Pulau Belitung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Padila50 (bicara | kontrib)
k alamat sumber diubah.
Padila50 (bicara | kontrib)
k Edit sejarah Belitung
Baris 15:
Belitung merupakan kepulauan yang mengalami beberapa pemerintahan raja-raja. Pada akhir abad ke-7, Belitung tercatat sebagai wilayah [[Kerajaan Sriwijaya]], kemudian ketika Kerajaan Majapahit mulai berjaya pada tahun 1365, pulau ini menjadi salah satu benteng pertahanan laut kerajaan tersebut. Baru pada abad ke-15, Belitung mendapat hak-hak pemerintahannya. Tetapi itupun tidak lama, karena ketika Palembang diperintah oleh Cakradiningrat II, pulau ini segera menjadi taklukan [[Palembang]].<ref name="belitungkab">[http://portal.belitungkab.go.id/sejarah-belitung], Website Pemerintah Kabupaten Belitung.</ref>
 
Sejak abad ke-15 di Belitung telah berdiri sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Badau dengan [[Datuk Mayang Geresik]] sebagai raja pertamapertamanya. PusatDalam pemerintahannyasejarahnya terletakbeliau merupakan seorang bangsawan Jawa dari kerajaan Majapahit yang datang ke Pulau Belitung untuk mencari obat penyakit yang beliau derita, atas saran [[Raja Palembang]] yang bernama Sultan Najamuddin yang beliau kunjungi sebelumnya. Kemudian sampailah beliau di sekitardaerah sungai Cerucuk dan mulai menetap untuk beberapa waktu. Hingga akhirnya berpindah ke hulu sungai Berang yang kemudian menjadi pusat pemerintahannya yang di daerah Pelulusansekitar sekarang inibernama Pelulusan. Wilayah kekuasaaannya meliputi daerah Badau, Ibul, Bange, Bentaian, Simpang Tiga, hingga ke Buding, Manggar dan Gantung. Beberapa peninggalan sejarah yang menunjukkan sisa-sisa kerajaan Badau, berupa tombak berlok 13, keris, pedang, gong, kelinang, dan garu rasul. Peninggalan-peninggalan tersebut dapat ditemui di Museum Badau.<ref name="belitungkab" />
 
Kerajaan kedua adalah Kerajaan Balok. Raja pertamanya berasal dari keturunan bangsawaan Jawa dari [[Kerajaan Mataram Islam]] bernama Kiai Agus Masud atau Kiai Agus Gedeh Ja'kub, yang bergelar Depati Cakraningrat I dan memerintah dari tahun 1618-1661. Selanjutnya pemerintahan dijalankan oleh Kiai Agus Mending atau Depati Cakraningrat II (1661-1696), yang memindahkan pusat kerajaan dari Balok Lama ke suatu daerah yang kemudian dikenal dengan nama Balok Baru. Selanjutnya pemerintahan dipegang oleh Kiai Agus Gending yang bergelar Depati Cakraningrat III.<ref name="belitungkab" />