja tapi tidak ditujukan pada isu hilangnya habitat, telah membatasi pemulihan atau menjaga polulasi tapir. Populasi Tapir Asia di Lembaga Konservasi ex-''situ'' di Indonesia tercatat sebanyak 17 ekor yang tersebar di Taman Margasatwa Ragunan, Taman Safari Cisarua, Taman Safari Prigen, Kebun Binatang Gembira Loka dan Kebun Binatang Taman Sari Bandung. Populasi yang terdapat di alam belum diketahui, namun diduga terus menurun.<ref>Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati. 2007. Strategi Dan Kebijakan Program Pengembangbiakan (Breeding Program) Satwa Liar Dilindungi. ''Dep Hut'' 19:491–507.</ref>
 
== Variasi ''brevetianus'' ==