Yayati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
DragonBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: mr:ययाति
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 1:
'''Yayati''' ([[Sansekerta]]: '''ययाति''') adalah putra raja [[Nahusha]] dari ibu bernama [[Priyambada]] ([[Bahasa Sansekerta|Sansekerta]]: ''Priyamvada''). Raja Yayati memiliki dua orang istri yaitu [[Dewayani]], putri dari [[Mahaguru Sukra]] dan [[Sarmishta]], putri dari Raja Wrishaparwa. Sarmishta adalah pelayan dan juga sahabat dari Dewayani.<ref>[http://moralstories.wordpress.com/2006/06/04/darpam-and-paarushyam-are-more-dangerous-than-haalaahalam/ Story showing greatness of Yayati]</ref><ref>[http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/yayati.htm Yayati]</ref> Dari pernikahan ini, Yayati memiliki lima orang putra, dua dari Dewayani, yaitu: [[Yadu]] dan [[Turwasu]], sedangkan dari Sarmishta, Yayati memiliki tiga orang yaitu: [[Druhyu]], [[Anu]] dan [[Puru]] .
 
== Kisah Maharaja Yayati dalam Mahābhārata ==
 
=== Pertemuan Sang Raja dengan Dewayani ===
 
Pada suatu ketika, Maharaja Yayati, keturunan [[Pururawa]] dari [[Dinasti Soma]], sedang berburu. Karena lelah, ia berhenti di suatu tempat dan mencari air di sebuah sumur. Ketika ia menengok ke dalam sumur, didapatinya seorang [[wanita]] yang elok parasnya. Maharaja Yayati yang merasa iba, mengulurkan tangannya agar sang wanita dapat diselamatkan. Setelah berhasil keluar dari sumur, wanita tersebut mengaku bernama [[Dewayani]], puteri [[Mahaguru Sukra]]. Ia didorong oleh [[Sarmishta]], pelayannya, karena memperebutkan pakaian. Sang Raja dan Dewayani merasa jatuh cinta. Atas jasanya karena telah menolong Dewayani, [[Mahaguru Sukra]] memberikan puteri kesayangannya tersebut. Raja Yayati pun menerimanya dengan senang. Mahaguru Sukra juga mengajukan syarat bahwa Sang Raja tidak boleh menikahi [[Sarmishta]], yakni pelayan [[Dewayani]]. Sang Raja pun menyanggupinya.
 
=== Keturunan Sang Raja ===
 
Dari hasil perkawinannya, Maharaja Yayati dan Dewayani dikaruniai dua orang putera, yang sulung diberi nama [[Yadu]] dan yang bungsu diberi nama [[Tuwasu]]. Amat bahagia Sang Raja menyambut buah hatinya tersebut. Suatu ketika, [[Sarmishta]] mendekati Raja Yayati yang sedang duduk sendirian di taman. Ia membujuk Sang Raja agar mau mengawininya. Sang Raja menolak, namun selalu dirayu oleh Sarmishta. Karena rayuannya berhasil, Sang Raja mengingkari janji pernikahannya dan memuaskan nafsunya kepada Sarmishta. Dari hasil perkawinannya, Sang Raja memiliki putera lagi, jumlahnya tiga orang. Yang sulung diberi nama [[Druhyu]], yang tengah diberi nama [[Anu]], yang bungsu diberi nama [[Puru]]. Ketiga-tiganya berparas mirip dengan Sang Raja.
 
=== Kutukan atas pengkhianatan ===
 
Pada suatu ketika, [[Dewayani]] melihat di taman ada tiga orang anak yang wajahnya mirip dengan suaminya, Raja Yayati. Dewayani pun menanyakan ayah mereka. Ketiga anak tersebut menunjuk ke arah Raja Yayati. Dewayani yang merasa sakit hati, lari mengadu kepada ayahnya, [[Mahaguru Sukra]]. Ia mengatakan bahwa Maharaja sudah mengingkari janjinya. Mahaguru Sukra kemudian mengutuk Raja Yayati agar menjadi tua lebih cepat, tua sebelum usia yang wajar. Mendengar kutukan tersebut, Sang Raja menjadi takut dan memohon agar mertuanya menarik kembali kutukannya. Hal itu tak dapat dilakukan, namun salah satu puteranya dapat mewakilinya untuk menerima kutukan tersebut. Kemudian dipanggilah kelima puteranya.
Baris 17:
Putera pertamanya, Sang [[Yadu]], menolak, maka ayahnya marah dan tak mewarisi tahta kerajaan kepada Sang Yadu. Berturut-turut: [[Tuwasu]], [[Druhyu]], [[Anu]], semuanya menolak. Mereka juga tidak berhak mewarisi kerajaan ayahnya. Hanya Sang [[Puru]] yang bersedia menanggung kutukan yang ditimpa kepada ayahnya. Ayahnya sangat senang dan menganugerahi Sang Puru bahwa setelah 1000 tahun ia mengalami usia tua, maka ia dapat menikmati masa mudanya kembali. Keturunan Sang Puru-lah yang akan menurunkan Para Raja yang menjadi leluhur [[Pandawa]] dan [[Korawa]]. Kemudian Raja Yayati menikamati masa mudanya kembali dengan [[Dewayani]] dan menurunkan seorang puteri diberi nama [[Madhawi]].
 
=== Mangkatnya Sang Raja ===
 
Setelah Sang [[Puru]] habis menjalani masa kutukannya, ia menjadi muda dan menikmati masa mudanya kembali. Raja Yayati menobatkannya sebagai Maharaja, sedangkan saudaranya yang lain hanya menyandang gelar sebagai [[Adipati]]. Raja Yayati memutuskan untuk meninggalkan kekuasaan dan menjalani sisa hidup sebagai seorang petapa. Ia bertapa di tengah hutan dengan teguh, tanpa makan dan minum, hanya merapalkan [[mantra]]. Karena teguh tapanya maka ia meninggalkan alam fana dan jiwanya mencapai [[surga]].
Baris 25:
Di bawahnya ada empat orang yang melakukan [[yadnya|yajña]], bernama [[Akara]], [[Prahardhana]], [[Basuman]], dan [[Siwi]]. Mereka putera [[Madhawi]], dan merupakan cucu dari Raja Yayati. Melihat kakeknya tertahan di angkasa, mereka menghaturkan yajña mereka agar kakeknya dapat mencapai surga. Atas pengorbanan cucunya yang tulus, datanglah lima buah kereta, menjemput Raja Yayati dan cucunya agar mencapai surga.
 
== Silsilah Keturunaan Raja Yayati ==
 
{{familytree/start}}
Baris 34:
{{familytree | | YDU | | TWS | | DHY | | ANU | | PRU |YDU=[[Yadu]]|TWS=[[Tuwasu]]|DHY=[[Druhyu]]|ANU=[[Anu]]|PRU=[[Puru]]}}
{{familytree | | |!| | | | | | | | | | | | | | | |!|}}
{{familytree | | YDW | | | | | | | | | | | | | | PRW |YDW=Yadu menurunkan<br />wangsa [[Yadawa]]|PRW=Puru menurunkan<br />wangsa [[Paurawa]]}}
{{familytree/end}}
 
== Lihat pula ==
* [[Mahabharata]]
* [[Yadawa]]
Baris 46:
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{en}}[http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/yayati.htm Siapakah Prabu Yayati?]
 
 
[[Kategori:Leluhur Pandawa dan Korawa]]