Herman Willem Daendels: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 20:
|religion =
}}
'''''[[Meester in de Rechten]]''''' '''Herman Willem DaendelsDaendles Mardianto''' ({{lahirmati|[[Hattem]], [[Republik Belanda]]|21|10|1762|Elmina, Pantai Emas Belanda|2|5|1818}}), adalah seorang [[politikus]] [[Belanda]] yang merupakan [[Gubernur-Jenderal]] [[Hindia Belanda]] yang ke-36. Ia memerintah antara tahun [[1808]] – [[1811]]. Masa itu [[Belanda]] sedang dikuasai oleh [[Perancis]].
 
== Masa muda ==
Pada tahun [[1780]] dan [[1787]] ia ikut para kumpulan pemberontak di Belanda dan kemudian melarikan diri ke [[Perancis]]. Di sana ia menyaksikan dari dekat [[Revolusi Perancis]] dan lalu menggabungkan diri dengan pasukan Batavia yang republikan. Akhirnya ia mencapai pangkat [[Jenderal]] dan pada tahun [[1795]] ia masuk [[Belanda]] dan masuk tentara [[Republik Batavia]] dengan pangkat Letnan-Jenderal. Sebagai kepala kaum Unitaris, ia ikut mengurusi disusunnya Undang-Undang Dasar Belanda yang pertama. Bahkan ia mengintervensi secara militer selama dua kali. Tetapi invasi orang [[Britania Raya|Inggris]] dan [[Rusia]] di provinsi [[Noord-Holland]] berakibat buruk baginya. Ia dianggap kurang tanggap dan diserang oleh berbagai pihak. Akhirnya ia kecewa dan mengundurkan diri dari tentara pada tahun [[1800]]. Ia memutuskan pindah ke [[Heerde]], [[Gelderland|Gelderland.]].
 
== Karier ==
Baris 29:
 
== Daendels di Hindia Belanda ==
[[Berkas:Posthumous Portrait of Herman Willem Daendels, Governor-General of the Dutch East Indies - Rd Saleh.jpg|200px|left|thumb|Potret anumerta Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1808-1810, berdasarkan miniatur tahuntanggal 1816 oleh seniman Perancis SJ Rochard. Bagian dari seri Gubernur Jenderal.]]
Maka setelah perjalanan yang panjang melalui [[Kepulauan Canaria]], Daendels tiba di [[Batavia]] pada tanggal [[5 Januari]] [[1808]] dan menggantikan Gubernur-Jenderal [[Albertus Wiese]]. Daendels diserahi tugas terutama untuk melindungi pulau [[Jawa]] dari serangan tentara [[Inggris]]. Jawa adalah satu-satunya daerah koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris setelah [[Isle de France]] dan [[Mauritius]] pada tahun [[1807]]. Namun beberapa kali armada Inggris telah muncul di perairan utara laut Jawa bahkan di dekat [[Batavia]]. Pada tahun [[1800]], armada Inggris telah memblokade Batavia dan menghancurkan galangan kapal Belanda di [[Pulau Onrust]] sehingga tidak berfungsi lagi. Pada tahun [[1806]], armada kecil Inggris di bawah [[laksamana Pellew]] muncul di [[Gresik]]. Setelah blokade singkat, pimpinan militer Belanda, [[Von Franquemont]] memutuskan untuk tidak mau menyerah kepada Pellew. Ultimatum Pellew untuk mendarat di [[Surabaya]] tidak terwujud, tetapi sebelum meninggalkan Jawa Pellew menuntut Belanda agar membongkar semua pertahanan meriam di Gresik dan dikabulkan. Ketika mendengar hal ini, Daendels menyadari bahwa kekuatan Perancis-Belanda yang ada di Jawa tidak akan mampu menghadapi kekuatan armada Inggris. Maka iapun melaksanakan tugasnya dengan segera.
Tentara Belanda diisinya dengan orang-orang [[pribumi]], ia membangun [[rumah sakit]]-rumah sakit dan tangsi-[[tangsi]] militer baru. Di [[Surabaya]] ia membangun sebuah pabrik senjata, di [[Semarang]] ia membangun pabrik meriam dan di [[Batavia]] ia membangun [[sekolah militer]]. Kastil di [[Batavia]] dihancurkannya dan diganti dengan benteng di [[Meester Cornelis]] (kini [[Jatinegara]]). Di Surabaya dibangunnya [[Benteng Lodewijk]]. Proyek utamanya, yaitu [[Jalan Raya Pos]], sebenarnya dibangunnya juga karena manfaat militernya, yaitu untuk mengusahakan tentara-tentaranya bergerak dengan cepat.