Kabupaten Tambrauw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abihut (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Abihut (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
| penduduktahun= (2015)
| kecamatan=29 distrik
| kelurahan=211216 desa
| kodearea=- 98473
| motto=''Menjetu, Menjedik, Memben Suksno''
( Kami bersaudara, bersatu hati untuk membangun Kabupaten Tambrauw )
| lambang= [[Berkas:Lambang_Kabupaten_Tambrauw,_Papua_Barat.png|100px]]
| peta=-
Baris 30 ⟶ 31:
 
Dasar hukum pembentukan kabupaten ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 56 dengan perubahan Pasal 3 ayat (1) sesuai Keputusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 127/PUU-VII/2009, tanggal 25 Januari 2009. Kabupaten ini diresmikan oleh [[Menteri Dalam Negeri Indonesia]], [[Mardiyanto]] pada [[29 Oktober]] [[2008]]. Penunjukan pejabat bupati sementara dilakukan pada tanggal 15 April 2009 di Jakarta dengan menunjuk Menase Paa sebagai pejabatnya.<ref>Nina Susilo. [http://regional.kompas.com/read/xml/2009/04/15/1058186/mendagri.resmikan.dua.kabupaten.baru.di.papua.barat]. Kompas Daring. Edisi 15-04-2009.</ref>
 
== Letak Geografis ==
 
Kondisi geografis Kabupaten Tambrauw yang dijuluki sebagai “Kabupaten Konservasi” ini berdasarkan bentuk dan letak sesuai Peta secara alami yang menyerupai huruf “D“ dan sangat strategis sebab letaknya di atas Kepala Burung Pulau Papua (Vogelkop of Bird Head of Papua Island) dan berada di tengah-tengah beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat. Kabupaten ini merupakan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Adat-Istiadat, Simpul-Simpul dan Nilai Seni-budaya Melanesia di Asia Pasifik. Kabupaten Tambrauw memiliki Wilayah Darat seluas 11.529,182 km2 dan Kewenangan Laut seluas 1.858,565 km2. Letak geografis Kabupaten Tambrauw adalah: 0° 36′ 18.36″ S, 132° 29′ 22.56″ E
 
== Daftar Distrik ==
Baris 35 ⟶ 40:
[[Berkas:Peta Infrastruktur Kabupaten Tambrauw (2012).gif|thumb|250px]]
[[Berkas:Penampakan Pelabuhan Sausapor, Tambrauw.JPG|thumb|250px|Berkas:Penampakan Pelabuhan Sausapor, Tambrauw]]
Kabupaten Tambrauw yang dijuluki Kabupaten Konservasi di Provinsi Papua Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2008 dan disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2013, beribukota di Distrik Fef dengan membawahi 29 Distrik dan 216 Kampung. Berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 127/PUU-VII/2009, tanggal 25 Januari 2009, Kabupaten Tambrauw dibentuk dari sebagian wilayah [[Kabupaten Sorong]] dan [[Kabupaten Manokwari]].
Berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 127/PUU-VII/2009, tanggal 25 Januari 2009,
Kabupaten Tambrauw dibentuk dari sebagian bekas wilayah [[Kabupaten Sorong]] dan [[Kabupaten Manokwari]], yaitu:
# [[Abun, Tambrauw|Abun]]
# [[Amberbaken, Tambrauw|Amberbaken]]
Baris 82 ⟶ 86:
|timur=Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari
|barat=Kabupaten Sorong}}
 
== Topografi ==
[[File:Pegunungan Tambrauw.jpg|thumb|Pegunungan Tambrauw]]
Kabupaten Tambrauw memiliki Empat Zona Pertumbuhan, yakni Pusat Perdagangan dan Pelabuhan di Distrik Sausapor, Pusat Pemerintahan dan Ibukota Kabupaten di Distrik Fef, Pelabuhan Export-Import di Distrik Abun dan Pusat Pengembangan Agropolitan di Distrik Kebar. Kabupaten Tambrauw sebagian besar wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian 100 – 2.500 m di atas permukaan laut (dpl). Kondisi Topografi Kabupaten Tambrauw sangat bervariasi mulai dari wilayah dataran rendah, perbukitan dan pegunungan.
 
Hampir semua distrik terdapat daerah dataran yang luas keseluruhan dari luas wilayah Kabupaten Tambrauw, sedangkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng di atas dari 60% wilayah yang bergunung–gunung terdapat di seluruh Distrik. Kabupaten Tambrauw memiliki relief bergelombang dan dilalui oleh banyak sungai, diantaranya di Distrik Fef (Sungai Ifot, Sungai Isauka dan Sungai Ular), Distrik Syujak (Sungai Iye, Sungai Itebre dan Sungai Yawiyam), Distrik Werur (Sungai Wenai, Sungai Wowey, Sungai Werur Besar dan Sungai Warsoay), sungai antara Distrik Sausapor dan Distrik Kwoor adalah Sungai Kwoor sedangkan sungai perbatasan dengan Ibukota Propinsi Papua Barat Kabupaten Manokwari adalah Sungai Atori, Sungai Kasidan Sungai Amey. Keadaantanah di daerah Distrik Fef pada umumnya mengandung bahan Andozol yang menyebabkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Tanah di wilayah Distrik Fef ini termasuk tanah yang sangat potensial dikembangkan untuk lahan pertanian maupun perkebunan .
 
 
== Demografi ==
Baris 104 ⟶ 115:
{{bar percent|[[lainnya]]|merah|0.86}}}}
{{-}}
 
== Transportasi ==
[[File:Jembatan Warswai.jpg|thumb|Jembatan Warswai]]
*Darat
Panjang jalan tercatat 689 km dengan rincian: jalan Negara (345 km), jalan Provinsi (117 km), dan jalan Kabupaten (227 km). Sedangkan jembatan rangka baja yang sudah dibangun sebanyak 9 buah yang tersebar di beberapa distrik.
*Laut
624 unit kapal domestik telah mengunjungi pelabuhan Tambrauw pada tahun 2013 dengan 398.000 penumpang tiba dan 412.520 penumpang berangkat.
*Udara
Kabupaten Tambrauw memiliki dua Bandar udara yaitu Bandara Kebar di Kelurahan Anjai Distrik Kebar dan bandara Douglas Mc. Arthur Werur di Distrik Bikar. Bandara Kebar memiliki panjang Landasan/Arah/ PCN: 800×18 m/09-27 m/-. Tergolong Bandara Kelas IV dan memiliki Terminal Domestik seluas 120 m2, dan bisa didarati Pesawat jenis DHC-6 TWIN OTTER. Sedangkan bandara Douglas Mc. Arthur Werur memiliki panjang Landasan 1.200 M, dapat didarati jenis pesawat ATR.
 
== Pariwisata ==
[[File:Rumah di Pulau Amsterdam.jpg|thumb|Rumah di Pulau Amsterdam]]
Sektor Pariwisata yang menjadi potensi unggulan bagi Kabupaten Tambrauw adalah Wisata Alam; Wisata Sejarah dengan terdapatnya sisa-sisa peninggalan sejarah Perang Dunia II di sekitar Sausapor, Werur dan Pulau Dua; Wisata Bahari dengan Pantai Indah dan Pariwisata Penyu Belimbing di Pantai Jamursbamedi sepanjang kurang lebih 5 km di Kampung Saubeba, Distrik Abun.
 
Penyu Belimbing adalah jenis binatang langka yang dilindungi. Penyu-penyu ini saat akan bertelur mereka kembali berkumpul di Pantai Bamuskama di wilayah Kabupaten Tambrauw. Setiap tahun daerah wisata ini dikunjungi oleh pencinta lingkungan hidup dan para peneliti dari berbagai negara di dunia, seperti Australia, Jepang, Belanda, Perancis, Jerman, Selandia Baru dan Singapura.
 
Daerah Pariwisata Jamursbamedi ini dibina oleh Yayasan WWF Papua Wilayah Kabupaten Sorong dan apabila dikelola dengan baik akan menjadi daerah tujuan wisata yang menarik karena terkenal dengan Penyu Belimbing yang hanya terdapat pada 3 (tiga) tempat di dunia yakni di Amerika Selatan, India dan Indonesia (Provinsi Papua Barat khususnya di Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw).
 
Penyu Belimbing ini selain di Pantai Jamursbamedi juga terdapat di beberapa pantai yang menjadi lokasi peneluran, diantaranya adalah Pantai Rakrak yang terletak di Kampung Warmandi, Distrik Abun; dan Pantai Wau/Tanjung Wau yang terletak di Kampung Wau, Distrik Abun. Musim peneluran Penyu Belimbing terjadi pada bulan Maret sampai dengan Oktober dengan puncak peneluran pada bulan Mei dan Juni.
 
Kabupaten Tambrauw sungguh menjanjikan dan tidak kalah dengan Kabupaten Raja Ampat, dengan sejuta Obyek Wisata Alam dan Sejarah yang terdapat di daerah Laut, Pesisir Pantai dan Daratan pegunungan sangat luar biasa. Disamping itu, Kabupaten ini juga memiliki beberapa spesies Flora dan Fauna Langka (Endemik), misalnya: Penyu Belimbing/ Raksasa, Burung Masar/Pintar, Pisang Sepooh/Raksasa, Rumput Kebar, Air Terjun, Sungai, Batuan, Situs Sejarah Perang Dunia Ke-II, Tempat Pemali, Tugu Injil, Sumur Tua, Sumber air panas, Gua, Senja, Sumber air burung minum massal, Tempat bermainnya burung, Kanguru bawah tanah/ Schemy dan sejuta jenis Kupu-Kupu.
 
Kabupaten Tambrauw juga memiliki Potensi Lingkungan Hidup (Taman Nasional Laut Pesisir Pantai Jamursbamedi, Hutan Konservasi, Kawasan Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa); Potensi Seni Budaya dan Kearifan Lokal (ada Potensi Seni Tari berupa: Tari Gerak Yospan, Tari Gerak Srar, Tari Gerak Suling Tambur dan Seni Suara, Seni Ukir/Pahat, Lukis, Anyam, Asessories Budaya dan Pendidikan Adat bagi Laki- Laki dan Perempuan (“Mber Uwon“ dan “Fenia Mroh“). Pendidikan Adat tersebut sangat kental dan terus masih lestari hingga saat ini; dan Potensi Kepariwisataan (Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata).
 
Potensi obyek wisata di daerah ini memiliki keunikan tersendiri dan boleh dikatakan sangat langka di dunia. Hanya saja keberadaan objek wisata tersebut belum dipromosikan ke mancanegara, karena terkendala sarana dan prasarana yang ada. Obyek wisata lainnya adalah hewan yang hidup di wilayah pedalaman Tambrauw misalnya burung suci (burung surga), obyek wisata bahari dengan terumbu karang dan spesies jenis ikan yang berbeda dengan Kabupaten Raja Ampat atau wilayah lainnya di dunia.
 
Salah satu kendala untuk menunjang lebih terkenal atau diminati wisatawan semua potensi yang ada itu adalah akses jalan dan penginapan. Saat ini pemerintah daerah secara bertahap telah membenahinya, diantaranya sarana jalan, pelabuhan laut maupun akses pendukung lainnya dalam upaya membukakan pintu bagi turis untuk datang menyaksikan langsung apa yang ada di Tambrauw. .
 
== Daerah-daerah otonomi yang diresmikan pada tanggal yang sama ==
Baris 140 ⟶ 178:
* http://www.kontan.co.id/index.php/Nasional/news/2900/Daerah_Kian_Berkembang__12_Kabupaten_Berdiri_
* http://beritasore.com/2008/10/29/dpr-setuju-pembentukan-12-kabupatenkota-baru/
* http://www.pidii.co.id/kabupaten-tambrauw/
 
== Catatan kaki ==