Kota Ambon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alyrahmats (bicara | kontrib) |
|||
Baris 109:
=== Sejarah penentuan hari jadi kota Ambon ===
Hari lahir atau hari jadi kota Ambon telah diputuskan jatuh pada tanggal 7 September 1575 dalam suatu seminar di Kota Ambon.
Panitia Khusus Sejarah Kota Ambon menyerahkan tugas itu kepada Fakultas Keguruan Universitas Pattimura untuk menyelenggarakan suatu seminar ilmiah dalam rangka penentuan hari lahir Kota Ambon dengan suratnya tertanggal 24 Oktober 1972 nomor PK. I/4168 .
Selanjutnya pada tanggal [[26 Oktober]] [[1972]] Pimpinan Fakultas Keguruan mengadakan rapat dengan pimpinan Jurusan Sejarah dan hasilnya adalah diterbitkannya Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan Universitas pattimura tertanggal [[1 Nopember]] 1972 Nomor 4/1972 tentang pembentukan Panitia Seminar Sejarah Kota Ambon. Seminar sejarah ini berlangsung dari tanggal 14 sampai dengan 17 Nopember 1972, dihadiri oleh kurang lebih dua ratus orang yang terdiri dari unsur-unsur akademis, Tokoh Masyarakat dan Tokoh adat serta aparat Pemerintah Kodya Ambon maupun Provinsi Maluku.
Baris 117:
Susunan Panitia seminar dicatat sebagai berikut:
* Ketua : Dr.s. John Sitanala (Dekan Fakultas Keguruan)▼
▲Dr.s. John Sitanala (Dekan Fakultas Keguruan)
* Wakil Ketua : Dr.s. John A. Pattikayhatu (Ketua jurusan Sejarah)▼
▲Dr.s. John A. Pattikayhatu (Ketua jurusan Sejarah)
* Sekretaris :Dr.s. Z. J. Latupapua (Sekretaris Fakultas Keguruan)▼
▲Dr.s. Z. J. Latupapua (Sekretaris Fakultas Keguruan)
* Seksi Persidangan yang terdiri dari tiga kelompok
# Kelompok I diketuai Thos Siahay, BA.
Baris 143:
# Dr.a. J. Latuconsina (Fakultas Keguruan Universitas Pattimura)
Seminar
Permukiman dan aktivitas masyarakat disekitar Benteng makin meluas dengan kedatangan migrasi dari utara terutama dari Ternate, baik orang-orang Portugis maupun para pedagang Nusantara sebagai akibat dari pengungsian orang-orang portugis dari kerajaan Ternate yang dipimpin oleh Sultan Baabullah. Peristiwa kekalahan Portugis tersebut membawa suatu konsekuensi logis di mana masyarakat di sekitar Benteng Kota Laha itu makin bertambah banyak dengan tempat tinggal yang sudah relatif luas sehingga persyaratan untuk berkembang menuju kepada sebuat kota lebih dipenuhi.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Straat in Ambon TMnr 3728-864.jpg|thumb|300px|[[Litografi]] pemandangan jalanan di Ambon (1883-1889).]]
Baris 192:
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
Terdapat banyak suku dan ras yang mendiami kota ini. Di antaranya adalah Arab, [[Buton]] (yang telah menetap hingga 5 generasi), Tionghoa yang pada mulanya datang untuk berdagang. Disamping itu terdapat pula Suku Minahasa, [[Jawa]], [[Minang]] yang telah lama datang ke Ambon. Sedangkan, sebagian besar penduduk adalah orang Ambon yang merupakan keturunan langsung suku-suku Alifuru, penduduk asli Maluku yang merupakan rumpun ras Papua-Melanesoid ([[Melanesia]]) yang berkulit gelap.
Dahulu kala, kota Ambon termasyur hingga keseluruh dunia dan menjadikan kota ini sebagai tempat tujuan bagi berbagai negara-negara Eropa yang sedang melakukan pencarian atas 3G, ''Gold'', ''Glory'' & ''Gospel''. ''Gold'' berarti kekayaan, ''Glory'' berarti kejayaan dan ''Gospel'' berarti misi penginjilan. Maka itu, tidak mengherankan bila sekarang banyak penduduk Ambon yang memiliki raut wajah yang mirip seperti orang Eropa (Terutama orang [[Belanda]] dan [[Portugal]]) dan [[Arab]], sebagai akibat dari perkawinan campur para pendahulu mereka dimasa lalu.
== Transportasi ==
|