Peristiwa 3 Juli 1946: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
 
Dua tahun kemudian, pada tanggal [[17 Agustus]] [[1948]], seluruh tahanan Peristiwa 3 Juli 1946 dibebaskan melalui pemberian [[grasi]] presiden.
 
Presiden Soekarno sebernarnya
Sudah membaca rencana kudeta Sudarsono terhadap Syahrir, dan memerintahkan Letkol Soeharto menangkap Sudarsono. Sebelum Sudarsono datang ke istana. Namun Soeharto agak keberatan menangkap atasanya sendiri. Dan meminta perintah tertulis dari Presiden Soekarno, namun tidak diberikan. "Engkau tahu saya ini Panglima Tertinggi angkatan Darat", kata Soekarno. Sehingga akhirnya Letkol Soeharto hanya bertemu Sudarsono di markas resimen dan tidak menangkapnya. Soeharto bilang ke Sudarsono bahwa di Yogyakarta pasukan laskar rakyat mendukung dan siap membela Syahrir. akhirnya seteah mendapat persetujuan lapor ke Jendral Soedirman. Jendral Soedirman memerintahkan mayor Sudarsono lapor ke Markas Beaar Tertinggi, tapi Sudarsono tidak mau tahu perintah itu. Malahan Sudarsono rapat dengan pengikut radikal tanpa Soeharto dan datang ke istana menyampaikan maklumat menggulingkam Syahrir yang ditotalk Soekarno. Sudarsono ditangkap oleh pengawal-pengawal Soekarno di istana. (Sumber: O.G Roeder, Anak Desa Biografi Presiden Soeharto hal.188-190, Gunung agung 1985)
 
== Referensi ==