Fatwa Oran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 65:
 
Pengaruh fatwa tersebut terbatas di Spanyol.{{sfn|Harvey|2005|p=64}} Di luar Semenanjung Iberia, opini umum masih memegang persyaratan tak terlonggarkan dari hukum Islam dan mensyaratkan umat Muslim untuk meninggalkan negara manapun, atau bahkan memilih [[kemartiran dalam Islam|menjadi martir]], saat penerapan agama tersebut menjadi tak memungkinkan.{{sfn|Harvey|2005|p=64}}{{sfn|Rosa-Rodríguez|2010|p=152}}
 
=== Analisis terpelajar ===
Para sarjana modern dari sejarah Islam Spanyol menekankan pengaruh sejarah dari fatwa tersebut. Harvey menyebutnya "dokumen teologi penting" untuk studi Islam Spanyol setelah pemurtadan paksa, sebuah deskripsi yang Stewart tentang.{{sfn|Harvey|2005|p=60}}{{sfn|Stewart|2007|p=266}} Mercedes García-Arenal dan Fernando Rodríguez Mediano, para sejarawan Spanyol dan umat Muslim Barat, menyebut fatwa tersebut "terkenal" dan "salah satu teks teologi paling penting dari Islam Spanyol".{{sfn|Garcia-Arenal|Rodríguez Mediano|2013|p=290}} Sarjana sastra Spanyol María del Mar Rosa-Rodríguez menganggap fatwa tersebut berpengaruh karena itu resmi mendokumentasikan "keberadaan relijiusitas yang tak bergantung pada praktik ritual tradisional".{{sfn|Rosa-Rodríguez|2010|p=157}}
 
Harvey dan Stewart berkata bahwa fatwa tersebut adalah sebuah keberangkatan dari opini legal sebelumnya di antara para sarjana Islam, yang biasanya mendorong penerapan untuk beremigrasi dari negara manapun dimana penerapan keagamaan yang sebenarnya tak memungkinkan.{{sfn|Harvey|2005|pp=63–64}}{{sfn|Stewart|2007|pp=266, 298–299}} Selain itu, cendekiawan Maliki [[al-Wansharisi]], otoritas utama terhadap masalah tersebut, menjadi salah satu penentang dari pandangan ini.{{sfn|Stewart|2007|p=299}} Meskipun teks fatwa tersebut tak menyebutkan perlawanan apapun, Stewart menyatakan bahwa fatwa tersebut ditujukan sebagai sebuah tindakan melawan pandangan-pandangan al-Wansharisi.{{sfn|Stewart|2007|p=299}} Para penerima fatwa tersebut dapat bertahan, hanya seolah-olah menjalani agama Kristen dan tak menampakkan diri mereka sendiri meninggalkan iman mereka.{{sfn|Harvey|2005|p=64}} Fatwa tersebut menyebut penerimanya sebagai "''al-guraba''", sebuah kata yang artinya "orang luar" atau "orang yang tinggal di luar negeri", namun kata tersebut juga muncul dalam beberapa [[hadits]] dan mendorong pengartian spiritual dari umat Muslim heroik yang setia dengan iman mereka meskipun mengalami tekanan besar.{{sfn|Harvey|2005|p=60}}{{sfn|Harvey|2005|p=63}} Simpati tersebut ditunjukkan oleh pengarangnya, serta pengetahuannya atas loyalitas dan tekanan umat Muslim, berseberangan dengan opini umum, seperti halnya penolakan al-Wansharisi terhadap fatwa tersebut.{{sfn|Hendrickson|2009|p=25}}
 
Harvey tak menganggap fatwa tersebut sebagai pelonggaran permanen dan universal dari syariah; sebaliknya, pengirim dan para penerima fatwa tersebut harus memandang tujuan-tujuan mereka bersifat sementara selama berada di bawah keadaan luar biasa yang bertujuan untuk membantu umat Muslim di Spanyol melewati krisis tersebut.{{sfn|Harvey|2005|p=64}} Fatwa tersebut diawali dengan melonggarkan hal-hal ortodoks dari kewajiban-kewajiban seluruh Muslim,{{sfn|Harvey|2005|p=61}} dan diakhiri dengan harapan-harapan agar Islam kembali dapat diterapkan secara terbuka tanpa syarat, tekanan dan kekhawatiran.{{sfn|Harvey|2005|p=63}} Mufti dan beberapa orang Morisco ingin atau berharap agar krisis tersebut berakhir dalam beberapa waktu yang tak terlalu lama.{{sfn|Rosa-Rodríguez|2010|p=152}} Rosa-Rodriguez menyatakan bahwa fatwa tersebut menyatakan sebuah harapan bahwa "Bangsawan Turki" kemudian akan berintervensi dan mengakhiri persekusi keagamaan di Spanyol, sebuah rujukan kepada pertumbuhan kekuasaan [[Kekaisaran Utsmaniyah]] di Laut Tengah pada masa itu.{{sfn|Rosa-Rodríguez|2010|p=151–152}} Harapan tersebut tak terwujud, dan penindasan agama di Spanyol berlanjut, menyebabkan rekomendasi fatwa tersebut menjadi cara normal dari penerapan Islam dari generasi ke generasi.{{sfn|Rosa-Rodríguez|2010|p=152}}
 
Harvey juga menyatakan bahwa fatwa tersebut melingkupi sebagian besar tugas-tugas keagamaan Islam, meskipun biasanya sebuah fatwa ''responsum'' hanya ditujukan sebagai pengarahan khusus terhadap keadaan yang menyulitkan.{{sfn|Harvey|2005|p=60}} Fatwa tersebut juga ditujukan terhadap tantangan-tantangan praktikal spesifik yang dihadapi oleh umat Muslim di Spanyol, seperti dorongan untuk mengutuk Muhammad, memakan daging babi, meminum minuman keras, dan melakukan pernikahan campur dengan umat Kristen. Ini menandakan bahwa pengarangnya sedikit mengetahui kehidupan di bawah pemerintahan Kristen.{{sfn|Harvey|2005|p=65}}
 
=== Dalam budaya populer ===