Trenggana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Tambah kata Raden Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 41:
=== Silsilah ===
Dalam tradisi Jawa, Raden Trenggana adalah putra [[Raden Patah]] pendiri [[Demak]] yang lahir dari permaisuri Ratu Asyikah putri [[Sunan Ampel]]. Menurut ''Suma Oriental'', ia dilahirkan sekitar tahun 1483. Ia merupakan adik kandung [[Pangeran Sabrang Lor]]/Raden Surya/Sultan Surya Alam, raja [[Demak]] sebelumnya (versi ''Serat Kanda'').
Raden Trenggana memiliki beberapa orang putra dan putri. Diantaranya yang paling terkenal ialah [[Sunan Prawoto]] yang menjadi raja penggantinya, [[Ratu Kalinyamat]] yang menjadi bupati [[Jepara]], Ratu Mas Cempaka yang menjadi istri [[Sultan Hadiwijaya]], dan Pangeran Timur yang berkuasa sebagai adipati di wilayah [[Madiun]] dengan gelar [[Rangga Jumena]].
== Silsilah ==
Baris 82:
=== Ekspedisi ke Banjarmasin ===
Pada tahun 1526 Raja Demak yang diduga adalah Trenggana alias Tung Ka lo<ref>{{id}} {{cite book
Hikayat Banjar :
''Maka Pangeran Samudera itu, sudah tetap kerajaannya di Banjarmasih itu, maka masuk Islam. Diislamkan oleh Penghulu Demak itu. Maka waktu itu ada orang negeri Arab datang, maka dinamainya Pangeran Samudera itu [[Sultan Suryanullah]]. Banyak tiada tersebut. Maka Penghulu Demak dengan Menteri Demak itu disuruh Sultan Suryanullah kembali. Maka orang Demak yang mati berperang ada dua puluh itu, disilih laki-laki dan perempuan yang dapat [dari] menangkap, tertangkap tatkala berperang itu, orang empat puluh. Maka Penghulu Demak dan Menteri Demak serta segala kaumnya sama dipersalin. Yang terlebih dipersalinnya itu penghulunya, karena itu yang mengislamkan. Serta persembah Sultan Suryanullah emas seribu tahil, intan dua puluh biji, lilin dua puluh pikul, pekat seribu galung, damar seribu kindai, tetudung seribu buah, tikar seribu kodi, kajang seribu bidang. Sudah itu maka orang Demak itu kembali. Itulah maka sampai sekarang ini di [[Demak, Demak|Demak]] dan [[Tedunan, Wedung, Demak|Tadunan]] itu ada asalnya anak-beranak cucu-bercucu itu asal orang [[Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan|Nagara]] itu; tiada lagi tersebut.''<ref name="hikayat banjar">{{ms}}{{cite book
=== Sunan Kalijaga ===
|