Kopi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tridiwa arief (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tridiwa arief (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
[[Bangsa Arab]] yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya.<ref name=natg/> Pada abad ke-13, umat [[Muslim]] banyak mengonsumsi kopi sebagai minuman penambah energi saat beribadah di malam hari.<ref name="independent">[http://www.independent.co.uk/news/science/how-islamic-inventors-changed-the-world-469452.html ''How Islamic inventors changed the world''. Maret 2006. Independent.co.uk]</ref>. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran [[agama]] [[Islam]] pada saat itu hingga mencapai daerah [[Afrika Utara]], [[Mediterania]], dan [[India]].<ref name=natg/>
 
Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang [[infertil]] (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu.<ref name=bean/> Hal ini menyebabkan budidaya [[tanaman]] kopi tidak memungkinkan.{{fact}} Barulah pada tahun [[1600]]-an, seorang [[peziarah]] [[India]] bernama [[Baba Budan]] berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari [[Mekah]] dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.<ref name=bean/>
[[Berkas:Canaletto (1697-1768), Venezia, campo Santi Giovanni e Paolo, 1736-1740.jpg|thumb|left|200px|[[Venesia]], kota perdagangan kopi di era awal masuknya kopi di [[Eropa]].]]