Alkimia dan kimia Islam abad pertengahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'File:Ibn Umayl The Silvery Water.jpg|thumb|upright=1.7|Ibnu Umail menggambarkan patung seorang bijak yang sedang memegang pengetahuan alkimia kuno. Ilustrasi dari tr...'
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[FileBerkas:Ibn Umayl The Silvery Water.jpg|thumb|upright=1.7|Ibnu Umail menggambarkan patung seorang bijak yang sedang memegang pengetahuan alkimia kuno. Ilustrasi dari transkrip buku [[Muhammad bin Umail al-Tamimi]] ''Al-mâ' al-waraqî'' (Air Keperakan), miniatur Islam mungkin dari [[Baghdad]], 608H/1211M.]]
 
'''Alkimia dan kimia dalam Islam''' mengacu pada studi tentang [[alkimia]] tradisional dan awal [[kimia]] praktis (awal penyelidikan kimia terhadap alam secara umum) oleh para [[Sains pada masa Islam pertengahan|ilmuwan]] di [[dunia Islam]] abad pertengahan. Kata ''alkimia'' berasal dari kata [[bahasa Arab]] كيمياء atau ''kīmiyāʾ''..<ref>"alchemy", entry in ''The Oxford English Dictionary'', J. A. Simpson and E. S. C. Weiner, vol. 1, 2nd ed., 1989, {{ISBN|0-19-861213-3}}.</ref><ref name=anawati854>p. 854, "Arabic alchemy", Georges C. Anawati, pp. 853-885 in '' Encyclopedia of the history of Arabic science'', eds. Roshdi Rashed and Régis Morelon, London: Routledge, 1996, vol. 3, {{ISBN|0-415-12412-3}}.</ref> dan [[Etimologi kimia|ujung-ujungnya bisa berpangkal]] dari kata bahasa Mesir kuno ''kemi'', yang berarti hitam.<ref name=anawati854 />
Baris 7:
{{TOC limit|limit=2}}
 
== Definisi dan hubungan dengan sains barat abad pertengahan ==
 
Dalam mempertimbangkan sains Islam sebagai praktik lokal yang berbeda, penting untuk mendefinisikan kata-kata seperti "bahasa Arab", "Islam", "alkimia", dan "kimia". Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai konsep yang dibahas dalam artikel ini, penting untuk memahami apa arti istilah ini secara historis. Ini juga dapat membantu untuk membersihkan kesalahpahaman tentang kemungkinan perbedaan antara alkimia dan kimia awal dalam konteks abad pertengahan. Seperti yang ditulis oleh A.I. Sabra dalam artikel yang berjudul, "''Menghadap Sains Arab: Lokasi versus Esensi'' ({{lang-en|Situating Arabic Science: Location versus Essence}})": {{quote|Istilah sains Arab (atau Islam) menunjukkan aktivitas ilmiah individu yang tinggal di wilayah yang secara garis besar diperluas kronologisnya dari abad ke delapan sampai zaman modern, dan secara geografis dari Semenanjung Iberia dan [[Afrika Utara]] sampai lembah [[Indus]] dan dari [[Arab selatan]] hingga [[Laut Kaspia]] - itulah wilayah yang mencakup sebagian besar periode tersebut sebagai yang kita sebut peradaban Islam, dan di mana hasil kegiatan yang dimaksud sebagian besar diungkapkan dalam bahasa Arab.<ref>Sabra 1996, P. 655</ref>}}{{quote|''The term Arabic (or Islamic) science denotes the scientific activities of individuals who lived in a region that roughly extended chronologically from the eighth century A.D. to the beginning of the modern era, and geographically from the Iberian Peninsula and North Africa to the Indus valley and from southern Arabia to the Caspian Sea - that is, the region covered for most of that period by what we call Islamic civilization, and in which the results of the activities referred to were for the most part expressed in the Arabic language.''}} Definisi sains Arab ini memberi kesan bahwa ada banyak faktor pembeda yang kontras dengan sains barat mengenai lokasi fisik, budaya, dan bahasa, meskipun ada juga beberapa kesamaan tujuan yang berusaha dicapai oleh ilmuwan Abad Pertengahan, dan awal mula pemikiran asal keduanya diturunkan.
Baris 19:
Sementara penyebaran informasi dan praktik ini memungkinkan pengembangan lebih lanjut bidang tersebut, dan meskipun keduanya terinspirasi oleh logika Aristoteles dan [[Kekristenan dan filsafat Helenistik|filosofi Helenik]], serta oleh aspek mistis,<ref>Marie-Louise von Franz (CALA IA) 2006, p. 26</ref> penting juga untuk dicatat bahwa batas-batas budaya dan agama tetap ada. Unsur mistik dan religius yang dibahas sebelumnya di artikel tersebut membedakan alkimia Islam dari mitranya dari Barat, mengingat bahwa Barat memiliki cita-cita Kristen yang dominan untuk mendasarkan keyakinan dan hasil mereka, sementara tradisi Islam sangat berbeda. Sementara motifnya berbeda dalam beberapa hal, seperti juga perhitungan, praktik dan perkembangan alkimia dan kimia yang sama memberikan sifat kontemporer bidang ini dan kemampuan ilmuwan untuk menularkan keyakinan mereka.
 
=== Kontribusi alkimiawan Islam pada alkimia mistis ===
''Marie-Louise von Franz'' menjelaskan dalam pengantarnya pada "Kitab Penjelasan Simbol — Kitāb Ḥall ar-Rumūz" oleh [[Muhammad bin Umail al-Tamimi|Ibnu Umail]] tentang kontribusi alkimia Islam sebagai berikut: Pada [[abad ke-7]] sampai [[abad ke-8|ke-8]], ilmuwan Islam hanya fokus pada penerjemahan teks bahasa kuno [[Hermetisisme|Hermetik]]-[[Gnostisisme|Gnostik]] tanpa mengubahnya. Secara bertahap mereka mulai "'mempertentangkan' isinya dengan agama Islam" dan mulai "berpikir secara independen dan bereksperimen dalam ranah alkimia". Sehingga, mereka menambahkan "penekanan pada pandangan monoteistik" (tauhid) dan semakin banyak menciptakan sinopsis dari beragam tradisi antik. Dalam menyatukan maknanya, para ilmuwan Islam sampai pada gagasan, bahwa rahasia dan tujuan alkimia adalah pencapaian "pengalaman psikis batin nan ''esa'', yaitu citra Tuhan" dan batu, air, prima materia dan lain-lain adalah "semua aspek misteri batin yang dengan melaluinya alkimiawan bersatu dengan Allah". Kedua, mereka menambahkan "intonasi perasaan yang penuh gairah" dengan menggunakan lebih banyak bahasa puitis daripada Hermetik antik, juga memberi "penekanan lebih besar pada ''motif coniunctio'' (penyatuan)", yaitu gambar persatuan pria dan wanita, matahari dan bulan, raja dan ratu dll.<ref>Marie-Louise von Franz (CALA IA) 2006, p. 26-27.</ref> "Pakar mistik Islam memahami alkimia sebagai proses transformatif jiwa sang alkimiawan. Api yang mempromosikan transformasi ini adalah cinta Allah."<ref>Marie-Louise von Franz (CALA IA) 2006, p. 39.</ref>
 
== Alkimiawan dan hasil karyanya ==
=== Khalid bin Yazid ===
Menurut bibliografer [[Ibnu an-Nadim]], alkimiawan Muslim pertama adalah [[Khalid bin Yazid]], yang dikatakan telah mempelajari alkimia di bawah Marianos Kristen di [[Iskandariyah|Iskandariyah (Alexandria)]]. Sejarah cerita ini tidak jelas; menurut M. Ullmann, ini hanyalah legenda.<ref name=holmyard63-66>pp. 63-66, ''Alchemy'', E. J. Holmyard, New York: Dover Publications, Inc., 1990 (reprint of 1957 Penguin Books edition), {{ISBN|0-486-26298-7}}.</ref><ref name=eoikhalid>M. Ullmann, "Ḵh̲ālid b. Yazīd b. Muʿāwiya, abū hās̲h̲im.", in ''Encyclopaedia of Islam'', second edition, edited by P. Bearman, Th. Bianquis, C. E. Bosworth, E. van Donzel, and W.P. Heinrichs, Brill, 2011. Brill Online. Accessed 20 January 2011. <http://www.brillonline.nl/subscriber/entry?entry=islam_SIM-4151></ref> Menurut Ibnu an-Nadim dan {{ill|Haji Khalifa|en|Kâtip Çelebi}}, dia adalah penulis karya alkimia ''Kitāb al-kharazāt'' (''The Book of Pearls''), ''Kitāb al-ṣaḥīfa al-kabīr'' (''The Big Book of the Roll''), ''Kitāb al-ṣaḥīfa al-saghīr'' (''The Small Book of the Roll''), ''Kitāb Waṣīyatihi ilā bnihi fī-ṣ-ṣanʿa'' (''The Book of his Testament to his Son about the Craft''), dan ''Firdaws al-ḥikma'' (''The Paradise of Wisdom''), tapi sekali lagi, karya-karya ini mungkin [[Pseudopigrafa|pseudepigrafi]].<ref name=anawati864>Anawati 1996, p. 864.</ref><ref name=eoikhalid /><ref name=holmyard63-66 />
 
=== Jabir bin Hayyan ===
[[FileBerkas:Jabir ibn Hayyan.jpg|150px|thumb|right|Ilustrasi Eropa abad ke-15 tentang "Geber"]]
 
[[Abu Musa Jabir bin Hayyan|Jabir bin Hayyan]] ({{lang-fa|جابرحیان}}, {{lang-ar| جابر بن حیان}}, {{lang-la|Geberus}}; biasanya diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai Geber) kemungkinan lahir pada tahun 721 atau 722, di kota [[Tus, Iran]], dan merupakan anak dari Hayyan, seorang penjual obat dari [[Bani Azad]] yang semula tinggal di [[Kufah]]. Ketika Jabir muda belajar di [[Semenanjung Arab|Arab]] di bawah [[Harbi al-Himyari]]. Kemudian, dia tinggal di Kufah, dan akhirnya menjadi alkimiawan istana untuk [[Harun ar-Rasyid]], di [[Baghdad]]. Jabir bersahabat dengan keluarga {{ill|Baramikah|en|Barmakids}} dan terjebak dalam aib mereka di tahun 803. Akibatnya, dia kembali ke Kufah. Menurut beberapa sumber, dia meninggal di Tus pada 815.
Baris 33:
Sebuah karya kumpulan tulisan besar dianggap berasal dari Jabir, sangat besar sehingga sulit dipercaya bahwa dia menulis semuanya seorang sendiri. Menurut teori Paul Kraus, banyak dari karya-karya ini harus dianggap berasal dari pengarang [[Ismailiyah]] setelahnya. Ini mencakup kelompok karya berikut: ''Seratus Duabelas Kitab'' (''The One Hundred and Twelve Books''); ''Tujuh Puluh Kitab'' (''The Seventy Books''); ''Sepuluh Kitab Rektifikasi'' (''The Ten Books of Rectifications''); dan ''Kitab Keseimbangan'' (''The Books of the Balances''). Artikel ini tidak akan membedakan antara Jabir dan penulis karya yang dikaitkan dengannya.<ref>pp. 68-82, Holmyard 1990.</ref>
 
=== Abu Bakar ar-Razi ===
[[Muhammad bin Zakariya ar-Razi|Abu Bakar ar-Razi]] ({{lang-la|Rhazes}}), lahir sekitar tahun 864 di [[Rey, Iran|Rey]], dikenal terutama sebagai dokter Persia. Dia menulis sejumlah karya alkimia, termasuk ''Sirr al-asrār'' ({{lang-la|Secretum secretorum}}; {{lang-en|Secret of Secrets}}; {{lang-id|''Rahasia dari Rahasia''}})<ref>pp. 867-879, Anawati 1996.</ref><ref>pp. 86-92, Holmyard 1990.</ref>
 
=== Ibnu Umail ===
[[Muhammad bin Umail al-Tamimi]] adalah seorang alkimiawan abad ke-10 dari cabang mistis-simbolis. Salah satu karyanya yang masih hidup adalah ''Kitāb al-māʿ al-waraqī wa-l-arḍ al-najmiyya'' (''The Book on Silvery Water and Starry Earth''; ''Buku tentang Air Keperakan dan Bumi Penuh Bintang''). Karya ini adalah sebuah komentar tentang puisinya, ''Risālat al-shams ilā al-hilāl'' (''The Epistle of the Sun to the Crescent Moon''; ''Surat Sang Surya kepada Bulan Sabit'') dan berisi banyak kutipan dari penulis kuno.<ref>pp. 870-872, Anawati 1996.</ref> Ibnu Umail memiliki pengaruh penting terhadap [[Alkimia|alkimia Barat (Latin) abad pertengahan]],<ref>Marie-Louise von Franz (CALA IA) 2006, chapter: "Life and Work of Muḥammad ibn Umail", p. 55</ref> di mana karyanya ditemukan dengan nama yang berbeda, terutama sebagai Senior atau sebagai Zadith.<ref>Julius Ruska, "Senior Zadith = Ibn Umail." ''Orientalistische Literaturzeitung 31,'' 1928, pp. 665-666</ref> "Air Keperakannya" misalnya, dicetak ulang sebagai "Tabel Kimia Zadith Senior"; "''The Chemical Table of Senior Zadith''" dalam koleksi teks alkimia: [[Theatrum Chemicum]], dan dikomentari oleh Pseudo Aquinas dalam [[Aurora Consurgens]]. Mereka berdua juga memberikan gambar orang bijak (yang dimodifikasi) yang memegang meja kimia (lihat gambar di atas).<ref>Theodor Abt: "The Transmission of Ibn Umail's Vision to the Occident" in: ''Book of the Explanation of the Symbols - Kitāb Hall ar-Rumūz by Muhammad ibn Umail. Psychological Commentary by Theodor Abt.'' Corpus Alchemicum Arabicum (CALA) IB, Living Human Heritage Publications, Zurich 2009, p. 59-64.</ref>
 
=== Al-Tughrai ===
[[Al-Tughrai]] adalah seorang [[dokter]] [[Bangsa Persia|Persia]] abad ke-11 – ke-12.<ref name="Khadem">{{Cite journal| doi = 10.1021/ed072p774| volume = 72| issue = 9| pages = 774| last = El Khadem| first = H. S.| title = A Lost Text By Zosimos Reproduced in an Old Alchemy Book| journal = Journal of Chemical Education| year = 1995| url = http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/ed072p774}}</ref> yang karyanya ''Masabih al-hikma wa-mafatih al-rahma'' (Lentera Kebijaksanaan dan Kunci Rahmat) adalah salah satu karya paling awal dari ilmu bahan (''material science'').
 
=== Al-Jaldaki ===
[[Al-Jaldaki]] yang merupakan seorang alkimiawan [[Bangsa Persia|Persia]] mendesak dalam bukunya kebutuhan akan kimia [[eksperimen]]tal dan menyebutkan banyak eksperimen ''Kanz al-ikhtisas fi ma'rifat al-khawas by Abu 'l-Qasim Aydamir al-Jildaki''.
 
== Teori alkimia dan kimia ==
{| class="wikitable" style="float: right"
|+ Skema unsur yang digunakan oleh Jabir<ref name=holmyard74-82>pp. 74-82, Holmyard 1990.</ref>
Baris 61:
| Air
|}
Jabir menganalisis setiap [[Elemen klasik|unsur Aristoteles]] dalam hal empat kualitas dasar [[Aristoteles]] yaitu ''panas'', ''dingin'', ''kering'', dan ''lembab''. Misalnya, api adalah zat yang panas dan kering, seperti terlihat pada tabel.<ref name=holmyard74-82 /><ref>Holmyard 1990, pp. 21-22.</ref><ref>Aristotle, ''On Generation and Corruption'', II.3, 330a-330b.</ref> Menurut Jabir, pada setiap logam, dua dari kualitas ini adalah interior dan dua adalah eksterior. Misalnya, timbal eksternalnya dingin dan kering tetapi internalnya panas dan lembab; emas, di sisi lain, eksternalnya panas dan lembab tapi internalnya sangat dingin dan kering. Dia percaya bahwa logam terbentuk di Bumi melalui peleburan [[belerang]] (memberikan kualitas panas dan kering) dengan [[raksa]] (memberikan kualitas dingin dan lembab). Unsur-unsur ini, raksa dan belerang, harus dianggap bukan unsur biasa tapi zat ideal, hipotetis. Logam yang terbentuk tergantung pada kemurnian raksa dan belerang serta proporsi saat mereka bersatu.<ref name=holmyard74-82 /> Alkimiawan berikutnya, [[Muhammad bin Zakariya ar-Razi|ar-Razi]], mengikuti teori belerang-raksa Jabir, namun menambahkan komponen ketiga, asin.<ref>Holmyard 1990, p. 88.</ref>
 
Dengan demikian, Jabir berteori, dengan menata ulang kualitas satu logam, akan dihasilkan logam yang berbeda.<ref name="Burckhardt_p29">{{Cite document|title = Alchemy: science of the cosmos, science of the soul|first =Titus|last = Burckhardt|year = 1967|publisher = Stuart & Watkins|page = 29}}</ref> Dengan alasan ini, pencarian [[batu filsuf]] diperkenalkan pada alkimia Barat.<ref>{{Cite journal|title=The Philosopher's Stone: Alchemy and Chemistry|first=Jehane|last=Ragai|journal=Journal of Comparative Poetics|volume=12|issue=Metaphor and Allegory in the Middle Ages|year=1992|pages=58–77|doi=10.2307/521636}}</ref><ref>{{Cite journal|title=Maslama al-Majriti and the Rutbatu'l-Hakim|first=E. J.|last=Holmyard|journal=[[Isis (journal)|Isis]]|volume=6|issue=3|year=1924|pages=293–305|doi=10.1086/358238}}</ref> Jabir mengembangkan sebuah [[numerologi]] yang rumit di mana huruf-huruf akar dari sebuah nama zat dalam bahasa Arab, ketika diolah dengan berbagai transformasi, memegang korespondensi dengan sifat fisik unsur tersebut.<ref name=holmyard74-82 />
 
== Proses dan peralatan ==
Ar-Razi menyebutkan proses kimia berikut ini: [[distilasi]], [[kalsinasi]], [[larutan]], [[penguapan]], [[kristalisasi]], [[Sublimasi (kimia)|sublimasi]], [[Amalgam (kimia)|amalgamasi]], dan {{ill|kerasi|en|ceration}} (suatu proses untuk membuat bubur atau leburan dari padatan).<ref>p. 89, Holmyard 1990.</ref> Beberapa praktik ini (kalsinasi, larutan, filtrasi, kristalisasi, sublimasi dan distilasi) juga diketahui telah dipraktikkan oleh alkimiawan Alexandria pra-Islam.<ref>p. 23, ''A short history of chemistry'', James Riddick Partington, 3rd ed., Courier Dover Publications, 1989, {{ISBN|0-486-65977-1}}.</ref>
 
Baris 72:
* Alat untuk preparasi obat (''li-tadbīr al-ʿaqāqīr''): labu dan penyangga dengan tabung evakuasi (''qarʿ'' or ''anbīq dhū khatm''), matras penerima (''qābila''), penyangga buta (tanpa tabung evakuasi) (''al-anbīq al-aʿmā''), [[aludel]] (''al-uthāl''), [[Cawan (alkitab)|goblet]] (''qadaḥ''), [[Labu laboratorium|labu]] (''qārūra'', plural ''quwārīr''), labu [[air mawar]] (''mā’ wardiyya''), [[kaldron]] (''marjal'' atau ''tanjīr''), pot [[tembikar]] yang dipernis permukaan dalamnya disertai tutup (''qudūr'' and ''makabbāt''), [[penangas air]] atau [[penangas pasir]] (''qidr''), oven (''al-tannūr'' dalam bahasa Arab, ''athanor'' dalam bahasa Latin), oven silinder kecil untuk pemanasan [[aludel]] (''mustawqid''), [[corong]], [[ayakan]], [[Filtrasi|saringan]], dll.
 
== Lihat juga ==
* [[Alkimia Tiongkok]]
* [[Sains pada zaman Islam Abad Pertengahan]]
 
== Referensi ==
{{Reflist|30em}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{cite book |last=Lindberg |first=David C. |chapter=Islamic Science |title=The Beginnings of Western Science: The European Scientific Tradition in Philosophical, Religious, and Institutional Context, Prehistory to A.D. 1450 |location=Chicago |publisher=U of Chicago |year=2007 |pages=163–92 |isbn=978-0-226-48205-7 }}
* {{cite journal |last=Principe |first=Lawrence M. |title=Alchemy Restored |journal=[[Isis (journal)|Isis]] |volume=102 |issue=2 |year=2011 |pages=305–12 |doi=10.1086/660139 }}
Baris 85:
* {{cite book|last1=von Franz|first1=Marie-Louise|chapter=Introduction|title=Book of the Explanation of the Symbols. Kitāb Ḥall ar-Rumūz by Muḥammad ibn Umail. Psychological commentary by Marie-Louise von Franz. |editor=Theodor Abt|series=Corpus Alchemicum Arabicum (CALA) IA|date=2006|publisher=Living Human Heritage Publications|location=Zurich|pages=15–58|isbn=3952260835}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.aina.org/books/hgsptta.htm "How Greek Science Passed to the Arabs"] by [[De Lacy O'Leary]]