Ranti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adeninasn (bicara | kontrib)
Penyuntingan Referensi
k Dikembalikan ke revisi 13106051 oleh HsfBot (bicara): Halaman rujukan tidak ditemukan (404).
Baris 26:
== Kegunaan ==
[[Berkas:Solanum nigrum fruit black.jpg|thumb|225px|Buah ranti yang sudah masak]]
Telah digunakan sebagai obat-obatan lebih dari 2000 tahun yang lalu, di [[Indonesia]] ranti banyak dikonsumsi sebagai lalapan atau sayuran. Dalam [[bahasa Sunda]], ranti dikenal sebagai ''leunca''. Sedangkan di daerah Maluku, ranti dikenal dengan nama ''anti, boose,'' atau ''bobose.''<ref>http://iplbi.or.id/2014/04/ekologi-dan-lansekap-desa-di-indonesia/</ref>
<!-- ==Culinary usage==
In [[India]], the berries are casually grown and eaten; but not cultivated for commercial use. The berries are referred to as "fragrant tomato," or மணத்தக்காளி - manathakkaali in [[Tamil language|Tamil]], Kamanchi in [[Sanskrit]] and [[Telugu]], and makoi in Hindi. Although not very popular across much of its growing region, the fruit and dish are common in Northern Tamil Nadu, Southern Andhra and Southern Karnataka. In North India, the boiled extracts of leaves and berries are also used to alleviate the patient's discomfort in liver-related ailments, including jaundice.
Baris 56:
-Selain itu juga dipercaya dapat meningkatkan aliran darah ke penis namun di sisi lain mengurangi jumlah sperma, sehingga mengganggu kesuburan pria. Hal ini kabarnya telah diteliti di Univ Lambung Amangkurat.
-->
 
== Referensi ==
{{reflist}}