Indeks harga konsumen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
--[[Istimewa:Kontribusi pengguna/180.246.28.59|180.246.28.59]] 20 Maret 2015 07.26 (UTC)--[[Istimewa:Kontribusi pengguna/180.246.28.59|180.246.28.59]] 20 Maret 2015 07.26 (UTC)'''Indeks hargaHarga konsumenKonsumen''' (IHK) ([[bahasa Inggris]]: ''consumer price index'') adalah [[nomor indeks]] yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (''household''). IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat [[inflasi]] suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian [[gaji]], [[upah]], [[pensiun|uang pensiun]], dan kontrak lainnya. Untuk memperkirakan nilai IHK pada masa depan, ekonom menggunakan [[indeks harga produsen]], yaitu harga rata-rata bahan mentah yang dibutuhkan produsen untuk membuat produknya.
Untuk mengukur tingkat harga secara makro, biasanya menggunakan pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Indeks (CPI). Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi yang masing-masing diberi bobot menurut proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang bersangkutan. IHK mengukur harga sekumpulan barang tertentu (sepertti bahan makanan pokok, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa) yang dibeli konsumen.
 
Indeks Harga Konsumen (IHK)merupakan ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. IHK digunakan untuk mengamati perubahan dalam biayahidup sepanjang waktu. <ref> Mankiw, G., Quah, E. & Wilson, P. (2013). ''Pengantar Ekonomi Makro''. Jakarta: Salemba Empat ISBN 978-981-4384-85-8 </ref>
 
Indeks harga Konsumen (IHK) merupakan persentase yang digunakan untuk menganalisis tingkat/ laju inflasi. IHK juga merupakan indikator yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi di Indonesia.