Minyak bumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gracegunawans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gracegunawans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 66:
Minyak bumi sebagian besar digunakan untuk memproduksi [[bensin]] dan [[minyak bakar]], keduanya merupakan sumber ''"[[energi primer]]"'' utama.<ref>[http://www.iea.org/bookshop/add.aspx?id=144 IEA Key World Energy Statistics]{{dead link|date=August 2010}}</ref> 84% dari volume hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi diubah menjadi bahan bakar, yang di dalamnya termasuk dengan bensin, diesel, bahan bakar jet, dan [[elpiji]].<ref>{{cite web|url=http://www.eia.doe.gov/kids/energyfacts/sources/non-renewable/oil.html#Howused |title=Crude oil is made into different fuels |publisher=Eia.doe.gov |date= |accessdate=2010-08-29}}</ref> Minyak bumi yang tingkatannya lebih ringan akan menghasilkan minyak dengan kualitas terbaik, tetapi karena cadangan minyak ringan dan menengah semakin hari semakin sedikit, maka tempat-tempat [[pengolahan minyak]] sekarang ini semakin meningkatkan pemrosesan minyak berat dan bitumen, diikuti dengan metode yang makin kompleks dan mahal untuk memproduksi minyak. Karena minyak bumi tyang tingkatannya berat mengandung karbon terlalu banyak dan hidrogen terlalu sedikit, maka proses yang biasanya dipakai adalah mengurangi karbon atau menambahkan hidrogen ke dalam molekulnya. Untuk mengubah molekul yang panjang dan kompleks menjadi molekul yang lebih kecil dan sederhana, digunakan proses [[fluid catalytic cracking]].
 
Karena mempunyai [[kepadatan energi]] yang tinggi, pengangkutan yang mudah, dan cadangan yang banyak, minyak bumi telah menjadi sumber energi paling utama di dunia sejak pertengahan tahun 1950-an. Minyak bumi juga digunakan sebagai bahan mentah dari banyak produk-produk [[kimia]], farmasi, [[pelarut]], [[pupuk]], [[pestisida]], dan [[plastik]]; dan sisa 16% lainnya yang tidak digunakan untuk produksi energi diubah menjadi material lainnya.Cadangan minyak yang diketahui saat ini berkisar 190&nbsp;km<sup>3</sup> (1,2 [[1000000000000 (angka)|triliun]] [[barrel (satuan)|barrel]]) tanpa pasir minyak,<ref>{{cite web|url=http://www.eia.doe.gov/emeu/international/reserves.html |title=EIA reserves estimates |publisher=Eia.doe.gov |date= |accessdate=2010-08-29}}</ref> atau 595&nbsp;km<sup>3</sup> (3,74 triliun barrel) jika pasir minyak ikut dihitung.<ref>{{cite web|url=http://www.cera.com/aspx/cda/public1/news/pressReleases/pressReleaseDetails.aspx?CID=8444 |title=CERA report on total world oil |publisher=Cera.com |date=2006-11-14 |accessdate=2010-08-29}}</ref> Konsumsi minyak bumi saat ini berkisar 84 juta barrel (13,4×10<sup>6</sup> m<sup>3</sup>) per harinya, atau 4.9&nbsp;km<sup>3</sup> per tahunnya. Dengan cadangan minyak yang ada sekarang, minyak bumi masih bisa dipakai sampai 120 tahun lagi, jika konsumsi dunia diasumsikan tidak bertambah.
 
Cadangan minyak yang diketahui saat ini berkisar 190&nbsp;km<sup>3</sup> (1,2 [[1000000000000 (angka)|triliun]] [[barrel (satuan)|barrel]]) tanpa pasir minyak,<ref>{{cite web|url=http://www.eia.doe.gov/emeu/international/reserves.html |title=EIA reserves estimates |publisher=Eia.doe.gov |date= |accessdate=2010-08-29}}</ref> atau 595&nbsp;km<sup>3</sup> (3,74 triliun barrel) jika pasir minyak ikut dihitung.<ref>{{cite web|url=http://www.cera.com/aspx/cda/public1/news/pressReleases/pressReleaseDetails.aspx?CID=8444 |title=CERA report on total world oil |publisher=Cera.com |date=2006-11-14 |accessdate=2010-08-29}}</ref> Konsumsi minyak bumi saat ini berkisar 84 juta barrel (13,4×10<sup>6</sup> m<sup>3</sup>) per harinya, atau 4.9&nbsp;km<sup>3</sup> per tahunnya. Dengan cadangan minyak yang ada sekarang, minyak bumi masih bisa dipakai sampai 120 tahun lagi, jika konsumsi dunia diasumsikan tidak bertambah.
 
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut Bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.