Muhammad Thaib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sule prikitiew (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
}}
'''H. Muhammad Thaib''' (dikenal dengan nama '''Cek Mad'''; {{lahirmati|[[Lhoksukon, Aceh Utara]], [[Aceh Utara]], [[Aceh]]|19|1|1961}}) adalah [[bupati]] [[Aceh Utara]] sejak [[5 Juli]] [[2012]]. Ia adalah mantan kombatan [[GAM]].
 
== Biografi ==
Muhammad Thaib atau Cek Mad Lahir di Lhoksukon, Aceh Utara pada 1961 silam, Cek Mad berasal dari keluarga tergolong mapan. Ayah kandungnya, Thaib, adalah seorang Pegawai Negeri Sipil.
 
“Dari ubeut lôn han meuteumèe rasa leuhop lam blang. Watèe sikula STM, lôn ka na Vespa geubloe lé ureung chiek (dari kecil saya tidak sempat merasakan lumpur sawah. Saat Sekolah Teknik Mesin, saya sudah punya Vespa dibeli orang tua,” kata Cek Mad mengungkit kenangan masa lampau. Ketika itu, punya Vespa memang setara dengan punya mobil di masa sekarang.
 
Setelah memperoleh ijazah STM, Cek Mad langsung melamar pekerjaan pada tiga perusahaan di Jakarta. Nasib mujur, semua lamaran diterima. Namun, Cek Mad harus memilih salah satu. Walhasil, perusahaan tempat dia bekerja, PT Teknik Umum, akhirnya mengirim Cek Mad ke Lhokseumawe untuk bertugas di bidang logistik pada LNG Train 4 dan 5 PT Arun.
 
Pada 1982, Cek Mad pindah ke PT Asean Aceh Fertilizer (AAF). Lalu, sejak 1983 diterima bekerja di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara. Ketika itu, Aceh sedang bergolak dengan konflik. Sekitar tahun 1990, Cek Mad bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
 
“Waktu itu saya masih di PIM. Saya lihat, sayang Aceh ini apabila kita tidak saling membantu. Maka, saya bergabung dengan GAM dan berusaha menjembatani antara GAM dan pemerintah agar jangan lagi jatuh korban jiwa di tengah masyarakat,” kata Cek Mad.
 
Di masa damai, Cek Mad mendapat kepercayaan sebagai Ketua Tim Ekonomi Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Samudra Pase sejak 2006. Setelah lahirnya partai lokal di Aceh, Cek Mad terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh Kota Lhokseumawe.
 
“Dari 43 orang pengurus dan anggota Partai Aceh yang datang saat acara pemilihan di Lido Graha Hotel dan berhak memberikan suara, 41 orang memilih saya sehingga saya ditetapkan sebagai Ketua DPW PA Kota Lhokseumawe yang perdana,” kata Cek Mad.
 
Hasil pemilihan kepala daerah Aceh Utara pada 9 April 2012, Cek Mad dan Muhammad Jamil yang diusung Partai Aceh menang telak. Duet Cek Mad-Muhammad Jamil resmi memimpin Pemerintahan Aceh Utara sejak 5 Juli 2012 hingga.
 
Saat ini, Cek Mad kembali mendapat kepercayaan dari Partai Aceh untuk kembali maju mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Aceh Utara periode 2017 – 2022. Kali ini Cek Mad bersanding dengan Fauzi Yusuf (Sidoem Peng).<ref>http://www.kamoesajancekmad.com/2016/10/mengenal-lebih-dekat-sosok-cek-mad.html</ref>
 
== Menjadi Bupati ==
Baris 49 ⟶ 68:
 
Pada sidang yang dilakukan pada [[8 Desember]] [[2015]], kuasa hukum Ilyas Pase, Sayuti Abubakar meminta Jaksa untuk menetapkan Muhammad Thaib sebagai tersangka. Dalam dakwaan terdakwa Ilyas Pase disebutkan bahwa Cek Mad pernah menerima uang dalam tiga tahap, masing-masing Rp 1.343.611.112, Rp 713.611.112, dan Rp 630 juta.<ref>[http://aceh.tribunnews.com/2015/12/08/jaksa-diminta-jadikan-cek-mad-tersangka Jaksa Diminta Jadikan Cek Mad Tersangka]</ref>
 
== Riwayat Pendidikan ==
* SD Matang Panyang (Tanah Pasir, Aceh Utara)
* SMP Bireuen dan Lhoksukon
* STM Langsa
 
== Riwayat Organisasi ==
* Anggota Pasukan Gerakan Aceh Merdeka (1990-2005)
* Ketua Tim Ekonomi Komite Peralihan Aceh Wilayah Samudera Pasai (2006-sekarang)
* Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh Kota Lhokseumawe (2008-2013)
 
== Riwayat Jabatan ==
* Karyawan PT Teknik Umum Jakarta Cabang Lhokseumawe (1981-1982)
* Karyawan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara (1983-2007)
* Bupati Aceh Utara (2012-2017)
* Bupati Aceh Utara (2017-sekarang)
 
== Referensi ==