Mitos penciptaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
 
=== Islam ===
{{Utama|Penciptaan Adam menurut Islam}}
Agama [[Islam]] percaya akan kisah Nabi [[Adam]] dan [[Hawa]] yang disebutkan pada [[Al Baqarah]] ayat 30-39. Sebagai terjemahan yang digunakan adalah Tafsir Al Misbah yang ditulis oleh Quraish Shihab. Ayat 30 berbunyi sebagai berikut:
Umat Islam meyakini bahwa [[Nabi Adam]] diciptakan oleh [[Allah]] dengan kedua belah tanganNya,<ref>Allah Ta’ala berfirman,
{{Cquote|Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di muka bumi". Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al Baqarah 2:30)}}
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ
“Hai [[iblis]], apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku.” (Shaad 38:75)</ref>
kemudian ada penjelasan pula dari salah seorang [[Sahabat nabi|sahabat]] [[Abdullah bin Umar]] mengatakan bahwa yang diciptakan oleh Allah dengan kedua belah tanganNya adalah [[Al-'Arsy]], [[Taman Eden|Adn]], [[Adam]] dan [[Al-Qalam]].<ref>Abdullah bin Umar pernah berkata,
خلق الله أربعة أشياء بيده: العرش، وجنات عدن، وآدم، والقلم
“Allah menciptakan empat hal dengan tangan-Nya: Al-‘Arsy, Surga Al-‘Adn, Nabi Adam, dan Al-Qalam (pena).” (HR. Hakim dalam Mustadrak, Adz-Dzahani berkata dalam At-Talkhis Shahih)</ref> Kemudian makhluk lain diciptakan oleh Allah dengan berfirman ''"kun"'' (jadilah), maka jadilah ia.<ref>Dalam riwayat yang lain, oleh [[At-Thabrabi]] dalam tafsirnya,
قال لكل شيء كن فكان
“(Kemudian Allah) berfirman kepada seluruh makhluk “kun” (‘jadilah’), maka jadilah ia.” Jadi selain empat hal yang disebutkan, makhluk lainnya diciptakan dengan kata “kun”.</ref>
 
Agama [[Islam]] percayameyakini akan kisah Nabi [[Adam]] dan [[Hawa]] yang disebutkan pada [[Al Baqarah]] ayat 30-39. Sebagai terjemahan yang digunakan adalah Tafsir Al Misbah yang ditulis oleh Quraish Shihab. Ayat 30 berbunyi sebagai berikut:
Dari ayat diatas tampak bahwa [[malaikat]] mempunyai dugaan bahwa khalifah yang akan diciptakan [[Allah]] ini adalah mahluk yang akan membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan [[darah]] dalam perselisihan. Dalam Tafsir Jalalain disebutkan bahwa perbuatan itu juga dilakukan bangsa [[jin]] yang dulunya mendiami bumi sebelum manusia. Sesudah mereka berbuat kerusakan, Allah mengirimkan malaikat dan dibuanglah mereka ke gunung-gunung dan pulau-pulau terpencil .
{{Cquote|Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di muka bumi". Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al Baqarah 2:30)}}
 
Dari ayat diatas tampak bahwa [[malaikat]] mempunyai dugaan bahwa khalifah yang akan diciptakan [[Allah]] ini adalah mahlukmakhluk yang akan membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan [[darah]] dalam perselisihan. Dalam Tafsir Jalalain disebutkan bahwa perbuatan itu juga dilakukan bangsa [[jin]] yang dulunya mendiami bumi sebelum manusia. Sesudah mereka berbuat kerusakan, Allah mengirimkan malaikat dan dibuanglah mereka ke gunung-gunung dan pulau-pulau terpencil .
 
Dalam Tafsir Al Misbah dijelaskan bahwa selain berdasarkan pengalaman makhluk sebelumnya, dugaan itu mungkin timbul dari sebutan [[khalifah]] itu sendiri. Arti kata ini mengesankan makna pelerai perselisihan dan penegak hukum, sehingga dengan demikian pasti ada di antara mereka yang berselisih dan menumpahkan darah. Manusia tetap akan dijadikan khalifah di muka bumi oleh Allah. Hal tersebut dijelaskan dalam ayat berikut ini:
 
{{Cquote|Dia mengajari Adam tentang nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu benar!" Mereka menjawab, "Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Mengetahui (lagi) Maha Bijaksana." Dia (Allah) berfirman, "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda-benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda-benda itu, Dia (Allah) berfirman, "Bukankah sudah Ku-katakan kepada kamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (Al Baqarah 2:31-33)}}
Mereka menjawab, "Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Mengetahui (lagi) Maha Bijaksana."
Dia (Allah) berfirman, "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda-benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda-benda itu, Dia (Allah) berfirman, "Bukankah sudah Ku-katakan kepada kamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (Al Baqarah 2:31-33)}}
 
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah menunjukkan kepada [[malaikat]] bahwa [[khalifah]] yang dia tugaskan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan mereka. Diberi-Nya khalifah ini potensi pengetahuan untuk dapat mengenal benda-benda. Potensi ini yang bisa membuat manusia mampu menjalankan perintah sebagai khalifah di muka bumi. Walaupun nantinya akan ada sebagian manusia yang akan berbuat kerusakan di muka bumi atau menumpahkan darah tetapi dengan potensi yang diberikan kepada manusia maka manusia akan sanggup menjalankan tugas sebagai khalifah. Walaupun malaikat mempunyai ketaatan yang lebih baik, selalu menyucikan dan memuji Allah tetapi tanpa potensi pengetahuan yang diajarkan kepada Adam maka tidak akan bisa malaikat ini menjalankan tugas sebagai khalifah di muka bumi ini.
Baris 49 ⟶ 57:
 
Menurut kepercayaan [[Hindu]], [[manusia]] pertama adalah Swayambu Manu. Nama ini bukan nama seseorang, melainkan nama [[spesies]]. Swayambu Manu secara [[harfiah]] berarti "makhluk berpikir yang menjadikan dirinya sendiri".
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
Baris 54 ⟶ 65:
* http://www.magictails.com/creationlinks.html
* http://server1.fandm.edu/departments/Anthropology/Bastian/ANT269/cosmo.html
* https://fgulen.com/id/karya-karya/islam-rahmatan-lil-alamin/49260-benarkah-hawa-diciptakan-dari-tulang-rusuk-adam-as
 
[[Kategori:Mitologi menurut agama]]