Pakubuwana IV: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Axsara (bicara | kontrib)
k Mengubah kalimat menjadi lebih efisien
Baris 38:
Residen Surakarta pengganti Palm yang bernama Andries Hartsinck terbukti mengadakan pertemuan rahasia dengan Pakubuwana IV. VOC mulai cemas dan menduga Hartsinck dimanfaatkan Pakubuwana IV sebagai alat perusak dari dalam.
 
VOC akhirnya bersekutu dengan [[Hamengkubuwana I]] dan [[Mangkunegara I]] untuk menghadapi Pakubuwana IV. Pada bulan [[November]] [[1790]] VOC bersama mereka mengepung [[Keraton Surakarta]]. Dari dalam istana sendiri, para pejabat senior yang tersisih ikut menekan Pakubuwana IV agar menyingkirkan para penasihat rohaninya. Peristiwa ini disebut '''Pakepung'''.
 
Pakubuwana IV akhirnya mengaku kalah tanggalpada [[26 November]] [[1790]] dengan menyerahkan para penasihatnya yang terdiri dari para haji untuk dibuang VOC.
 
== Sikap terhadap Yogyakarta ==
Baris 48:
Meskipun demikian, Pakubuwana IV tetap saja menyimpan ambisi untuk mengembalikan [[Mataram]]-Yogyakarta ke dalam pangkuan [[Surakarta]]. Sejak tahun [[1800]] tidak ada lagi VOC karena dibubarkan pemerintah negeri [[Belanda]]. Sebagai gantinya, dibentuk pemerintahan [[Hindia Belanda]] yang juga dipimpin seorang gubernur jenderal.
 
[[Herman Daendels]], gubernur jenderal [[Hindia Belanda]] sejak [[1808]], menerapkan aturan yang semakin merendahkan kedaulatan istana. Dalam hal ini Pakubuwana IV seolah-olah menerima kebijakan itu karena ia berharap Belanda mau membantunya merebut Yogyakarta. Pakubuwana IV juga pandai bersandiwara di hadapan [[Thomas Raffles]], wakil pemerintah [[Inggris]] yang telah menggeser pemerintahan Hindia Belanda tahunpada [[1811]]. Sementara itu [[Hamengkubuwana II]] (pengganti Hamengkubuwana I) terkesan kurang ramah terhadap bangsa asing.
 
Pakubuwana IV memanfaatkan kesempatan itu. Ia saling berkirim surat dengan Hamengkubuwana II yang berisi hasutan supaya Yogyakarta segera memberontak terhadap Inggris. Harapannya, Yogyakarta akan hancur di tangan Inggris. Pihak Inggris lebih dulu mengambil tindakan. Pada bulan [[Juni]] [[1812]], istanaIstana Yogyakarta berhasil diduduki dengan bantuan [[Mangkunegara II]] dalam peristiwa yang dikenal dengan nama [[Geger Sepehi]]. Hamengkubuwana II sendiri ditangkap dan dibuang ke [[Penang]].
 
== Persekutuan dengan Orang-Orang Sepoy ==
Surat-menyurat antara Pakubuwana IV dan Hamengkubuwana II terbongkar. Pihak Inggris tidak menurunkan Pakubuwana IV dari takhta, tetapi merebut beberapa wilayah Surakarta.
 
Pakubuwana IV belum juga jera. Pada tahun [[1814]], ia bersekutu dengan kaum Sepoy dari [[India]], yaitu tentara yang dibawa Inggris untuk bertugas di Jawa. Tentara Sepoy ini diajak Pakubuwana IV untuk memberontak terhadap Inggris, serta menaklukkan Yogyakarta yang saat itu dipimpin [[Hamengkubuwana III]].
 
Persekutuan ini kandas tahunpada [[1815]]. Sebanyak 70 orang Sepoy yang terlibat pemberontakan diadili pihak Inggris. Sejumlah 17 orang di antaranya dihukum mati,. sedangkanSedangkan sisanya dipulangkan ke India sebagai tawanan. [[Thomas Raffles]] juga membuang seorang pangeran Surakarta yang dianggap sebagai penghasut Pakubuwana IV.
 
== Akhir Pemerintahan ==
Pakubuwana IV masih menjadi raja Surakarta tanpa diturunkan Inggris. Sebaliknya, ia mengalami pergantian pemerintah penjajah, dari Inggris kembali kepada Belanda tahunpada [[1816]].
 
Pakubuwana IV meninggal dunia tanggalpada [[2 Oktober]] [[1820]]. Ia digantikan putranya yang bergelar [[Pakubuwana V]]. Semasa hidupnya, Pakubuwana IV dikenal sebagai '''Sinuhun Wali''' karena ia terkenal sangat dekat dengan kaum ulama.
 
Selain dikenal sebagai ahli politik yang cerdik, Pakubuwana IV juga terkenal dalam bidang sastra, khususnya yang bersifat rohani. Ia diyakini mengarang naskah Serat Wulangreh yang berisi ajaran-ajaran luhur untuk memperbaiki moral kaum [[bangsawan]] Jawa.